Chereads / Imperfect relationship / Chapter 13 - 13#Rumah sakit

Chapter 13 - 13#Rumah sakit

Sepertinya aku tertidur cukup lama, rasanya lemas, haus, lapar. Mataku terasa berat sekali kubuka, meraba sesuatu didekatku, tetapi ini bukan seperti tempat tidurku. Aku membuka mataku perlahan-lahan, semua tampak berbeda. Berkata dalam hatiku apa yang terjadi sebenarnya, sudah berapa lama aku disini.

"Raisa kamu sudah bangun ?" Suara lembut menggenggam tangan lemahku.

"Jangan dulu bergerak aku akan memberi tau doktermu" berjalan keluar meninggalkanku.

Aku berdiam ditempat tidurku, kenapa aku bisa bangun dirumah sakit seingatku aku tidur dikamarku.

"Bagaimana rasanya ? apakah pusing ?" Seorang dokter muda dan tampan memeriksa ku.

"Aku haus dan lapar" berkata dengan sangat pelan.

"Aku tau, sebentar lagi makananmu akan datang. Makanlah perlahan"

"Dok, apa adikku baik-baik saja ?"

"Biarkan dia makan dan minum dulu dia pasti lapar setelah beberapa hari tidak sadarkan diri. Setelah dia selesai mari kita bicarakan lagi."

Setelah dokter itu pergi aku memejamkan mataku berpikir benarkah aku tidak sadarkan diri beberapa hari ?

Kakakku menyuapiku sangat hati hati, dia sangat lembut hari ini.

"Mamah dan papah sangat mengkhawatirkan mu, mereka sudah terbang dari Singapore tadi pagi"

"Sudah berapa hari aku berada disini ?"

"4 hari"

"sungguh ?"

"Aku membangunkanmu ketika sarapan, tapi tidak ada respon. Aku masuk ke kamarmu menggoyangkan badanmu tapi kamu tetap tidak bergerak. Jadi aku membawamu kerumah sakit, dan kamu baru sadar hari ini"

"Kak aku sudah kenyang"

"Kamu baru memakan 3 sendok Raisa !"

"Boleh aku memakan yang lainnya ?"

" Aku tanyakan ke dokter Wildan sebentar apakah boleh. Ini ponselmu, ada banyak sekali panggilan masuk"

"Terimakasih kakak"

Beruntung aku punya kakak yang sedikit pintar, dia tidak mengatakan yang sebenarnya.

Benar kata kakakku ada banyak sekali panggilan dari Davian, untuk apa lagi dia menghubungiku. Aku sadar meski aku cukup dekat dengan Davian tapi aku dan dia tidak memiliki hubungan apapun. Sebaiknya aku bersikap seperti tidak terjadi apa-apa saja, dan menghindarinya untuk saat ini.

Tokk tokkk...!!

Aku menengok kerah pintu, terlihat seperti lelaki didepan pintu.

"Masuklah kak" sambil memejamkan mataku untuk beristirahat sejenak.

"Raisa, bagaimana keadaan mu ?"

Aku terkejut membuka mataku ternyata bukan kakakku yang masuk.

"Davian!! kenapa kamu bisa disini ?"

"Aku datang untuk menemuimu, maaf tentang kejadian waktu itu"

"Sudahlah lupakan saja"

"Aku tau kamu pasti mengerti." mengembangkan senyuman.

"Iya aku mengerti, aku dan kamu tidak ada hubungan apapun kan ?"

"Raisa ! apa yang kamu katakan!"

"Apa kah aku salah berucap?"

"Bukankah aku sudah mengatakannya berulang kali, kamu milikku"

"Percuma jika aku milikmu tapi kamu bukan milikku !! kamu sungguh egois!!"

"Aku milikmu Raisa !!"

"Tolong keluar, aku ingin beristirahat"

"Istirahatlah, aku akan disini menjagamu"

"Keluar atau aku akan memanggil keamanan disini !!"

"Panggil saja, aku akan mengatakan bahwa aku hanya ingin menjaga istriku"

Ketika aku sedang berdebat dengan Davian kakakku masuk bersama dokter Wildan.

"Ada tamu disini ?" kak Raka menatap tajam Davian.

"Bukan, dia adalah pengganggu. Ku mohon bawa dia keluar." Aku tidak berani menatapnya, air mataku menetes ketika Davian beranjak keluar bersama kak Raka.

"Keadaanmu sudah sedikit membaik, jika nanti malam keadaanmu semakin membaik, kamu bisa pulang besok."

"Terimakasih dok"

"Minum obatmu dengan teratur setelah makan, jangan berpikir terlalu berat, jika merasa pusing saat berdiri, duduk atau berbaringlah."

"Iya dok."

"Apa kamu masih sering mimisan ?"

"Sekarang sudah tidak sering mimisan lagi, dari mana dokter tau aku sering mimisan ?"

"Laki laki tadi kekasihmu ? kalian bertengkar ?"

"Dia bukan kekasihku, kenapa mengalihkan topik ?"

"Aku hanya tidak ingin kamu banyak berpikir, istirahat lah aku akan pergi. Jika terjadi sesuatu panggil saja aku." Mengusap kepalaku dan pergi.

Dokter Wildan sangat lembut dan masih sangat muda, dia tidak lebih tua dari kakakku haha. Kenapa kakakku juga tidak kembali, padahal dia bilang hanya membawa keluar Davian. Aku akan istirahat saja kalau begitu.