Chereads / WOMAN OF THE ZODIAC / Chapter 15 - Disappearance

Chapter 15 - Disappearance

Kimi merasakan sebuah ketenangan ketika mendapatkan sebuah pelukan dari G.A, ini pertama kalinya ada sebuah kehangatan yang menyelimuti hatinya.

"Kapan kamu akan melakukannya? " tanya kimi seraya mengusap air matanya dan mencoba memantapkan hatinya pada apa yang sudah dia putuskan.

"Bisakah aku diberi sedikit waktu untuk meminta maaf pada ibu dan teman-temanku? "

G.A tersenyum dan menganggukkan kepalanya sebagai sebuah jawaban, dia meraih satu tangan kimi untuk beranjak dari duduknya dan membawanya berdiri di samping tempat tidur hanna.

"Keputusan yang kamu ambil tidak akan bisa di rubah " ucap G.A, "sebaiknya kamu pikirkan lagi "

Kimi tersenyum, "tidak apa-apa aku sudah putuskan, aku akan memberikan semua kehidupanku karena hanna akan menjadi adikku "

"Dia anak yang baik dan aku akan meminta ibu untuk tinggal bersamanya " sambungnya.

"Ketika hanna terbangun nanti setiap satu kukumu akan menghitam menandakan berapa lama lagi kehidupanmu " jelas G.A, "jika semuanya telah menghitam itu artinya kamu telah memberikan kehidupanmu sepenuhnya pada hanna "

Kimi tersenyum kecil dan menganggukkan kepalanya.

"Tapi aku ingin sekali bilang padanya agar tidak lagi mengejar kenzi " celetuk kimi, "dia masih muda dan cantik, mencintai laki-laki yang sudah mempunyai pasangan itu akan merugikan masa depannya! "

G.A tertawa kecil, "itulah kenapa cinta selalu dikatakan akan membuat seseorang menutup mata dan telinga "

"Dia harus tahu bahwa taksir wanita itu adalah dicintai, dicari bukan mencari. Jadi dia harus mendapatkan lelaki seperti itu! " cetusnya.

G.A lagi-lagi tertawa kecil mendengar ungkapan kimi itu, apa yang dikatakannya sekarang itu bukan sebuah cerminan keegoisan tetapi dia memiliki sebuah prinsip hidup yang tidak akan pernah bisa dirubahnya.

"Sudahlah, cepat lakukan saja! " kimi lalu memerintahkan G.A untuk lebih cepat melakukan pekerjaannya kali ini.

G.A menggelengkan kepalanya mendekat ke arah kimi dan menutup kedua mata wanita itu dengan satu telapak tangannya.

Dan dari satu tangannya yang tersimpan di kepala hanna yang terbaring di tempat tidurnya.

"Apakah semudah ini menukar kehidupan kami? " tanya kimi dalam hatinya.

Ketika dia memejamkan matanya terasa seperti sebuah aliran hangat yang perlahan berubah menjadi dingin, seperti dia sedang berada di sebuah pengunungan yang berselimut salju.

Tidak lama setelah itu kedua matanya terbuka dan mendapati dua orang perawat dan satu dokter sedang melakukan pemeriksaan pada hanna yang membuka kedua matanya dan terduduk membuat kehebohan di ruangan tersebut.

"Apa waktuku hanya satu hari? " kimi melihat kesembilan kuku jarinya yang menghitam dan tersisa satu jari kelingkingnya.

"Atau satu jam? " dia bertanya kembali pada dirinya sendiri karena sosok G.A yang telah menghilang dari pandangannya.

"Atau mungkin satu menit? " kimi merasa semua tubuhnya terasa begitu dingin sekarang ini.

Dia menghampiri hanna yang kali ini terbaring setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter.

Dia tersenyum lemah ke arah kimi, "terima kasih kak "

"Kakak mau memberikan kehidupan untukku "

Kimi tersenyum dan masih merasakan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang ini.

"Kamu baik-baik saja? " tanya kimi.

"Aku tidak apa-apa " jawab hanna, "kakak lebih baik temui ibu kakak sekarang, dia sudah menunggu kakak di rumah "

"Kamu tahu ibuku? " tanya kimi.

Hanna tersenyum, "kakak tidak diberitahu G.A kalau selama kak kimi berada di tubuhku aku juga berada di tubuh kakak "

"Kita bertukar raga beberapa hari yang lalu " sambungnya, "aku senang sekali bisa merasakan kasih sayang ibu walaupun hanya beberapa hari saja "

Dia meraih satu tangan kimi, "terima kasih kak "

Kimi masih tidak dapat mengeluarkan sepatah katapun dari bibirnya karena ternyata selama ini hanna berada di dalam tubuhnya dan tinggal bersama dengan ibunya.

"Ibu menyayangi kakak " ucap hanna, "dan dia ingin sekali kakak memaafkan kesalahannya "

"Sekarang kakak pulanglah, ibu sudah menunggu di rumah "

Senyuman lalu terlihat di wajah kimi, dia tidak salah memberikan semua kehidupannya pada hanna yang memang adalah anak yang baik. Dan dia yakin sekali bahwa ketika nanti dia harus pergi ibunya akan baik-baik saja tinggal bersama hanna.

Hal itulah yang membuat kimi melangkah penuh dengan semangat menuju ke rumah sang ibu.

Dia melihat sesosok wanita paruh baya yang tengah membuat sesuatu yang mengeluarkan aroma wangi dari arah dapur.

"Kamu sudah pulang " ucapanya ketika menyadari kehadiran kimi.

Kimi tersenyum berjalan menghampiri sosok sang ibu yang sedang memasak dan lalu memeluknya dari arah belakang.

"Ibu, maafkan aku! " ucapnya ketika merasakan kehangatan punggung ibunya dan lalu memejamkan kedua matanya.

"Memangnya kamu berbuat kesalahan apa? " tanya ibu sambil terus fokus pada masakannya.

"Kamu anak ibu yang paling baik dan tidak pernah belum pernah melakukan kesalahan apapun " sambungnya.

Kimi tersenyum dan mempererat pelukannya.

"Ibu " panggilnya.

"Ya "

"Aku bertemu dengan seseorang yang lebih muda dariku, dan dia tidak memiliki orang tua jadi bisakah dia tinggal bersama ibu? "

"Kamu bawa saja anak itu kesini kasihan dia sendirian " jawab ibu, "kita masih punya satu kamar kosong dan dia bisa menempatinya "

"Terima kasih, bu " ucap kimi sambil terus memeluk ibunya, "ibu harus menjaga kesehatan ibu nanti, jangan terlalu capek "

"Kenapa kamu bicara seperti akan berencana pergi jauh "

Kimi tersenyum, "aku tidak akan pergi jauh bu, akan selalu berada di dekat ibu "

'Tetapi tidak akan pernah terlihat oleh ibu.. ' kali ini dia bicara dalam hatinya sambil menahan diri agar tidak meneteskan air matanya.

"Sudahlah, ayo kita makan " ajak ibu pada kimi, "ibu membuatkan sayur asem kesukaanmu "

Kimi lalu melepaskan pelukannya dan berjalan mengikuti langkah sang ibu menuju ke sebuah meja makan.

"Ini masakan paling enak " puji kimi ketika mencicipi masakan ibunya itu, dia sudah terlalu lama tidak melontarkan pujian seperti itu pada ibunya.

Kedua matanya lalu melihat ke arah kuku jarinya, satu jari yang masih tersisa sekarang terlihat menghitam setengahnya menandakan seberapa banyak waktu yang masih dia miliki.

Dia menggunakan waktunya itu meminta maaf kepada semua rekan kerjanya yang selalu menjadi sasaran kemarahannya, dan lalu kembali ke rumah sakit untuk membawa hanna pulang ke rumahnya.

Dia mengerutkan dahinya ketika melihat sosok kenzi yang baru saja keluar dari satu ruangan di rumah sakit.

"Kimi "

Mereka berdiri di jarak yang cukup jauh dan saling menatap.

Kimi tersenyum dan melangkahkan kakinya menghampiri kenzi, karena lelaki itu juga adalah salah orang yang berada di dalam daftarnya untuk dia temui dan meminta maaf.

"Kamu menemui hanna? " tanya kimi ketika berada di hadapan kenzi.

"Dokter inara menelpon, dia mendapatkan donor yang cocok dengannya " ucap kenzi, "pasien itu sudah memberikan sebuah pernyataan pada dokter untuk mendonorkan jantungnya.

"Kamu tahu siapa orangnya? " kimi merasakan tidak nyaman dalam hatinya.

Kenzi menggelengkan kepalanya, "dokter tidak memberitahukannya, karena pendonor menolak diberitahukan identitasnya "

Kimi segera mengingat hanna dan meninggalkan kenzi berlari menuju ke sebuah ruangan dimana hanna mendapatkan perawatan setelah terbangun dari komanya.

Nafasnya terasa sesak ketika dia sampai di ruangan dengan berlari dan mendapati ruangan itu telah kosong dan tempat tidurnya sudah terbalut sprei putih baru dan rapi...