Chereads / Y.O.U / Chapter 10 - JJM ala Diandra

Chapter 10 - JJM ala Diandra

Triing

Notifikasi SMS masuk berbunyi di ponsel belum pintar milik Diandra tapi sudah termasuk mewah untuk jenis ponsel pada jamannya. (Maklum ini masih tahun 2010 guys... hahahaa).

"Jalan yuk, aku laper" Bunyi pesan dari Bian

Diandra senang. Dia yang memang sedang merebahkan badannya dikasur lantai didepan Tv itu berguling-guling senang.

Sampai akhirnya ia telungkap menopang dagu dengan sebelah tangan menjawab panggilan masuk yang pasti itu dari Bian.

Walau masih kesal dengan Bian karena merasa dibohongi soal statusnya yang telah memiliki calon istri tapi Diandra tak bisa menolak rasa bahagia ketika laki-laki itu menunjukan perhatiannya itu.

"Apa?" Jawab Diandra ketus tapi bibir menyunggingkan senyuman. Munafik memang mahluk tuhan yang satu ini.

"Waalaikum salam.... Jangan jutek-jutek entar aku makin kangen" Jawab orang disabrang sana.

"Apa sih" Alih-alih mrnjawab salam Diandra malah dengan ketus dan berdecih memjawab sapaan Bian. Tapi senyum dibibirnya makin tercetak jelas.

Rasa Suka pada seseorang selain dapat membuat hati berbunga juga dapat membuat seseorang berubah menjadi bunglon kah? yang bisa berubah-ubah ajaib seperti Diandra saat ini? ucapan tajam seperti silet tapi bibir merekah indah bagai bunga dibalur dengan madu super manis.

Sebesar itu kah pengaruh hati yang sedang berbunga? Oh tuhan tolong lah jangan gitu-gitu amat lah. Salah satu teman Diandra berujar dalam hati mengamati tingkah Diandra itu.

"Aku laper, Di." Ucap Bian manja dan sukses membuat hati Diandra berdesir.

"Kenapa imut banget kalo manja begini" Ucap Diandra dalam hati wajah merubah merona memerah bagai jambu air yang sudah masak.

"Laper ya makan atuh bang. Masa laper nelpon aku. Emang aku lemper bisa bikin kenyang." Jawab Diandra masih berusaha jual mahal pada Bian.

"Kalo kamu jadi lemper aku ogah belinya" Jawab Bian

"Kenapa?"

"Isinya apa kalo lempernya kecil gak motok begitu?" Jawab Bian terbahak.

"iiiiiiisssttt" Diandra kesal. Dia memang tak memiliki tubuh "motok" tapi tak sedikit orang yang mengagumi bentuk badannya.

Bahkan Kak Oci menjuluki Diandra "Gantungan Baju" karena menurut Kak Oci entah mengapa setiap Diandra mencoba baju pasti selalu pas entah itu size, bodyshape, dan pasti enak diliat.

"Udah ah, kamu aku jemput sekarang siap-siap" Bian berhenti tertawa dan memutuskan sambungan telponnya.

"Apa sih main jemput-jemput aja belum juga diiyain" Jawab Diandra merajuk tapi sumpah dalam hati dia tak akan menolak ajakan Bian.

"Mau kemana Di?" Tanya Bang Yusuf.

"Gw keluar ya bang? Diajak bang Bian makan" Ucapku meminta izin dan mengemukakan alasanku izin keluar malam ini.

"Berdua aja? ajak temen yang lain lah biar gak dikira lo punya hubungan apa-apa sama warga. Inget dia itu lelaki yang punya calon istri" Bang Jack menambahkan.

"Iya, tetangga kampung lagi calonnya" Ucap Ardi.

"Oke, ge jga emang gak niat pergi berdua doang koq bang" Ucapku

"Yah udah. Jangan malem-malem ya baliknya"

Aku mengangkat tangan membentuk lambang 'ok' dengan jari.

*****************************

"Kita makan di Mall BK gimana? Sambil nonton, suka gak Di?" Bian bertanya pada Diandra setelah ia mulai melajukan mobilnya.

"Emmm.. Gimana ya" Diandra tampak berfikir.

"Boleh Bang" Jawab Ziya dengan cepat.

Yah, saat ini Diandra memang tak berdua saja dengan Bian tapi ada Ziya, Putri, Sri, dan beberapa orang teman kelompok Diandra lainnya.

*********

Flash On

Bian sempat terheran-heran ketika telah sampai didepan rumah singgah Diandra. Pasalnya setelah sampai didepan rumah Bian cukup heran karena melihat anak-anak gadis itu berdandan cukup rapih seperti mau pergi.

Tanpa menaruh curiga Bian menanyakan keberadaan Diandra pada Ziya dan malah mendapat jawaban, "Koq bawa motor bang? Kita males bang kalo naik motor. Bawa mobil aja".

"Hah?" Respon Bian. Lah, satu suku kata terucap membatin dihati Bian. Bian heran dan tak mengerti. Maksudnya apa gw disuruh bawa mobil? Bian membatin.

Pergi berdua sama Diandra doang koq dan cuma makan dirumah makan seafood tempo hari gak harus bawa mobil orang deket. Kembali Bian membatin. Sampai akhirnya, "Kita diminta nemenin Diandra bang." Suara Putri membuyarkan lamunan cengo Bian.

Dan, "Oh kalian ikut" Jawab Bian kikuk.

"Iya" Jawab gadis itu berbarengan. Diiringin cengir kuda tak berdosa mereka dan berhasil membuat Bian menukar motor nya dengan Fortuner Hitam Gagahnya.

Flash Off

*****************

"Sial. Niatnya mau kencan malah ngebesan" Ucap Bian dalam hati.

****************

Bersambung