Chereads / WOMAN OF THE ZODIAC / Chapter 11 - Konflik

Chapter 11 - Konflik

Cuaca dingin semakin menusuk masuk ke dalam kulit kimi dan menembus tulangnya, dia menggigil dan terdengar benturan dari giginya sekarang.

Kenzi melihat anak didiknya itu kedinginan sekarang ini karena cuaca malam yang semakin larut.

"Kamu yakin masih kuat? " tanya nya pada hanna.

Dia menjawabnya dengan anggukkan kepala, tetapi sudah tidak bisa menjawabnya dengan suara karena hanna merasa bibirnya membeku.

Dua tangannya diulurkan ke arah kenzi, dan dengan cepat meraih pinggangnya. Dengan tiba-tiba hanna memeluk tubuhnya.

"Hanna... " ucap kenzi terkejut dengan tindakan hanna sekarang ini.

Dia berusaha melepaskan pelukan wanita itu tetapi cengkraman tangannya terlalu kuat. Dan lagi kenzi merasakan tubuh hanna yang mengigil karena dingin, membuat laki-laki itu akhirnya mengalah dan membiarkan hanna memeluk tubuhnya.

Kimi yang sedari tadi berada di hadapan mereka tanpa bisa dilihat oleh kedua orang itu seolah menjadi bayangan yang kehadirannya tidak di sadari.

'Ayolah, kamu kan bisa menggosok kaki atau telapak tangannya! ' cetus kimi yang melihat kedua orang yang sedang saling berpelukan itu karena cuaca dingin sekarang ini.

'Dulu kamu tidak pernah memelukku sedikitpun selama kita berpacaran! ' dia kembali bergumam dengan kesal sekarang.

Sepertinya sekarang dia sedang merasa cemburu karena laki-laki yang dulu pernah menjadi mantan pacarnya ketika masih sama-sama memakai seragam putih abu dulu.

Dia yang adalah seorang pemuja laki-laki tampan dan terkenal itu hanya memiliki status sebagai pacar saja. Tetapi dia tidak pernah sekalipun jalan berdua apalagi berpelukan seperti itu dulu.

'Kalian itu jangan berpelukan di cuaca dingin dan hanya berdua saja... ' kimi lagi-lagi berucap dan mencoba menendang batu-batu kecil di hadapannya yang sama sekali tidak tersentuh olehnya.

Dia sudah seperti hantu gentayangan sekarang ini, tetapi lebih tepatnya menjadi hantu paling baper karena harus melihat keuwuan dua orang di hadapannya.

'Cepat kalian sadar! ' teriak kimi ke arah kenzi dan kimi yang masih berpelukan itu.

Lalu kimi membalikan tubuhnya sambil tersenyum, 'kenzi itu suka perempuan cantik dan berpenampilan menarik! '

'Dia tidak mungkin menyukai hanna yang penampilannya seperti itu! ' sambungnya.

Dan kembali berbalik ke arah dua orang tersebut.

Kedua matanya membulat, 'apa yang akan kalian lakukan... ' ucapnya pelan dan lalu diapun kesulitan untuk menutup mulutnya.

Ketika kimi harus melihat kenzi yang mendekatkan wajahnya ke arah hanna, dan hanna yang menyimpan kedua tangannya di leher kenzi dan menempelkan bibirnya di bibir milik kenzi menunggu laki-laki itu membalas ciuman darinya.

'Kenzi!!! ' kimi berteriak sekerasnya melihat hal yang paling dia benci sekarang.

'Hanna!!! ' dan bergantian nama perempuan muda itu yang dipanggilnya sekarang.

Teriakanya itu sangat percuma saja karena tidak ada siapapun yang bisa mendengarnya walaupun dengan begitu kerasnya dia harus memanggil mereka berdua.

'Kamu itu sama saja seperti laki-laki lain! ' kimi kembali berkata dengan nada ketus sekarang ketika melihat laki-laki itu justru membalas ciuman dari wanita yang menjadi anak didiknya.

Terlihat dada kimi yang naik turun karena merasakan sebuah kekesalan yang tanpa alasan, karena jika dia cemburu pun tidak akan pernah berpengaruh pada kenzi yang telah menjadi mantan pacarnya.

Dan sekarang dia merasa seperti orang yang benar-benar telah mati, ketika melihat tangan kenzi dan tangan hanna yang telah menjadi aktif saling membantu membukakan kancing baju mereka.

Lalu tanpa di sadari oleh kimi dia meneteskan air matanya, tetapi dia tidak dapat memejamkan matanya dan masih melihat mereka yang hendak melakukan hubungan yang seharusnya tidak mereka lakukan.

"Aku datang... " tiba-tiba muncul sosok G.A di hadapannya yang meneteskan air matanya sekarang ini.

Kedua tangannya tersimpan di pundak kimi dan memaksanya untuk membalikan tubuhnya tidak melihat sesuatu yang memang tidak ingin dilihatnya.

"Kamu jangan melihatnya jika merasa tidak akan pernah ingin melihatnya " G.A yang berdiri di belakangnya berbisik ke telinga kimi.

Dia memandangi kimi yang masih menangis sekarang.

Dia tersenyum melihat wanita sombong itu akhirnya bisa mengeluarkan air matanya walaupun sekarang ini karena dia begitu kesal dengan kedua orang di depannya.

"G.A " panggil kimi sambil terisak dan mencoba menghapus jejak air mata di pipinya.

"Hmm... "

"Kabulkan satu permintaan untukku sekarang " ucapan kimi itu seperti sebuah perintah padanya.

"Permintaan? " G.A mengerutkan dahinya.

Dia tidak pernah menjanjikan apapun pada kimi sekarang, tetapi dia memintanya dengan begitu mudah.

"Permintaan apa? "

"Cepat kirimkan sekelompok serigala yang sangat lapar sekarang! " ucapnya, "biar mereka berdua dimakan tanpa tersisa apapun setelah melakukan yang enak-enak! "

Tawa G.A pecah, dia mendengar sebuah kemarahan yang diakibatkan oleh rasa cemburu sekarang ini.

"Aku bukan minta kamu tertawa! " cetus kimi tanpa melihat ke arah G.A yang sedang menertawakan permintaannya sekarang ini.

"Tutup matamu sekarang " ucapnya pada kimi.

"Kenapa? " tanya kimi.

Dia tidak langsung menuruti semua yang di katakan oleh G.A sekarang.

"Kamu pasti mau mencium aku juga kan? " lalu kimi kembali berkata.

"Nanti setelah itu kamu pegang-pegang bagian tubuhku yang lain, dan kemudian mengajakku tidur! " celoteh kimi.

G.A mengerutkan dahinya mendengar semua keomesan yang ada di pikiran kimi sekarang.

"Aku kan sudah bilang tidak suka dengan wanita sombong sepertimu! " ucap G.A, "walaupun kamu cantik dan tubuh kamu seksi "

Dia lalu menyimpan satu telapak tangannya di depan kedua mata kimi dan menghalangi pandangannya.

"Kamu harus ingat, kenyamanan tumbuh bukan ketika memandangi sebuah wajah cantik tetapi setelah mendapatkan sebuah kebaikan dan hati yang tulus " sambungnya.

Perkataannya itu seolah menjadi sebuah anak panah yang tepat mengenai jantung kimi, membuatnya merasa sesak dan hatinya begitu terluka.

Dia merasa tersindir dengan perkataan G.A sekarang dan dia menepis telapak tangan yang berada di depan kedua matanya, dengan begitu kasar dan memperlihatkan kemarahannya.

"Ehhh... " kimi memutarkan pandangannya ke seluruh penjuru tempat yang seketika sudah berubah.

Jika tadi dia dan G.A berada di sebuah hutan yang gelap dan dingin, sekarang mereka sudah berada di atap sebuah gedung tinggi yang memperlihatkan taburan bintang yang menemani bulan di malam hari ini.

"Kamu senang sekali mengajakku ke tempat ini " ucap kimi.

Dia lalu duduk di lantai sambil memeluk lututnya memperhatikan langit malam.

G.A yang sudah duduk sejak dia sampai di tempat itu tersenyum tipis.

"Langit itu ibarat hati kita " ucapnya pada kimi, "dan bintang-bintang itu seperti sebuah dosa manusia, yang dianggap kecil tetapi ketika terus dilakukan mereka akan semakin banyak dan berkumpul "

"Bukankah kalian sering mengatakan ada banyak dosa terindah yang pernah kalian lakukan " sambungnya, "jika dosa kalian anggap indah, bagaimana dengan kebaikan dan hati nurani kalian? "

Kimi terdiam mendengar semua perkataan G.A, seketika dia mengingat ibunya dan menyadari dosa yang telaj dia lakukan pada wanita yang telah melahirkannya itu.

"Aku pernah berkata pada ibuku, kalau dia itu wanita paling bodoh " ucap kimi pelan, "aku mengatakan itu karena kesal dengan ibu yang memilih laki-laki lain, padahal ayahku sangat baik padanya "

"Tapi aku sama sekali belum paham seperti apa itu cinta, dan kenapa dia lebih memilih orang kedua jika orang yang pertama sangat mencintainya " sambungnya.

"Ternyata aku sadar sekarang, tidak mungkin ada orang kedua jika kita benar-benar mencintai orang yang pertama " kimi lalu menyembunyikan wajahnya di antara tangannya yang memeluk lututnya.

'Ibu aku minta maaf, karena sudah membencimu... " ucap kimi dengan penuh penyesalan dan lagi-lagi air mata tulus dari dalam hatinya menetes.

Dan bulir-bulir air matanya itu tiba-tiba berubah menjadi sebuah bola-bola cahaya yang berterbangan sekarang, membuat kimi mengangkat kepalanya dan dia sudah berada di tempat lain sekarang.

'Aku kembali ke rumah hanna? ' tanya kimi.

Dia lalu beranjak dari duduknya untuk memastikan bahwa sekarang ini dia berada di rumah hanna.

Dan mendengar sebuah tangisan seorang wanita dari dalam kamar mandi sekarang ini.

Kimi berjalan pelan seraya melangkahkan kakinya dengan pelan untuk memastikan siapa wanita yang sedang menangis di dalam kamar mandi rumah hanna di tengah malam...