Setelah beberapa hari dirawat, akhirnya aku diperbolehkan untuk pulang. Bersama dengan kak Raka aku langsung pulang ke rumah.
Rasanya badanku masih lemas sekali, baru saja mobil yang dikendarai kak Raka keluar dari rumah sakit aku sudah tertidur dengan pulas nya.
Kak Raka menggendongku ke kamar, dan menidurkan ku. Meletakan semua barang barangku yang dibawa ke rumah sakit. Bersyukur nya aku memiliki kakak seperti kak Raka, meskipun bukan kakak perempuan tapi kak Raka tidak kalah perhatiannya.
Kubuka mataku, melihat ke arah jendela betapa teriknya matahari siang hari ini.
Seperti biasanya rumahku selalu sepi dengan rumah yang sebesar ini dan beberapa asisten rumah tangga rumahku masih terlihat sangat sunyi.
Berjalan keluar dari kamarku melihat sekeliling rumah, aku hanya ingin sedikit bersantai ditaman belakang rumah.
Saat sedang santainya menikmati angin yang disertai hawa panas, terdengar suara tawa yang sedikit nyaring dari gasebo taman. Tanpa berpikir panjang, aku berjalan menghampiri gasebo tersebut.
"Hai Raisa.." Suara yang terdengar akrab dari kak Bastian
"Hai kak Bas"
"Udah enakan sa badannya ?"
"Udah kak"
"Duduk sini sa"
Ternyata ada Kak Raka dan Kak Bastian yang sedang asyik mengobrol digasebo. Mereka sangat akrab karena kak Raka dan kak Bastian hanya selisih 2 tahun, dan juga mereka sering bertemu di acara acara perusahaan atau perayaan dengan beberapa kolega papahku dan ayah kak Bastian.
"Sudah minum obat sa ?" sambil memegang dahiku, kak Raka selalu sangat khawatir dengan aku yang seperti ini.
"Belum kak, kan belum waktunya"
"Nanti jangan lupa minum obat"
"Ok kak"
"Kamu dicariin kak Bastian tuh sa"
"Ada apa kak Bas ?" sambil memandangi wajah hangat kak Bastian.
"Aku hanya ingin memastikan kamu sudah baik baik saja sa."
"Aku sudah sembuh kak"
"Benarkah ?"
"Setidaknya aku sudah baik baik saja kan ?"
"Baiklah, aku percaya"
"Aku tidak akan menggangu kalian lagi, mengobrol lah. Aku sudah mulai lapar. Dadaahh" Berjalan pergi meninggalkan mereka.
Kak Bastian sangat baik, dia juga sudah menganggap ku seperti adiknya. Tapi aku selalu kecewa karena dia memiliki teman seperti Davian. Entah sudah berapa lama mereka berteman tapi kak Bastian sangat akrab dengan Davian, jadi aku ingin sedikit menjaga jarak dengan kak Bastian, karena selama ini yang membantu Davian dekat denganku adalah kak Bastian.
Sedikit banyak yang aku tau, kak Bastian memiliki kakak perempuan yang bernama Kak Lina. Kak Lina ini sudah menikah dengan pria yang sukses dikota B negara C dan sekarang mereka menetap dikota tersebut, aku mendengar kabar jika kak Lina sedang mengandung sekarang. Kak Lina tidak terlalu berbeda sikapnya dengan kak Bastian. Karena kak Bastian adalah anak laki satu satunya dari keluarga Bramantyo, mau tidak mau dia harus ikut dalam bisnis keluarganya. Beberapa waktu lalu kak Raka juga sering bertemu dengan Kak Bastian di beberapa pertemuan mendampingi ayahnya, sama seperti kak Raka juga yang mendampingi papah.
Kak Bastian yang sering bersikap manis dihadapan siapapun, seringkali disalah artikan oleh gadis gadis disekelilingnya termasuk ketika dikampus. Banyak sekali junior bahkan senior mengidolakan Kak Bastian. Itu salah satu yang menjadikan kak Bastian begitu populer dikampus selain latar belakang keluarganya.