"Apa yang kamu lakukan di rumah orang? " terdengar suara laki-laki bertanya pada kimi yang masih berdiri di depan rumah kenzi dan seseorang mencurigainya sekarang.
Kimi terperanjat karena suara itu dari arah belakangnya, dengan cepat dia berbalik dan menoleh ke arah laki-laki yang berada di atas motor xabre bermesin 150cc berwarna hitam itu.
Dia lalu membuka helm yang di pakainya ketika melihat kimi yang berbalik ke arahnya.
"Kenzi " kimi bersuara pelan dan memandangi sosok mantan paling terindah yang pernah dia kenal.
Setelah dia mengakui bahwa G.A adalah sosok mahluk tidak kasat mata paling tampan dan sempurna, pilihan kedua jatuh kepada kenzi. Mantan pacar yang selalu dia benci karena telah mengakhiri hubungannya dulu.
"Kimi " kenzi masih mengenali sosok wanita yang sedang berdiri di depan rumahnya dan naik ke atas pagarnya.
"Kamu beneran kimi? " tanya kenzi lagi, dengan kerutan di dahinya kenzi berjalan ke arah kimi yang masih tidak berkedip memandanginya.
"Iya, aku kimi " jawabnya sambil terus memandanginya.
"Sedang apa kamu disini? " tanya kenzi dengan tatapan penuh curiga, "ahh... bukan itu, sejak kapan kamu berada disini dan sejak kapan kamu jadi penguntit di rumah orang? "
Kimi merasa tersudutkan, dia malu sekali ketika kenzi menyebutnya seorang penguntit. Dia yang selalu mendapatkan pujian tetiba mendapatkan cibiran dan itu dari mantan pacarnya.
Jika tidak sedang melaksanakan tugasnya untuk memberitahukan pada kenzi tentang pesan dari hanna padanya dia akan memaki laki-laki yang berpura-pura baik tetapi memanfaatkan wanita lemah.
Dia sama seperti lelaki kurang ajar lainnya yang setelah melakukan perbuatan dosa pergi begitu saja tanpa menanyakan hal yang telah terjadi akibat dari perbuatannya.
"Kenzi " panggilnya.
"Aku akan langsung saja mengatakannya " sambung kimi.
Kenzi mengerutkan dahinya tidak mengerti dengan semua ucapan kimi yang seperti sebuah teka-teki.
"Aku mengenal hanna " jelas kimi sekarang.
Terlihat raut wajah kenzi yang berubah ketika mendengar kimi menyebut nama salah satu dari mahasiswinya di tempat dia mengajar.
"Aku juga tahu apa yang sudah kalian lakukan di hutan " ucapanya pelan.
Dia lalu dengan cepat meraih satu tangan kenzi dan memintanya untuk ikut dengannya.
Tetapi kenzi menolak, dia tetap berada di posisinya sekarang tidak beranjak sedikitpun.
"Kenzi " kimi mengerutkan dahinya menebak bahwa lelaki itu menolak untuk ikut dengannya menemui hanna.
"Ternyata kamu sama saja seperti lelaki kurang ajar di luar sana! " dia berkata dengan penuh kebencian tetapi nada bicaranya tidak terdengar tinggi.
Hanya intonasi dan penekanan serta tatapan matanya saja yang terdengar dan terlihat penuh dengan kebencian pada lelaki yang pernah menjadi orang terdekatnya.
"Apa yang terjadi dengan hanna? " tanya kenzi pelan.
Dia terlihat melihat ke arah dalam rumahnya seperti tengah memastikan bahwa tidak ada orang lain yang akan mendengar dia dan kimi bicara.
"Dia sedang berada di rumah sakit, dan dia dibantu oleh berbagai alat medis agar bisa bertahan " jawab kimi menjelaskan keadaan hanna sekarang ini.
Kenzi tertawa kecil, "kamu pikir aku bodoh, aku lihat sendiri tadi siang dia mengikuti ujian mata kuliahku! "
"Ada apa denganmu? " dia lalu balik bertanya pada kimi.
"Setelah dulu kamu tiba-tiba pergi dan menghilang, sekarang muncul dan mengatakan sesuatu yang aneh "
Kimi terdiam, kenzi mengingatkannya kembali pada kesalahannya dulu.
Dia memang telah begitu kejam meninggalkan kenzi dan memutuskan hubungannya hanya untuk mengejar karirnya. Kimi tidak ingin seperti ibunya, dia ingin kesuksesan yang di dapatnya dengan susah payah oleh kekuatannya sendiri bisa dia rasakan dalam waktu yang lama.
Kimi selama ini merasa bahwa berhubungan dengan seorang laki-laki hanya akan menghancurkan kesuksesannya. Dia menyadari setelah menikah karirnya tidak akan pernah sama lagi, semua kegiatannya terbatas dan juga ditambah harus melahirkan seorang anak.
"Sekarang ini bukan waktunya menjelaskan itu, tetapi hanna ingin bertemu dengan kamu " kimi mengalihkan pembicaraan, "kamu tahu kalau dia masuk ruang intensive care unit karena syok hipovolemik yang terjadi padanya akibat terlalu banya kehilangan darah "
Kimi terdiam sejenak sambil memandangi kenzi yang masih fokus pada rumahnya.
"Dia hamil " lalu memberitahukannya pada kenzi, "dan itu adalah anakmu "
Kenzi terkejut dan menoleh ke arah kimi, dia tidak lantas percaya dengan apa yang di katakan oleh kimi.
Tetapi di dalam hati kecilnya dia mengakui bahwa kejadian malam itu dengan hanna adalah sebuah kesalahan terbesar yang dilakukannya bersama hanna.
Tetapi dia mencurigai kimi sekarang ini dengan tatapannya yang sinis.
"Atau jangan-jangan kamu dan hanna sengaja mau menjebakku? " tuduhnya sekarang ini.
Kimi mengernyit, "buat apa? aku tidak pernah ingat kamu sedikitpun kalau bukan karena tugas dari G.A ! "
"Tugas? " kenzi semakin curiga, "siapa G.A? lalu apa hubungannya dengan hanna dan kamu? "
"Kamu tidak akan percaya kalau aku ceritakan! " cetua kimi sambil mencoba kembali meraih tangan kenzi agar mau ikut bersamanya.
Dia hanya mempunyai waktu tiga jam lagi agar kenzi mau ikut dengannya dan dia bisa kembali ke dalam tubuhnya sendiri seperti sekarang ini.
"... kamu bisa kembali ke dalam tubuhmu malam ini sampai pukul dua belas, dan menjawab semua yang diinginkan hanna " kimi mengingat kembali apa yang G.A katakan padanya sebelum akhirnya dia bisa bertemu dengan kenzi.
"Sayang, kamu bicara dengan siapa? " tiba-tiba terdengar suara wanita dari dalam rumah kenzi.
Kimi mengerutkan dahinya dan lalu segera berbalik ke arah belakangnya.
Dia mendapati sesosok wanita berambut panjang dengan tubuhnya yang kurus terduduk di sebuah kursi roda tersenyum ke arah kimi dengan bibirnya yang pucat.
"Siapa dia? " tanya kimi pelan.
"Istriku "
Kimi terkejut, ketika tahu bahwa wanita itu adalah istrinya. Dan kenzi merahasiakan pernikahannya selama ini, lalu menyimpulkan bahwa hanna pun pasti belum mengetahuinya.
"Aku diberitahu kalau ada mahasiswi yang sedang dirawat di rumah sakit sekarang ini " kenzi lalu memberikan jawaban pada istrinya itu.
"Kamu tunggu disini sebentar " ucap kenzi pada kimi, "aku bicara dulu pada nala "
Lalu kenzi melangkahkan kakinya meninggalkan kimi sendirian di depan pagar halaman rumahnya.
'Dasar tidak sopan! ' celetuk kimi.
'Masa dia membiarkan tamu menunggu diluar rumah, tamunya juga wanita cantik tapi seolah tidak berharga! '
Dia harus menarik nafas dalam-dalam agar dirinya menjadi tenang dan harus dengan cepat menyelesaikan tugasnya kali ini.
Tidak lama setelah itu, kenzi kembali dan menuruti semua yang diinginkan kimi untuk ikut ke rumah sakit.
"Nala menderita penyakit jantung " ucap kenzi di tengah perjalanan bersama dengan kimi menuju rumah sakit.
"Jadi aku merahasiakan apapun darinya atau dia akan kembali terkena serangan jantung dan aku tidak bisa bertemu dengannya lagi "
Kimi merasa bersalah setelah mendengar semua yang dikatakan oleh kenzi, beberapa waktu yang lalu dia memaksa kenzi untuk mau ikut dengannya menemui hanna.
"Dia wanita yang sangat baik dan aku tidak mau kehilangannya " kenzi kembali berucap, "dan hanna juga tahu itu "
"Hanna tahu kamu sudah menikah? " tanya kimi.
"Iya, dia tahu "
"Tetapi aku tidak tahu kalau dia sedang hamil " sambung kenzi.
"Aku tidak mau kehilangan nala, tetapi aku juga akan mengakui anak yang dikandung oleh hanna " ucap kenzi.
Mereka berdua berjalan menuju ke sebuah ruangan intensive care unit dan mendapati sosok hanna yang terbaring dengan monitor yang dipasang di dadanya dan di rongga mulutnya terpasang alat intubasi.
"Hanna tidak memiliki orang tua lagi " ucap kenzi ketika melihat dari balik kaca.
"Iya " kimi merasa hatinya tersayat-sayat melihat kondisi hanna sekarang ini.
Walaupun dia bukan saudara kimi, tetapi selama kimi berada di dalam tubuh hanna dia tahu bahwa gadis itu berhati baik. Dan dia memiliki alasan khusus melakukan tindakan konyol mengakhiri kehidupannya.
Kenzi telah memakai baju yang dipakai untuk bisa menjenguk pasien di ruangan ICU dan berjalan mendekat ke arah tubuh hanna yang terbaring di atas tempat tidur dengan kedua matanya yang tertutup.
Dia meraih satu tangan hanna dan menggengamnya.
"Kenapa kamu merahasiakan kehamilanmu? " suara kenzi begitu pelan.
"Maafkan aku " dia kembali berucap.
Suara kenzi terhenti ketika seorang perawat menghampirinya.
"Apa anda keluarga dari pasien hanna? " tanya nya pada kenzi.
Kenzi tertegun dia berpikir sejenak apa yang harus dikatakannya pada perawat tersebut.
"Saya keluarganya suster " setelah beberapa waktu dia akhirnya memberikan sebuah jawaban.
"Saya menemukan sebuah surat di baju pasien ketika pertama masuk ke rumah sakit, karena tidak ada keluargnya jadi saya menyimpannya " ucapnya.
Dia adalah perawat yang pertama kali menerima hanna ketika terpasang alat intubasi dan masuk ruang rawat intensive care unit.
Tampak satu tangannya menyodorkan sebuah amplop putih yang telah lusuh pada kenzi.
Kenzi tampak ragu ketika akan menerimanya, tetapi begiti dia melihat namanya tertulis dengan jelas amplop tersebut dengan cepat kenzi menerimanya.
Dia tidak lantas membacanya dan memutuskan untuk memasukkan surat tersebut ke dalam saku celananya dan beranjak dari duduknya untuk pergi meninggalkan hanna...