Chereads / Retaknya Sayap Merpati / Chapter 43 - Cinta di musim panas(5)

Chapter 43 - Cinta di musim panas(5)

"Iya Nek Surya tau, akan Surya pikirkan perkataan Nenek dan Bu Wulan.. tapi mungkin tidak bisa buru-buru". Surya berkata tegas dan tetap memberikan senyum terbaiknya, tidak ingin terlalu membuat peryataan yang akan menjadi Boomerang nantinya. Surya lebih memilih apa adanya saja.

"Yasudah ayo kita makan". Kata Nenek yang mengalah dengan sikap Surya kali ini, mereka ber empat makan dalam diam.. Surya yang sibuk dengan pikirannya dan Lina yang tidak berhenti tersenyum karena mas Surya mau memikirkan perkataan yang dilontarkan oleh Nenek Santi dan Ibunya.

setelah makan selesai, Lina membantu mencuci piring dan membereskan meja makan. sedang Surya menyapu halaman depan sambil menyiram tanaman. Lina dapat melihat Surya yang begitu telaten dalam menjalankan pekerjaan rumah. setelah menyelesaikan urusan di dapur, Lina menghampiri mas Surya dan duduk di bangku depan, sambil menunggu Surya selesai dengan urusannya.

"Bunganya cantik ya Mas, sedang subur suburnya". Kata Lina yang membuka pembicaraan, Surya yang mendengar suara Lina menengok ke belakang lalu tersenyum mengangguk.

"Iya.. aku suka saat bunga sedang bermekaran seperti ini. terlihat indah dan menenangkan, cantik juga.." Kata Surya yang memandangi bunga anggrek dan bunga Kamboja di depannya. Surya baru saja menyiram dan bunga bunga itu semakin terlihat segar karena terdapat titik titik air yang menyentuh kelopak bunga, belum lagi udara yang dingin dan sejuk menambah kesan berbeda.

"Mas Surya memangnya di kota tidak menanam bunga?" Tanya Lina yang penasaran apa saja yang Surya lakukan di kota.

"Bunga sih ada, tapi aku tidak ada waktu melihat atau menikmatinya.. aku sibuk sekali dengan perusahaan dan juga bisnis, paling aku bisa melihat bunga yang indah saat sedang pergi ke Bogor atau Bandung saja. itu juga hanya sebentar karena perjalanan bisnis dan meeting dengan beberapa klien". Surya mematikan kran air dan mulai membereskan selang yang baru saja Surya pakai tadi.

"Wah Bogor itu yang banyak kebun teh nya ya mas?". Tanya Lina.

"Iya banyak kebun teh di Bogor, mungkin kapan kapan kita bisa kesana jika ada waktu". ujar Surya yang sudah menghampiri Lina dan duduk di bangku sebelah, bangku mereka dihalangi oleh satu meja kecil. Surya tersenyum saat udara yang dia hirup begitu menyegarkan pernafasan.

"Semoga saja Lina bisa kesana dengan mas Surya, oh iya Mas.. semalam Romeo mengirim pesan padaku, katanya maaf karena tidak tau bahwa aku ini Lina teman kecilnya.. Romeo masih tetap sama ya mas, lucu dan banyak bicara". Surya yang mendengar perkataan Lina mengangguk setuju, Romeo memang orang yang banyak bicara dan hangat kepada orang lain.. Mirip sekali dengan Nenek, itu mengapa banyak orang yang mau berdekatan dengan Romeo dibandingkan dengan Surya.

"Dia sudah follback ig kamu? dia kan famous banget di kota, banyak sekali yang suka dia.. Jadi mungkin dia tidak terlalu ngeh dengan Instagram kamu, makannya semalam aku beritahu kalau kamu punya ig juga". Ujar Surya yang memberitahu apa yang Surya sampaikan semalam kepada Romeo.

"Sudah Mas, dia mengirim pesan sekitar jam 3 pagi.. katanya dia terbangun dan tidak bisa tidur lagi, jadi dia kirim pesan.. kebetulan Lina juga baru selesai sholat tahajud, akhirnya kami asik mengobrol dan diakhiri dengan Romeo yang ternyata ketiduran. bahkan suara dengkurannya terdengar, Lina tertawa tidak bisa berhenti.. Romeo juga sempat cerita kalau dia Suka dengan Perempuan bernama Nia, saat Lina cek Instagramnya Nia itu sangat cantik.. pintar juga sepertinya, karena dilihat dari aktivitas Nia saat di kampus Yang sering mengikuti kegiatan baksos dan juga BEM. Romeo memang cocok dengan wanita mandiri seperti Nia mas, biar bisa bimbing Romeo terus..". Pernyataan Lina yang panjang lebar membuat Surya Mengingat lagi tentang Nia, apa kabar Nia ya? terakhir Surya tau bahwa Nia jatuh sakit karena depresi ringan. apa sekarang keadaanya baik baik saja? Surya memang merasa berhasil karena sudah terlalu kerasa kepada Nia pada malam itu.. Surya bisa apa? Surya tidak ingin seorang perempuan mengharapkan cintanya yang tidak pasti, apalagi Surya tidak terlalu dekat dengan Nia.. jadi Surya tidak bisa mengerti bagaimana sifat dan sikap Nia..

"Kalian mengobrol banyak ternyata hingga sampai membicarakan Perempuan yang Romeo sukai". Ujar Surya yang hanya menanggapi singkat perkataan Lina.

"Iya mas, katanya juga Mbak Nia itu sedang magang di perusahaan mas Romeo.. jadi Romeo mempunyai banyak waktu untuk mendekati mbak Nia, Lina ikut senang saat ternyata Mbak Nia itu membuka diri pada Romeo.. Lina dapat membayangkan bagaimana Romeo yang tersenyum dan tertawa saat menyebut nama Nia.. Romeo benar benar jatuh cinta, rasa bahagianya tertular padaku Mas, aku juga jadi senyum senyum sendiri setiap Romeo cerita tentang hal itu". Lina tersenyum dan memandangi Surya sebentar lalu memandang ke arah taman lagi..

Surya hanya bisa berdehem dan mengangguk saja, jadi Nia sudah mau membuka diri pada Romeo? itu bagus kan? daripada mengharapkan dirinya yang tidak bisa memberikan manfaat apa apa pada Nia. semoga saja Nia benar benar melupakan Surya dan bisa membuat Romeo Bahagia, pasti Surya juga akan ikut senang..

Senang? apa iya Surya akan ikut senang? saat membahas kedekatan Nia dengan Romeo saja hati Surya sedikit tersentil aneh..

entah aneh karena apa, tapi Surya merasa ada sebagian dirinya yang tidak menerima itu semua.. tapi ditutup lagi dengan akal sehat bahwa Romeo dan Nia memang cocok..

"Mas... Mas Surya kenapa bengong? kepikiran juga ya sama Kebahagiaan Romeo? Romeo memang bisa membuat kita tersenyum padahal hanya mendengar ceritanya saja". Tegur Lina yang membuat Surya gelagapan dan berdehem memperbaiki keadaan. Kenapa Surya suka sekali bengong sih jika sudah membahas Nia? pikir Surya..

"Iya, Mas hanya rindu saja pada Romeo.. dia sedang melakukan skripsi.. beberapa kali meminta bantuan aku untuk memberi saran pada skripsinya, pasti Romeo sedang berjuang saat ini.. Bekerja di perusahaan sambil menyelesaikan skripsi, saat dia jatuh cinta dengan Nia.. Romeo menjadi lelaki berbeda dan lebih bersemangat. Cinta memang membuat seseorang berubah demi cintanya, dan itu terlihat jelas di diri Romeo". Ucap Surya yang diangguki oleh Lina.

"Benar Mas, cinta memang bisa membuat seseorang berubah.. katanya cinta itu seperti bunga di musim panas, ada yang menyiramnya terus menerus tapi bunga itu tidak juga tumbuh.. ada yang tidak peduli dan membiarkan bunga itu layu, tapi tiba-tiba bunganya tumbuh dan mekar.. Lucu ya Mas, cinta memang aneh. ada kalanya kita tidak berharap tapi didekatkan, ada juga yang berharap tapi dijauhkan..". Ucap Lina pada Mas Surya, Surya yang mendengar itu hanya terdiam dan menatap langit-langit atap rumahnya.