Kimi mendengar sebuah tangisan seorang wanita dari dalam kamar mandi sekarang ini.
Kimi berjalan pelan seraya melangkahkan kakinya dengan pelan untuk memastikan siapa wanita yang sedang menangis di dalam kamar mandi rumah hanna di tengah malam.
'Aku kembali ke rumah hanna? ' tanya kimi.
Dia lalu beranjak dari duduknya untuk memastikan bahwa sekarang ini dia berada di rumah hanna.
Setelah tadi dia menangis dan bulir-bulir air matanya itu tiba-tiba berubah menjadi sebuah bola-bola cahaya yang berterbangan, membuat kimi mengangkat kepalanya dan dia sudah berada di tempat lain sekarang.
"Karena kamu menyadari keegoisan mu tuhan sudah memberikanmu sebuah potongan hukuman dan kamu bisa cepat menyelesaikannya sekarang.. " ucap G.A yang lalu muncul di hadapan kimi.
Kimi dengan cepat menghapus air matanya dan melihat ke arah G.A.
"Benarkah? " kimi terkejut mendengar pernyataan G.A tadi.
Laki-laki itu menjawabnya dengan senyuman dan kedua alis matanya yang naik turun.
"Ambil keputusan yang baik menurutmu untuk hanna " ucap G.A, "aku tidak akan membantumu kamu harus berjuang sendiri.
"Jika keputusanmu bijak, kamu akan bisa kembali pada tubuhmu dan tentu saja mendapatkan sebuah hadiah permintaan "
Kimi seketika langsung sumringah, dia sepertinya tertarik sekali dengan sebuah imbalan hadiah permintaan yang G.A sebutkan tadi.
Tentu saja dia akan membuat keputusan baik sekarang, dan jika dia mendapatkan hadiah permintaan itu kimi tidak akan berpikir lagi. Dia ingin meminta seorang lelaki tampan dan romantis yang bisa merayunya dan membuatnya bahagia.
Kimi terlihat senyum-senyum sendiri sekarang ini.
G.A memukul kecil kepala kimi dengan topi yang tadi dipakainya.
"Dasar otak mesum! " cetusnya sambil menertawakan kimi dan lalu dalam hitungan satu detik dia menghilang dari hadapan kimi yang belum sempat membalasnya.
"Aku juga wanita normal yang rindu belaian laki-laki tampan! " ucap kimi pelan.
Dia lalu berjalan menuju ke arah kamar mandi dimana dia mendengar sebuah tangisan tadi.
Aww!
Kaki kimi tersandung sebuah tas yang tergeletak di depan pintu kamar mandi, dia dengan cepat mengusap jari-jari kakinya yang indah karena perawatan rutin yang selalu dilakukannya.
Kimi lalu kembali berdiri tegak dan melanjutkan langkahnya, tetapi lalu dia tersadar.
"Tunggu dulu " ucap kimi, "sekarang aku menjadi manusia? "
Dia lalu menoleh ke arah tas yang tadi tersandung oleh kakinya dan dia bisa merasakan sakit, lalu kimi kembali memastikannya dengan mengambil sebuah gelas di atas meja makan.
"Aku benar-benar menjadi manusi sejati! " pekik kimi senang.
Dia kembali mendengar sebuah tangisan dari dalam kamar mandi, dan dengan cepat berlari ke arah pintu kamar mandi tersebut dan membuka pintunya.
Dia melihat hanna yang terduduk dengan bersimbah darah di atas lantai kamar mandi.
"Hanna apa yang kamu lakukan! " dia dengan cepat berlari ke arah hanna yang terduduk lemas karena terlalu banyak mengeluarkan darah.
Kimi membopongnya membantu hanna yang sudah tidak berdaya itu keluar dari kamar mandi dan mencoba mencari pertolongan sekarang ini.
'Ketika aku masuk ke dalam tubuhnya waktu itu dia sedang koma ' ucap kimi dalam hatinya sambil melihat ke arah hanna yang sudah berada di dalam ambulan sekarang ini.
'Kamu harus tetap hidup walaupun kamu telah melakukan sebuah kesalahan dalam hidupmu ' ucap kimi.
Dia sudah memutuskan untuk membuat hanna tetap hidup dan memperbaiki kesalahannya.
Gadis itu masih sangat muda dan masa depannya masih panjang.
'Mungkin kamu hanya perlu belajar dari kesalahan yang kamu buat ' kimi memegangi tangan hanna yang mulai terasa dingin.
Kedua matanya masih menutup dengan wajahnya yang pucat pasi, dia terlalu banyak kehilangan darah sekarang ini.
Dan karena itulah dia mengalami syok hipovolemik, dan petugas sudah memasangkan sebuah infusan di kedua tangannya sebagai resusitasi cairan di tubuh hanna. Dan oksigen pun terus terpasang pada hanna.
"Kami memerlukan darah untuk transfusi " ucap seorang perawat pada kimi, "tapi kebetulan golongan darah B di bank darah sedang kosong "
"Golongan darah saya B suster " kimi dengan cepat mengatakannya agar dia bisa menolong hanna sekarang.
"Pergilah ke bank darah di dekat laboratorium dan mereka akan memproses darah anda " ucap perawat itu memberitahukan tempat yang harus kimi datangi agar bisa mendonorkan darahnya sekarang.
Kimi berjalan dengan cepat menuju ke tempat yang perawat tadi sebutkan. Setelah dia sampai dan di terima oleh petugas, kimi menjalani beberapa tes sebagai syarat untuk menjadi pendonor.
'Aku pikir selama ini aku sama sekali tidak berharga ' ucap kimi ketika melihat aliran darah dari tubuhnya yang masuk ke dalam kantong darah.
'Ternyata ada bagian dari tubuhku yang bisa bermanfaat untuk menolong seseorang ' kimi kembali berucap.
Dia lalu kembali mengingat kesombongannya ketika bekerja dulu.
"Aku yang kerja cari uang untuk membeli makanan sehat, dan sekarang harus memberikan darahku untuk orang yang tidak aku kenal secara gratis! " dia pernah mengatakan itu di hadapan teman-teman sekantornya ketika di tempatnya bekerja mengadakan sebuah acara bakti sosial.
"Dan kalian tahu tidak, darah yang kita donorkan itu mereka jual sangat mahal! " kimi kembali berucap, "lalu kenapa kita tidak dibayar? hanya dikasih makanan ringan yang harganya tidak seberapa! "
Kimi lalu menggelengkan kepalanya, malu ketika dia harus mengingat kesombongannya dulu. Dia sama sekali tidak pernah mau menolong orang lain karena merasa dia pun memperoleh semua kesuksesan hanya oleh dirinya sendiri.
"Bagaimana suster adik saya? " kimi bertanya pada perawat yang berjaga di ruangan kimi hari ini.
"Setelah darah masuk kondisi tubuhnya sudah stabil " ucapnya pada kimi.
"Tapi dokter menyarankan untuk secepatnya di lakukan kuretase agar perdarahannya berhenti " ucapnya kembali, "jadi usahakan suami pasien hadir pagi ini untuk menanda tangani persetujuan kuretase atau perdarahannya akan semakin banyak "
Kimi sedang memikirkan sesuatu sekarang ini, dia merasa harus ada seseorang yang bertanggung jawab atas hanna sekarang ini.
Dia lalu berjalan menuju ke arah luar rumah sakit.
"Apa kenzi masih tinggal di tempatnya itu? " tanya kimi pada dirinya sendiri, dia tahu sekali dimana kenzi tinggal karena dulu dia selalu berpura-pura menjadi tukang pengantar koran hanya untuk memastikan bahwa lelaki itu berada di tempatnya dan memberikannya sebuah surat kaleng yang isinya adalah pernyataan cinta darinya.
Dulu pun dia adalah wanita yang selalu mengemis cinta pada lelaki yang tampan menurutnya, dia pemilih sekali tetapi semua laki-laki yang dipilihnya sama sekali tidak mau padanya itu sangat tragis dan memalukan sekali untuknya sepanjang hidup.
"Aku naik taksi saja! " ucap kimi melihat sebuah taksi di seberang jalan.
Melangkahkan kakinya dengan cepat agar bisa membawa kenzi dan menemani hanna yang membutuhkan dukungannya.
Dia tidak memperhatikan arah dari sampingnya, ketika sebuah mobil melaju cepat ke arahnya dan membunyikan sebuah klakson memperingatkan kimi untuk tidak menyebrang.
Kimi terkejut melihat cahaya lampu mobil yang bersinar terang ke arahnya, tetapi tiba-tiba semuanya berhenti seperti ada yang mengontrolnya.
Dia melihat G.A yang berdiri di depannya dengan wajah menyeramkan ke arah kimi.
"Dasar bodoh! " cetusnya pada kimi, "memikirkan laki-laki itu sampai kamu lupa keselamatanmu! "
"Apa kamu lupa sekarang ini kamu manusia? " dia berteriak ke arah kimi sekarang.
Sepertinya dia marah sekali pada kimi sekarang ini, "kalau terjadi sesuatu padamu bagaimana? "
Kimi menganga karena mendapatkan marah dari G.A sekarang, dia tidak percaya dimarahi oleh sosok yang dinginnya seperti sebuah lemari es itu.
Dia dengan cepat meraih satu tangan kimi sekarang dan membawanya ke bahu jalan, satu telapak tangannya lalu menutupi kedua mata kimi. Dan dalam hitungan ketiga dia membukanya dan kimi sudah berada di suatu tempat yang sangat di kenalnya.
Senyuman kini terlihat di wajah kimi, dia bukan main senang karena G.A ternyata membantunya agar dengan cepat sampai di tempat kenzi.
Karena terlalu senang kimi mendaratkan satu kecupan di pipi G.A, karena dia terlalu tidak bisa menahan dirinya untuk tidak memberikan kecupan pada G.A yang keren tapi berduri itu.
Kedua mata lelaki itu membulat dan mulutnya kesulitan untuk mengatup, satu tangannya memegang pipinya yang diberikan sebuah kecupan tadi.
"Ya ampun! " kimi seketika menutup mulutnya ketika melihat aliran darah keluar dari hidung G.A.
Dahinya berkerut, dia lalu dengan cepat mengeluarkan sebuah sapu tangan yang ada di saku celananya sekarang.
'Ini sebenarnya sapu tangan yang aku beli di luar negeri... ' ucap kimi sedikit enggan memberikannya sekarang.
Tapi karena semua itu kesalahannya dia pun memberikannya pada G.A dan membersihkan darah yang keluar dari hidungnya.
"Apa yang kamu lakukan! " G.A mengusap wajahnya sekarang.
Dia tersadar sekarang ini tindakannya sudah sangat berlebihan pada kimi, dan itu hanya dia lakukan terus menerus pada kimi sampai membuat semua energinya terkuras habis.
Dan sekarang dia mendapatkan sentuhan lembut dari bibir wanita yang pada awalnya sangat menyebalkan itu, seketika tubuhnya bereaksi. Dia merasakan detak jantungnya dua kali lebih cepat dan wajahnya terasa memanas, tapi ada sedikit letupan-letupan kebahagiaan yang tidak boleh dia dapatkan.
'Dasar tidak sopan! ' cetus kimi ketika G.A menghilang begitu saja dari hadapannya.
'Bukannya berterima kasih karena aku beri ciuman! ' cetus kimi marah, 'dia belum tahu ada banyak laki-laki yang menantikan ciuman dariku! ' dengan penuh rasa percaya diri kimi mengatakan itu.
Dari kejauhan dia melihat sebuah sepeda motor yang bergerak mendekat ke arahnya, dia tidak bisa mengetahui siapa sosok itu karena menggunakan sebuah helm yang menutupi wajahnya sekarang ini.
Kimi hanya berdiri memandangi rumah yang ada di hadapannya sekarang sambil memegangi pagar rumah tersebut.
"Apa yang kamu lakukan di rumah orang? " terdengar suara laki-laki bertanya pada kimi yang masih berdiri di depan rumah kenzi dan seseorang mencurigainya sekarang.
Kimi terperanjat karena suara itu dari arah belakangnya, dengan cepat dia berbalik dan menoleh ke arah laki-laki yang berada di atas motor xabre bermesin 150cc berwarna hitam itu.
Dia lalu membuka helm yang di pakainya ketika melihat kimi yang berbalik ke arahnya...