Chereads / My Psycho Model / Chapter 20 - bab 16

Chapter 20 - bab 16

Part 16

Ema merasa ada yang aneh pada dirinya sendiri, merasa aneh karena nial sama sekali tidak mengunjunginya ataupun menyuruhnya mengunjungi pria itu. Jika kalian berpikir ema merindukan nial maka kalian salah karena ema merasa aneh saja bukan merindukan. Kedua nya sangat berbeda.

"ema, makan lah" ujar sari membuat langkah mondar-mandir ema berhenti.

"hah?" jawab ema tidak mendengar apa yang dikatakan sari.

"makan lah, sudah kupotong kecil-kecil" ulang sari menunjuk buah melon diatas meja. Ema melirik buah kesukaan nya sekilas lalu berjalan menuju kamar nya.

"eh, mau kemana?" tanya sari

"tidur!"

"melon mu bagaimana?"

"kau makan saja" jawab ema menutup pintu kamar nya.

Sari mengedip-ngedipkan matanya tidak percaya apa yang baru saja dikatakan oleh ema. Biasa nya ema sangat sensitif jika buah melon nya dimakan orang lain, tapi kali ini ema membiarkan nya dengan suka rela. Kenapa?, sari menggelengkan kepala nya 'rezeki tidak boleh ditolak' kata nya dengan tersenyum, jarang-jarang ema begini.

Didalam kamar ema memandangi ponsel nya, antara ingin menelpon nial atau tidak. Ema mulai menghitung jari nya.

"telpon, tidak, telpon, tidak, telpon!" ema menempelkan kepala nya diatas meja rias nya. Lalu mendesah kasr.

"ah, terserah. Aku tidak peduli!"

"telpon saja!"

"kaget aku" ujar ema hampir tersungkur kebelakang membuat ami memutar bola matanya dengan malas.

"kau, bisa tidak jangan muncul tiba-tiba. Membuat orang kaget saja" gerutu ema

"telpon saja jika kau merindukan nya" ujar ami tidak menanggapi gerutuan ema.

"kata siapa aku merindukan nya, aku tidak. Bye, aku mau tidur!" ujar ema meninggalkan meja rias

"hei! Aku belum selesai bicaara! Ada yang ingin ku bicar...."

"tidak peduli, bye" potong ema langsung menutup wajah nya dengan selimut.

Tidak sampai lima menit ema kembali membuka selimut nya lalu mengambil ponsel nya, nihil. Nial sama sekali belum menghubunginya.

Karena merasa kesal sendiri ema mematikan ponsel nya lalu meletakan nya kedalam laci. Tidak akan ia hidupkan lagi ponselnya. Ema marah.

Sedangkan didapur perusahaan, nial sedang serius belajar memasak. Semua yang diberitahu atau pun yang diperintahkan oleh lita ia patuhi.

Lita sendiri tidak habis pikir seperti apa rupa ema sehingga membuat seorang nial melakukan semua ini, nial sudah bercerita sedikit mengenai ema. Hanya garis besarnya saja, ema adalah seorang model yang pandai memasak dan juga kekasih nial.

Setelah belajar memasak selesai nial bahkan membersihkan semua nya sendiri tanpa menyuruh orang lain. Dua hari yang lalu lita iseng bertanya pada nial karena rasa penasaran yang besar apakah ini karena ema atau bukan.

"biarkan orang lain saja yang membersihkan, katanya kau ada meeting"

"im boss, terlambat sepuluh menit tidak masalah"

"ohh boss. Aku perhatikan setelah belajar masak kau selalu membersihkan sendiri. Wah, pak nial kau sungguh telah berubah"

"ema mengatakan padaku 'melalukan hal kecil seperti ini tidak harus melibatkan banyak orang, jika bisa melakukan nya sendiri kenapa tidak." Jawab nial sedikit menirukan gaya bicara ema lalu tersenyum.

Dan jawaban nial sungguh membuat lita ingin bertemu dengan ema secara langsung. Ema, dia telah membuat banyak dari sifat buruk nial hilang.

"kapan kau akan mengenalkan ku pada ema?"

"setelah makanan yang ku buat layak dan tergantung dengan cepat atau tidak nya kau membuat ku bisa melakukan nya"

"aku pastikan kau akan bisa memasak dalam dua minggu, deal"

"oke deal"

"jangan lupa janji mu untuk memperkenalkan aku dengan ema"

"hm, kau pulang lah. Aku masih ada rapat"

Lita tidak bergerak dari posisi nya, ia mengambil ponsel nya lalu mencari model yang bernama 'ema' dan sangat banyak nama model dengan nama 'ema' membuat lita bingung yang mana ema nya nial.

Lita terus berpikir kalau ia tidak salah nial pernah menyebut nama kepanjangan ema.

'ah, setyoningsih'

Hasil pencarian lita berhasil ia menemukan apa yang ingin ia cari.

Menurut pandangan lita, nial sangat pandai melihat wanita cantik.

Tbc...