part 22
ami melajukan mobil nya kekeidaman dante, karena hanya dante yang ia kenal.
"ami?" ujar dante setelah membuka pintu apartemen nya. ami langsung masuk saja membuat dante langsung menutup pintu apartemen nya.
"kenapa kau muncul? bagaimana keadaan ema?" ujar dante setengah panik membuat ami memutar bola matanya dengan malas.
"memang nya ema kenapa? dia baik-baik saja disini" jawab ami menunjuk diri nya sendiri
"lalu kenapa kau datang?"
"ada hal yang harus aku selesaikan tentu saja, mana minum untuk ku" jawab ami mengambil koran diatas meja.
"ambil sendiri sana" kata dante mengelus dada nya, lega karena ema baik-baik saja. alasan ami muncul hanya ada dua kemungkinan, pertama ema sangat lemah hingga tidak bisa menangani diri nya sendiri atau ema dan orang yang dia anggap penting dalam bahaya.
"aku tamu disini, cepat ambilkan!"
dante menghela nafas lalu mengambilkan minum untuk ami. tak lama kemudian dante datang dengan jus melon kesukaan ema dan ami tentu saja.
ami meminum jus nya dengan sekali tegukan.
"pelan-pelan, jika ema didalam sana tersedak bagaimana" gerutu dante setengah kesal
"ema aman disini, kau tenang saja" jawab ami meletakan gelas nya yang sudah kosong diatas meja.
"kapan kau akan pergi?"
"ais, kau sungguh mengusirku rupanya. baiklah aku tidak akan pergi. ayo menonton" kata ami bangkit dari duduk nya lalu berjalan menuju ruang teather.
"bukan nya begitu, aku hanya takut kalian tidak bisa bertukar lagi" jawab dante mengikuti langkah ami. pernah dulu sewaktu mereka masih SMA, selama sebulan ami menggantikan ema karena ami tidak bisa mengembalikan ema. dan selama sebulan itu lah ami selalu bersama dante, merepotkan dante.
"itu karena ema sakit, tubuh nya terlalu lelah" ema tidak pernah sakit, jika pun ia sakit maka dengan sigap ami menggantikan ema. didalam sana ema memulihkan diri dengan cepat.
"tetap saja,"
"diam lah"
ami memilih film horor sesuai dengan genre film nya, dante hanya menurut saja.
"jangan berteriak-teriak seperti wanita, awas kau berani teriak"ujar ami memperingatkan dante
"hm" jawab dante, lagian dante tidak takut pada hantu, apalagi ia tau jika difilm itu manusia bukan hantu.
film berlanjut, hanya ada keheningan diantara mereka karena menonton layar lebar didepan mereka dengan serius.
dirumah sakit ponsel ema terus berdering membuat sari yang sedang beristirahat terganggu. dengan gerakan yang pasti sari mengambil ponsel ema dan mengangkat panggilan.
"kau dimana hah! kenapa telpon ku tidak diangkat-angkat!" teriak nial membuat sari menjauhkan ponsel dari telinga nya.
"maaf pak danial, ini saya sari. mbak ema pergi dan belum kembali."
"kemana dia?"
"saya tidak tau pak"
tut..
panggilan terputus sepihak.
nial langsung mengambil kunci mobilnya, ia harus kerumah ema.
sedangkan diruang teather ami sudah tertidur sebelum film benar-benar tamat.
dengan pelan dante menggendong ami dan membaringkan nya diatas kasur. dante yakin jika sekarang yang berbaring diatas kasur nya adalah ema. dilihat sekilas pun dante tau jika didapan nya adalah ema. dante menyelimuti ema lalu pergi keruang kerja nya. selain model dante adalah ceo dari 'majalah the day'.
ema membuka mata nya, ia menepuk jidat nya. ia kembali kerumah dante, pikir nya. ami, dasar jalang itu bukan nya pulang kerumah malah kerumah dante.
"dante! dan!. aku pulang ya!" teriak ema membuat dante langsung keluar dari ruang kerja nya.
"mau kuantar?
"aku bawah mobil kalau kau lupa"
"baiklah, hati-hati"
tbc...