Semalam Fang Chixia tidak mabuk. Ia hanya diberi sebuah obat. Jadi, ia bisa mengingat semua yang terjadi antara dirinya dan Luo Yibei semalam. Gambaran kejadian panas semalam yang disebut oleh Luo Yibei perlahan-lahan terlintas di pikiran Fang Chixia, seperti video yang bergerak dengan lambat. Ia mengingat kejadian tadi malam bersama pria itu sedikit demi sedikit, kejadian yang terjadi saat mereka terjerat dalam kegelapan.
Fang Chixia mengalihkan pandangannya beberapa saat, lalu dengan canggung berkata, "Ada orang yang memberiku obat."
Luo Yibei hanya mendengus, lalu membalik badan dan berjalan ke kamar mandi. Sementara itu, Fang Chixia tidak meninggalkan kamar itu. Bukan karena ia tidak ingin pergi, tapi karena ia belum mempunyai keberanian untuk pergi dari situ. Karenanya, saat Luo Yibei masuk ke kamar mandi, Fang Chixia pun mengikutinya.
Luo Yibei membuka baju dan membelakangi Fang Chixia untuk bersiap mandi. Ia lalu menatap ke arah Fang Chixia yang mengikutinya dan bertanya, "Apa? Kamu mau ikut?"
Siapa yang mau ikut denganmu? batin Fang Chixia. "Kamu mandi saja dulu. Aku akan segera pergi," katanya, lalu berbalik dan menarik pintu kamar mandi.
Fang Chixia berjalan ke luar kamar mandi dan berdiri di balik pintu. Sementara suara pancuran air perlahan-lahan mulai terdengar di dalam, ia memikirkan kira-kira alasan apa yang masuk akal agar pria itu mau keluar sendiri. Namun, setelah lama berpikir, ia tidak bisa menemukan alasan yang masuk akal. Ia juga berpikir bahwa dirinya dan Luo Yibei juga tidak saling kenal. Karena aku mengikutinya seperti ini, dia tidak akan berpikir bahwa aku mau mencoba hal lain dengannya, kan? pikir Fang Chixia.
Fang Chixia tahu bahwa melakukan hal seperti ini adalah sesuatu yang tidak pantas. Tapi, saat ia teringat soal Fang Rong, ia memutuskan untuk tetap berada di luar kamar mandi dan menunggu Luo Yibei keluar. Sambil menunggu, ia pun berganti pakaian.
Luo Yibei telah menghabiskan selama sekitar 10 menit di kamar mandi. Ketika ia keluar dari kamar mandi, ia mendapati Fang Chixia yang ternyata masih berada di kamarnya.
"Apakah kamu mau sarapan? Aku akan membantu memesankannya untukmu," Fang Chixia berbasa-basi menawarkan, lalu berjalan menuju telepon yang ada di meja. Ia masih berusaha merayunya karena ia memiliki tujuan yang sangat sederhana, yaitu agar bisa keluar bersama dengan Luo Yibei.
"Aku tidak butuh!" jawab Luo Yibei. Ia berjalan beberapa langkah ke arah tempat tidur, lalu mengambil pakaiannya yang jatuh di lantai. Ia pun melepas handuk mandi dan berganti pakaian tanpa memperhatikan Fang Chixia. Saat mengganti pakaian, ia melirik Fang Chixia yang masih ada di kamarnya. "Ada masalah?" tanyanya sambil mengangkat alisnya.
Fang Chixia menundukkan kepalanya dan berpikir, Apa yang harus aku katakan padanya?
"Masih belum puas dengan yang semalam? Mau diulang?" tanya Luo Yibei.
Semakin lama, kata-kata Luo Yibei semakin konyol dan tidak tahu malu. Fang Chixia takut bahwa Luo Yibei mengatakan hal semacam itu lagi sehingga ia segera mengalihkan topik pembicaraan. "Apa kamu tidak ingin pergi? Jika iya, aku akan membantu membukakan pintu untukmu."
Fang Chixia begitu berhati-hati ketika membuka pintu. Ia bergerak dengan sangat pelan dan begitu hati-hati ketika keluar. Hal itu membuat Luo Yibei mengerti segalanya, namun ia tidak berkomentar apa-apa. Wanita ini terlihat tidak bodoh dan tahu bagaimana memanfaatkanku, batinnya. Setelah keluar dari kamar dengan perlahan, Luo Yibei langsung berbelok ke kiri dan berjalan menuju lift.