Chereads / Disastrous Love / Chapter 5 - BAB 4

Chapter 5 - BAB 4

***

Elora menggelengkan kepalanya kepada seorang wanita yang tengah melotot tajam kearahnya, apa apaan wanita itu? Wanita itu pikir ia takut? Tidak sama sekali, Elora sudah kehilangan rasa takutnya sejak kejadian mengerikan dulu menimpa dirinya.

"Kau seharusnya tahu diri, kau itu tidak lebih baik dariku jadi jangan bertingkah seolah olah semua laki laki di dunia ini tunduk dibawah kaki mu!"

Elora tertawa, ia mengusap ujung matanya yang sedikit basah, wanita di hadapannya ini sungguh lucu dan mengesalkan disaat yang bersamaan. "Kau berteriak teriak seperti orang gila begini hanya menunjukkan betapa tidak mampunya dirimu menandingi diriku. Kalau kau memang jauh lebih baik dariku kau tidak perlu memaksa ku kenari dan mengancam ku, merendahkan ku, kau seharusnya bisa menunjukkan kepada ku bahwa kau jauh lebih baik, tapi kenyataannya kau sendiri takut aku mengambil alih sumber penghasilan mu bukan? Karna faktanya aku jauh lebih cantik dan di inginkan banyak laki laki."

Elora sebenarnya tidak tahu harus bangga atau tidak atas ketertarikan banyak laki laki kepadanya atau lebih tepatnya ketertarikan untuk mencicipi tubuhnya, namun Elora merasa hanya ini satu satunya jalan untuk membalaskan rasa sakit yang di deritanya sebelas tahun yang lalu.

"Kau wanita sialan!!" wanita itu tidak terima dengan pernyataan Elora, ia berusaha menjambak rambut Elora namun Elora tidak sebodoh yang dipikirkannya, Elora justru menepis tangan itu dan membalikkan keadaan, Elora yang menarik rambut wanita itu sehingga wanita itu mendongak dan meringis kesakitan.

"Jangan pancing aku untuk berbuat hal buruk terhadap mu, ketahuilah bahwa aku bisa jauh lebih kejam dari apa yang kau kira, aku tidak segan segan menyakiti orang yang mengusikku jadi berhentilah membuat ku emosi sebelum aku menyuruh salah satu laki laki yang terobsesi kepada ku untuk membunuh mu didepan mataku." Elora melepaskan jambakkannya secara kasar, membuat wanita itu sempat terdorong kebelakang.

Elora meninggalkan wanita itu, membiarkan wanita itu tak berkutik bahkan tidak mengejarnya, Elora bukan tipikal wanita yang mudah diancam, mudah dibuat takut hanya dengan gertakan gertakan kecil seperti itu. Tidak ada yang bisa menghentikan dirinya, siapapun itu.

***

"Apakah Elora yang kau maksud itu adalah wanita yang tengah duduk disana?" Julian berteriak kepada Jordan, kencangnya suara musik membuat Julian harus berteriak teriak setiap kali ia ingin bicara agar lawan bicaranya bisa mendengar perkataannya.

Jordan menoleh kearah yang Julian tunjukkan, sedikit menyipitkan matanya, memastikan wanita yang tengah duduk dengan segerombolan pria itu benar Elora atau wanita lain, tak lama kemudian Jordan mengangguk kepada Julian, mengatakan bahwa benar wanita itu adalah Elora.

"Elora? Siapa yang sebenarnya tengah kalian bahas?" Dareen yang sebelumnya sibuk menghisap rokoknya itu mulai penasaran, lantaran ini pertama kalinya ia mendengar nama 'Elora' disebutkan oleh kedua sahabatnya itu, sejenak Dareen berpikir mungkin itu mainan baru mereka, namun entah kenapa semakin dipikirkan Dareen justru merasa nama itu tampak tidak asing.

"Pelacur yang pernah tidur dengan Kei, aku penasaran dengan wanita itu. Dia bisa memuaskan si yang tidak pernah puas Jordan Keizaro, aku juga ingin merasakan kehebatan wanita itu. Kau tahu pacar baru mu itu tidak nikmat sama sekali, dia menjijikan."

Dareen mendelik kesal melihat Julian, semakin lama Julian bukannya menjadi baik laki laki itu justru semakin brengsek saja. "Ya, lakukanlah apapun yang kau mau, aku tidak mau ikut campur."

Julian mengangkat bahunya tidak perduli, ia bangkit dari posisinya dan melangkahkan kakinya menuju wanita yang ia bahas sejak kemarin kemarin, Elora.

Jordan yang mengawasi pergerakan Julian mendadak merasa tidak nyaman, entah kenapa Jordan merasa ia begitu tidak senang saat Julian menyapa Elora dan berbincang dengan Elora.

Jordan tahu pasti apa yang dibahas oleh mereka, Julian pasti tengah menawarkan hal hal menggiurkan kepada Elora sebagai imbalan jika Elora mau menghabiskan malam dengan Julian.

Jordan tidak tahu mengapa suatu kalimat terus saja terngiang ngiang di kepalanya sejak melihat Julian mendekati Elora.

Tolak dia..

Tolak dia..

Tolak..

Dia..

Kenapa? Kenapa ia harus berharap Elora menolak Julian? Elora bukan siapa siapa dan juga ini bukan pertama kalinya Jordan dan Julian tidur dengan wanita yang sama, bahkan sebelumnya Jordan tidak marah Julian tidur dengan segala wanita yang dekat dengannya namun Elora yang jelas jelas tidak ada hubungannya dengannya membuat Jordan ingin sekali menjauhkan mereka berdua.

"Hei, kau baik baik saja?" Dareen yang sejak awal memperhatikan Jordan merasa sedikit khawatir karena Jordan nampak begitu tegang.

Jordan mengalihkan pandangannya dari Elora dan Julian, ia mencoba untuk tidak perduli ketika Julian berhasil, ia berhasil merangkul Elora dan membawanya keluar. Tentu saja untuk berhubungan sex.

Memikirkan kata sex, membuat Jordan teringat malam menggairahkan yang telah ia lewati bersama Elora sebelumnya, Jordan tidak bisa membayangkan bahwa kali ini bukan lagi ia yang merasakan kenikmatan itu melainkan sahabatnya sendiri, Julian Aldrino.

Jordan dengan segala kekesalan dibenaknya menengguk segelas Vodka miliknya, Jordan kembali menuangkan vodka nya kembali, meminumnya lagi dengan cepat, Jordan hanya ingin lepas dari perasaan aneh yang ia rasakan saat ini.

Jordan benci, ia benci lantaran ini pertama kalinya ia merasakan hal seperti ini. Dan sialnya penyebabnya adalah seorang pelacur.

Haha, menjengkelkan sekali.

***