"Aku serius. Jika kamu tidak percaya, kamu bisa memeriksanya di kamera pengawas," kata Fang Chixia. Ia tidak tahu identitas pria di hadapannya, tapi ia juga tidak ingin menyusahkan dirinya sendiri dengan membuat alasan. Ia hanya mengatakan hal yang sejujurnya.
Luo Yibei terdiam setelah mendengar perkataan Fang Chixia. Sepertinya wanita ini tidak berbohong, batinnya. Namun, ia bertanya-tanya, Apakah wanita dikirim oleh orang lain untuk menjebakku? Atau, dia memang datang sendiri ke sini?
Tidak peduli bagaimana Fang Chixia datang, wanita itu tidak menolak sentuhan Luo Yibei. Itulah kebenarannya. Pintu tidak akan terbuka sendiri dan hal itu juga tidak ada hubungannya dengan wanita itu. Sepertinya, ada pihak ketiga yang melakukan semua ini. Luo Yibei berusaha memeras otak dan mengira-ngira siapa yang melakukannya, tapi ia tidak bisa menebak siapa pihak ketiga itu.
Fang Chixia mengamati wajah Luo Yibei dengan saksama, lalu matanya melirik meja kecil yang ada di sebelah pria itu. Kebetulan ada meja kayu kecil berwarna putih di balkon tempat mereka berdua berada. Di atas meja, terdapat vas bunga kecil yang tertata rapi dan sepiring buah. Terdapat pula tanaman bonsai di samping Luo Yibei.
Fang Chixia mulai mempertimbangkan apakah ia harus menendang pot bunga di sebelah Luo Yibei kemudian menyerangnya. Kalau tendangannya tepat mengenai belakang kepala Luo Yibei, ia mungkin memiliki kesempatan untuk lari dari kekangan pria itu. Begitulah yang ia pikirkan saat ini dan ingin ia lakukan. Ia pun mulai menghentak-hentakkan kakinya dengan gelisah, lalu berusaha menggerak-gerakkan kaki dan tangannya.
"Lepaskan aku..." kata Fang Chixia sambil mendorong dada Luo Yibei.
"Kenapa wajahmu tidak enak dipandang seperti itu?" tanya Luo Yibei yang mengabaikan perkataan Fang Chixia sambil terus menatap wajahnya.
Ujung jari Luo Yibei menekan bibir Fang Chixia, lalu membelainya perlahan dengan lembut. Pria itu menatap bibir Fang Chixia yang terlihat seperti mawar mekar dan mampu membuat suasana hatinya menjadi sangat baik.
"Kamu..." Fang Chixia menunjuk Luo Yibei dengan emosi dan wajahnya memerah karena kesal. Ia seketika merasa bahwa pria ini sepertinya sedang bermain-main dengannya. Apakah dengan menggodaku seperti ini membuat hatinya senang? batinnya geram.
"Ada apa denganku?" kata Luo Yibei dengan santai. Kemudian, pria itu melempar Fang Chixia ke ranjang begitu saja dan membungkukkan tubuhnya.
Fang Chixia menggertakkan giginya dan membentak Luo Yibei, "Bajingan!!!"
Luo Yibei menatap Fang Chixia, lalu duduk sejenak di ranjang. Fang Chixia pun meraih leher pria itu, kemudian membungkukkan badan dan menggigit sedikit bagian lehernya dengan keras sampai meninggalkan bekas. Serangan Fang Chixia membuatnya segera melempar wanita itu. Ia tidak menyangka Fang Chixia akan membalas dengan cara seperti ini. Ia diam sejenak sambil menjauh dari wanita itu.
Fang Chixia mulai mengangkat satu kakinya dan bersiap menyerang bagian vital Luo Yibei. Jika dia tidak baik kepadaku, aku juga akan membuatnya merasakan kepahitan, batinnya. Gerakannya sangat cepat dan tidak terduga. Namun, gerakan Luo Yibei lebih cepat darinya.
Luo Yibei segera menghindar dan memegang betis Fang Chixia. "Nyalimu sungguh sangat besar," katanya. Di antara semua orang yang ada di kota C, wanita ini adalah orang pertama yang begitu berani menyerangnya dengan tanpa terkendali.
"Lepaskan aku!" Fang Chixia berusaha menyerang Luo Yibei dengan kakinya yang lain. Namun, pria itu lagi-lagi menahan kakinya dengan cepat.
"Kamu ingin menguji kekuatanmu sendiri?" tanya Luo Yibei sambil melirik Fang Chixia dengan santai. Senyuman mengejek terbit di sudut bibirnya selagi ia terus memegangi tangan wanita itu. Tubuh Fang Chixia terus menyerangnya tanpa terkendali hingga akhirnya wanita itu jatuh ke tangkapannya.