Romeo sudah selesai mandi dan mengganti baju dengan kaus polos dan juga boxer, Romeo membuka laptopnya dan duduk dengan tenang di pinggir tempat tidur. Melihat email yang sudah dikirim oleh Surya padanya, Revisinya terbuka.. tidak terlalu banyak kesalahan di skripsi Romeo saat ini, Dan Romeo bersyukur. Mungkin ini akan menjadi awal yang baik untuk seluruh hidup Romeo..
Romeo yang sudah membaca satu persatu kesalahan yang terjadi di skripsinya, akhirnya memutuskan untuk melakukan video call dengan Surya.
Tidak berapa lama video itu terangkat dan tampilah wajah Surya yang sedang memakai peci dan juga baju Koko.
"Assalamualaikum Romeo, bagaimana? kamu sudah baca skripsi yang aku kirim?". Tanya Surya yang sedang berjalan melewati gelapnya malam.
"Walaikumsallam Kak Surya, Romeo sudah lihat.. kak Surya ada dimana? kok jalannya gelap gitu? ini udah malam loh kak, gak takut apa? jalanan pasti sepi juga disana". Ujar Romeo yang memperhatikan Surya masih terus berjalan namun wajahnya langsung tersenyum karena mendengar perkataan Romeo.
"Aku baru saja pulang dari Masjid, ada pengajian dengan Warga. jadi ya cukup malam pulangnya. tapi ini sudah sampai didepan rumah kok, Tuh lihat". Surya mengubah tampilan kameranya menghadap belakang, lalu menghadap ke depan lagi. Romeo hanya manggut-manggut mengerti.
"Kak, Aku hanya perlu merevisi dari sisi populasi saja kan? sebenarnya aku ingin menggunakan seluruh populasi menjadi sampel, tapi menurut kak Surya. apa populasi ini tidak terlalu banyak ya?". ujar Romeo yang sedikit ragu karena melihat populasinya.
"Memangnya berapa jumlah Populasi yang akan kamu jadikan sampel?". Tanya Surya yang sudah membuka pintu rumah, lalu mengucapkan salam. mengunci pintu lagi dan mulai berjalan naik ke lantai atas dimana kamarnya berada.
"Populasi sebenarnya ada 110 kak, apa tidak merepotkan jika kujadikan sampel keseluruhan?". tanya Romeo.
"Tidak salah kurasa dan tidak merepotkan, Semua penelitian itu pasti repot. Tapi semua itu kembali ke diri kita, jika kita menganggapnya sulit. maka akan sulit, tapi jika membawa skripsi ini enjoy dan berpikir bahwa ini adalah salah satu pengalaman yang harus dirasakan.. pasti semua jalan akan terbuka dan kamu pasti akan merasa baik baik saja melakukan penelitian ini, tentu tidak lupa berdoa dan meminta kepada Allah agar dilancarkan",. Romeo hanya tertawa karena mendengar Surya mulai ceramah, sebenarnya bukan Romeo tidak suka. tapi Romeo terkadang merasa lucu saja saat melihat wajah Surya yang sering sekali berceramah tiba tiba..
"Iya kak, lalu apa yang harus kulakukan dengan populasi ini?". Ujar Romeo yang sudah tidak sabar mendengar jawaban Surya.
"Kurasa jadikan saja seluruh populasi menjadi sampel, yang pertama karena bisa memudahkan kamu dalam mencari perhitungan Nilai di variabel dan Reliabilitas. Karena semakin banyak sampel maka nilai signifikan semakin kecil, jadi jika hasil perhitungan variabel dan Reliabilitas kamu tidak terlalu besar, kamu masih bisa menggunakan hasil tersebut.. Yang kedua besarnya sampel itu bisa mendapatkan banyak jawaban berbeda, dan lebih akurat". Ujar Surya yang mengatakan itu tanpa beban sama sekali, tidak bagi Romeo yang mendengarnya. Bagaimana ini? 101 populasi dijadikan sampel. dan Romeo harus menyebarkan kuesioner ke 101 orang, Pekerjaannya akan sangat banyak..
"Baiklah Kak, untuk teknik samplingnya aku harus menggunakan teknik sampling apa kak?". Tanya Romeo, Romeo disini benar benar terlihat seperti bocah yang selalu bertanya dengan segala hal. Surya bahkan ingin tertawa karena Romeo yang benar benar tidak mau banyak berpikir di skripsinya sendiri.
Surya merapikan pakaian yang baru saja ia pakai dan digantung di lemari, Surya sudah memakai kaus dan juga celana panjang. duduk di depan balkon kamar. Romeo yang melihat itu hanya bisa diam dan menunggu sampai Surya menjawab, Romeo juga tidak enak hati karena sudah mengganggu Surya malam malam. Tapi mau bagaimana lagi? Romeo memang membutuhkan saran Surya dalam hal ini.
"Pakai saja teknik sampling jenuh, dimana teknik sampling jenuh itu seluruh populasi dijadikan sampel. Itu tidak terlalu rumit, nanti rumusnya akan ku kirim lewat email.. aku lupa menaruh buku statistika dimana, setelah ketemu. akan langsung kuberitahu". Ujar Surya yang dengan sabar memberikan pengertian kepada adik laki lakinya ini.
"Baiklah Kak, akan kucari referensi juga dari google dan beberapa buku. terimakasih ya kak, akan kukabari jika sudah selesai nanti". ujar Romeo.
"Iya, sama sama.. oh iya, kamu dapat salam dari Lina, kau ingat? teman masa kecil kita, dulu kau suka sekali mengganggunya. dia bertanya kenapa kamu jarang menemui dia, katanya Lina juga sering lihat instagram kamu. kalian berteman di sana". Ujar Surya yang memberitahu tentang apa yang memang disampaikan Lina padanya kemarin. Baru ada kesempatan memberitahu Romeo saat ini.
"Ohh Lina, iya iya aku ingat.. aku baru tau kalau dia berteman denganku di Instagram, kalau begitu nanti akan kusapa dia disana kak". Surya mengangguk mendengar perkataan Romeo. "Yasudah kak, sudah malam.. aku tutup ya Vc nya, assalamualaikum kak Surya".
"Walaikumsallam Romeo". Ujar Surya.
Romeo memencet tombol merah dan Vc terhenti, Romeo lalu menaruh laptopnya disamping nakas dan merebahkan tubuhnya yang lelah di atas tempat tidur. Rasanya bekerja sembari kuliah ternyata selelah ini.. Romeo ingin sekali kuliah saja dan tidak ingin bekerja, tapi Romeo sekarang senang jika berangkat bekerja. karena bisa bertemu Reista setiap waktu.. ahhh jadi serba salah.. Romeo dibuat bingung dengan kelelahan ini.
Tok... tok... tok..
Pintu kamarnya terketuk lalu munculah Devy disana, Romeo tersenyum karena ibunya sudah datang membawakan susu hangat untuk dirinya.
"Kamu abis ngapain Nak?" Tanya Devy pada anaknya.
"Ini Mom, abis VC sama kak Surya. tanya tanya perihal skripsi". Devy tersenyum dan menaruh susu di atas nakal, menggeser sedikit laptop..
"Minum ya susunya, biar besok gak pegal pegal badannya. Mau Mommy pijat tidak? atau melihat Nia membuat kamu terlalu bahagia dan tidak merasakan lelah lagi?". Ledek Devy kepada anaknya, Romeo hanya tertawa dan mulai memeluk ibunya manja.
Romeo mengangguk lalu meminum susu yang ada di gelas, menenggak sampai habis dan menaruh lagi gelas kosong di atas nakas.
Devy yang tau anaknya ini pasti ingin bermanja-manja setelah meminum susu, menggeser sedikit tubuhnya lalu memangku kepala Romeo di pahanya. Romeo tentu saja langsung senang, Helusan tangan ibunya di rambut Romeo membuat Romeo selalu merasa tenang dan nyaman.
"Romeo disuruh apa aja selama di kantor hari ini?". Tanya Devy lembut, belaian tanganya tetap bergerak dan membuat Romeo merasakan kantuk yang mendalam.
"Sama aja sih Mom, pekerjaan Romeo gitu gitu aja.. Tapi sedikit bertambah karena mengajari Nia beberapa pekerjaan, Itu malah membuat Romeo semakin senang dan ingin terus bekerja",. Devy tertawa mendengar ucapan konyol anaknya, Romeo membiarkan seluruh alam bawah sadarnya hanyut terbawa belaian tangan ibunya. kenyamanan memang selalu didapat oleh Romeo, sudah menjadi keseharian Devy memastikan anaknya tidur dibawah pengawasannya setiap malam. tapi dulu saat Romeo sedang bandel bandelnya, Romeo memang jarang pulang kerumah. tidak membuat Devy kesal, karena tau Romeo sama seperti anak anak lain yang memiliki sifat bandel di saat saat tertentu..