Chereads / My Psycho Model / Chapter 29 - bab 25

Chapter 29 - bab 25

Part 25

Ema masuk kedalam kantor nial sambil membawakan bekal makan siang untuk nial.

"sudah datang?" ujar nial ketika ema menghampiri nya

"hm"

Nial mendudukan ema dipangkuan nya lalu mencium sekilas bibir ema.

"manis sekali" ujar nial tersenyum kearah ema, ema pun ikut tersenyum.

Tokk.tokk...

"permisi pak, ada berkas yang harus bapak tandatangi" ujar key masuk menyerahkan berkas pada nial. Ema hendak beranjak dari pangkua nial tapi ditahan oleh nial. Jadi lah nial menandatangi berkas dengan ema duduk dipangkuan nya. Key menatap ema sekilas lalu pergi keluar dengan amarah yang kuat. Key marah bukan kepalang. Key meremas kuat-kuat rok span nya hingga rok nya menjadi sangat kusut.

Ema menyiapkan makan siang untuk nial dan diri nya, tadi sepulang dari pemotretan ema menyempatkan diiri untuk memasak dibantu oleh sari.

Seperti biasa nial sangat menikmati makanan yang dibuat ema, hanya tinggal beberapa hari lagi nial akan bisa memasak. Dalam bayangan nial mereka akan memasak bersama, sungguh romantis sekali.

Tak lama kemudian key kembali mengetuk pintu dan membawakan jus melon kesukaan ema.

"terima kasih, rambut baru mu cantik" ujar ema meminum jus nya lalu setelah meminum nya ema meminta nial mencicip nya.

"enak tidak?"

"manis, sangat manis" ujar nial mengecup bibir ema lalu meminum jus melon milik ema. key yang melihat pemandangan didepan nya menggeram kesal, tapi ia mengusahakan agar rasa kesal nya tidak nampak.

"ah iya, potong rambut dimana?" tanya ema kembali pada key. Key menatap mata ema, key sungguh tidak percaya pada ema. bukan nya dia yang membuat rambut nya begini, lalu kenapa berpura-pura bertanya.

"aku potong sendiri"

Ema mengangguk-anggukan kepala nya.

"tidak buruk"

"saya permisi"

Setelah makan ema memberesi sisa-sisa makan dibantu oleh nial.

"setelah ini kemana?"

"tidak mau kemana-mana mager" jawab ema membaringkan diri nya diatas sofa.

Nial mengambil jas nya lalu menyelimuti ema.

"tidur lah, nanti jika sudah selesai aku bangun kan" ujar nial mencium kening ema lalu mengelus sayang kepala ema.

"hm"

Tidak dipungkiri ema memang sangat mengantuk, malam tadi ia hanya tidur beberapa jam karena insomnia nya kumat.

Belum lagi pagi-pagi sekali ia sudah ada pemotretan dibogor,ema lelah. Katanya setelah makan jangan coba-coba untuk tidur karena akan menyebabkan perut buncit, tapi ema tetap lah ema ia tidak peduli pada mitos seperti itu.

Nial berusaha menyelesaikan pekerjaan nya, tapi pekerjaan nya tak kunjung selesai juga. Dan lagi ada rapat penting yang harus ia hadiri membuat mau tak mau meninggalkan ema sendiri dikantor nya.

Sudah tiga puluh menit, tapi rapat tak kunjung berakhir membuat nial gelisah dan terus memandanbi jas tangan nya.

Walau pun begitu nial tetap mencoba mendengarkan presentasi, jika tidak hal buruk akan menimpa perusahaan nya.

Dua jam telah berlalu, nial langsung bergegas masuk kedalam ruangan nya. Tampak ema sedang tertidur lelap diatas sofa membuat senyum nial mengembang. Ema nya tertidur dengan nyenyak.

Nial menyelusuri wajah cantik ema, ia bahkan tidak sadar sejak kapan ia mulai menyukai ema. tepat nya sejak kapan ema berhasil masuk kedalam hati nya, nial benar-benar tidak tau yang ia tahu ema adalah wanita nya. Hanya itu. Dan yang pasti nial sangat takut ema meninggalkan nya. Jika ema benar akan meninggalkan nya mungkin nial benar-benar tidak akan mengenal cinta seumur hidup nya.

Tbc..