"XGuard...?! Apa kelompok itu menggunakan jirah serba putih?" Tanya Kousei.
"Benar, Master." Jawab Renka.
Seketika Muka Kousei menjadi pucat dan terlihat sangat cemas. "Jangan-jangan...."
"Master, kelompok itu... Apa anda mengetahuinya?" Tanya Ken.
"Ya." Jawab Kousei.
"Jadi, misi yang Master berikan pada mereka, dan cerita waktu itu... Itu sungguhan?" Tanya Kai.
"Tidak, itu adalah cerita 4 tahun yang lalu." Jawab Kousei.
"Empat tahun yang lalu?!" Serentak.
"Cerita itu... Jadi, benar-benar pernah terjadi?!"
"Ya. Dulu, pernah terjadi penculikan secara besar-besaran di seluruh Desa terluar Benteng Kota Acela. Dan semua yang diculiknya adalah para perempuan yang masih suci. Saat itu, aku mendengar kabar bahwa gerombolan penculik itu pergi ke Hutan Terlarang. Lalu Aku dan Master Arashi mengejarnya ke sana, dan bertarung dengan mereka.
"Master... Arashi? Apakah, dia Master kita yang sampai saat ini menghilang?" Tanya Ken.
"Ya." Jawab Kousei.
[Flashback]
Kala itu, semua para penduduk dicemaskan oleh sebuah kelompok yang selalu menculik para gadis yang masih suci.
Guild Hall Gagak Hitam banyak sekali mendapatkan laporan kehilangan dari para penduduknya saat itu. Dan laporan tersebut kemudian diteliti dan mulai diinvestigasi.
Setelah dinyatakan bahwa peristiwa itu adalah sebuah ancaman. Kousei mulai membawa kasus tersebut kehadapan Master Arashi.
Setelah pertimbangan yang cukup panjang, Arashi memerintahkan Kousei untuk menelusuri dan mencari jejak kelompok tersebut. Namun ada informasi bahwa kelompok tersebut sangat kuat, akhirnya Arashi ikut andil dalam misi tersebut.
Kemudian Kousei dan Arashi mengumpulkan beberapa Hunter Gagak Putih (Unit Pasukan Khusus Gagak Hitam) untuk membantunya menginvestigasi Hutan Terlarang.
Dengan menunggangi kudanya, mereka terus mengitari dan menelusuri hutan tersebut. Dalam perjalanannya, mereka menemukan sebuah lubang yang besar dan sangat dalam. Dan lubang tersebut terletak ditengah-tengah Hutan Terlarang.
Mereka pun berjalan menghampirinya.
"Sungguh sulit untuk dipercaya. Kalau sampai kelompok tersebut bersembunyi di lubang yang curam ini." Ucap Kousei.
Kousei dan Arashi kemudian turun dan masuk kedalam lubang tersebut untuk memeriksanya, dan meninggalkan para anggotanya di permukaan untuk berjaga.
"Apa ada meteor yang jatuh ke sini, ya?" Tanya Kousei.
"Bukan, sepertinya bukan karena meteor. Aku merasakan sisa-sisa energi sihir di lubang ini." Jawab Arashi.
Kousei langsung melirik ke arah Arashi. "Jangan bilang kalau lubang ini akibat perbuatan seseorang?"
"Yang jelas, ini pasti bukan perbuatan manusia."
Kousei dan Arashi akhirnya sampai di dasar lubang tersebut.
"Ya ampun. Kita tidak memiliki informasi apa pun mengenai lubang ini. Di tambah lagi, di sini gelap sekali."
"Ahahaha...." Tingkah lucu Kousei yang ngedumel terus membuat Arashi tertawa.
Namun tiba-tiba saja terdengar suara teriakan yang agak samar yang berasal dari sebuah lorong di dasar lubang tersebut.
"Master, apa kau mendengarnya?" Tanya Kousei.
"Ya."
"Mungkinkah ada Monster yang mendiami lubang ini?"
"Entahlah, bisa saja itu suara hantu. Sepertinya sulit untuk mencari tahunya, karena tidak ada cahaya di sini."
"Apa boleh buat. Kalau sudah kembali nanti, naikan pangkatku, ya." Kousei menghentakan tongkatnya ke tanah, kemudian sebuah bola cahaya muncul dan melayang di depan mereka.
"Ah... Skill pemanggil cahaya, ya. Bagus, kau memang berbakat." Ucap Arashi sambil tertawa kecil dan mengacungkan jempolnya.
Dengan penerangan bola cahaya milik Kousei, mereka pun berjalan masuk dan menelusuri lorong tersebut.
"Kousei, aku perhatikan sepertinya kau sudah bertambah kuat sekarang." Ucap Arashi.
"Master, apa kau habis salah makan? Tiba-tiba saja memujiku seperti itu."
"Jawab yang serius dong. Hmm... Sepertinya jabatan Rimaster sudah saatnya aku berikan padamu."
Kousei terdiam dan sangat terkejut, dengan mulut yang sedikit terbuka, dia menatap ke arah Arashi. "Be-Beneran, nih?"
"Ahahaha... Hanya bercanda." Arashi melangkah pergi.
"Eh... Tunggu, tunggu, tunggu," Kousei mengejar Arashi yang telah berjalan mendahuluinya. "Master, tadi aku mendengarnya loh. Itu beneran, kan?"
"Tidak, aku hanya bercanda. Hahaha...."
"Eh... Bohong kan, tadi itu beneran kan!"
"Tidak!"
"Eh...."
"Energi sihirnya semakin kuat!" Arashi merasakan energi sihir yang sangat kuat di ujung lorong tersebut. Kemudian sebuah teriakan kembali terdengar dengan jelas. Dan teriakan tersebut berasal dari suara seorang wanita.
Dengan cepat mereka pun berlari menghampirinya. Dan benar saja, saat itu terlihat puluhan wanita tak berbusana sedang diikat dan dikumpulkan ditengah-tengah gambar lingkaran sihir. Dan dikelilingi oleh orang-orang tidak di kenal yang mengenakan jirah serba putih.
"Hentikan! Apa yang kalian lakukan?!" Teriak Kousei.
Dan kelompok itu pun seketika melirik ke arah Kousei dan Arashi.
"Apa itu!" Saat itu Kousei melihat sesosok api yang menyerupai seperti anak kecil merasuki satu persatu badan para gadis tersebut.
Api itu terlihat seperti menyerap sesuatu dari tubuh gadis tersebut, hingga membuat tubuhnya menjadi sangat kurus dan terlihat sangat kering.
"Aku belum pernah melihat hal yang seperti itu." Sahut Kousei.
Kemudian Arashi merasakan tekanan yang sangat kuat dari arah belakangnya.
"Kousei, awas!"
Trraannkk.
Arashi melompat dan melindungi Kousei dari serangan tersebut.
"Apa itu, besar sekali!" Teriak Kousei.
Terlihat sesosok manusia dengan ukuran tubuh yang sangat besar dan tinggi seperti raksasa.
"Kousei! Kita pergi dari sini!" Seru Arashi.
"Tapi, gadis itu...."
"Sudah cepat! Kalau tidak, kita akan mati!"
Saat itu Arashi merasakan energi sihir yang sangat kuat yang terpancar dari orang-orang misterius tersebut. Dan dia pun merasa tidak akan mampu jika melawannya hanya berdua.
Arashi dan Kousei kemudian lari dan menghindari pertarungan tersebut. Dengan cepat mereka mencoba kembali ke permukaan.
Arashi melirik ke arah belakang, dan sepertinya para kelompok tersebut tidak mengejarnya.
"Siapkan kuda, kita harus pergi dari sini." Arashi mengirim pesan telepati kepada para anggotanya yang berada di atas permukaan. Namun pesan itu tidak ada yang meresponnya.
"Master, kenapa mereka tidak meresponnya? Apa jangan-jangan...?" Ucap Kousei sambil berlari.
"Ayo cepat!"
Akhirnya mereka pun tiba di permukaan. Dan benar saja, kecurigaan Kousei pun terbukti. Mereka melihat para anggotanya tersebut telah mati terbunuh dengan sangat sadis.
"Ti-Tidak mungkin!" Kousei terkejut melihat para pasukan khususnya di bantai tanpa sempat memberi pesan.
Tiba-tiba saja manusia raksasa yang mereka temui di dasar lubang melompat tinggi ke permukaan, dan lalu melancarkan pukulannya ke arah Kousei dan Arashi.
Bbbaaamm.
Mereka berdua berhasil menghindari serangan kejutan tersebut. "Kousei! Ayo! Tak usah pikirkan apa pun, yang penting lari saja sekuat tenaga!" Seru Arashi.
"Acceleration... Maximize!" Kousei menggunakan skillnya untuk meningkatkan kecepatan gerak mereka. Dan mereka pun lari dengan cepat.
Namun tiba-tiba saja seseorang muncul di depannya. Mereka pun berhenti dan melompat mundur.
"Hmm, sepertinya kalian bukan orang biasa. Energi Sihir dan Aura kalian cukup tinggi, bagus sekali." Ucap orang yang tiba-tiba muncul tersebut.
"Victor! Sepertinya kau lapar sekali, ya." Ucap Raksasa tersebut.
"Tidak juga, hanya saja mereka terlihat sangat lezat." Jawab Victor.
"Apa! Siapa sebenarnya mereka? Auranya sangat jahat sekali." Ucap Kousei.
"Mereka bersekutu dengan iblis!" Sahut Ashura.
Bersambung.