Part 18
Nial baru saja tiba dikantor lalu membuka ponsel nya karena ada pesan masuk.
Ema : hari ini aku libur
Nial tersenyum dan dengan gerakan cepat ia membalas pesan dari ema.
Nial : datanglah kekantor dan bawakan aku makan siang
Ema : oke boss
Tok..tok..
"permisi pak, rapat 10 menit lagi" ujar key membuat nial menganggukan kepala.
"key"
"iya pak"
"tolong beritahu lita jadwal memasak saya diundur menjadi pukul 8 diapartemen saya"
"baik pak"
Nial membawa tab nya lalu keluar menuju ruang rapat. Nial mendengarkan presentasi dengan baik, karena mood nya sedang baik jadi dia tidak berkomentar apapun.
Setelah rapat usai nial langsung bertemu client nya di Princcessa's hotel, ya client nial adalah Bryan Marshwan pemilik hotel & resort Marshwan.
Ema dibantu dengan sari sedang membuat makan siang untuk nial.
"hanya hari ini saja kau membuat ku repot ma, lain kali jika kau meliburkan diri lagi aku tidak akan membantu lagi. Mengatur kembali jadwal mu tidak mudah" ujar sari memasukan nasi kedalam kotak bekal.
"ini yang pertama dan terakhir aku janji sari"
"aku pegang janji mu, awas saja jika mengimgkari"
"hm..hm"
Ema telah selesai mengemas bekal makan siang untuk nial.
"terima kasih, aku pergi dulu" pamit ema mengambil kunci mobil nya.
"iya, hati-hati"
Ema mengendarai mobil nya sambil bersenandung riang mengikuti lagu dari radio mobil nya. Ia tampak senang.
Dengan hati-hati ia memarkirkan mobilnya, dan dengan gaya yang mempersona ia keluar dari mobil sehingga banyak pasang mata menatapnya takjub. Ema memasang kacamata hitam nya lalu berjalan dengan percaya diri seperti biasa sehingga membuat kaum pria membuka mulut mereka dan membuat kaum hawa iri padanya.
Ema melewati meja key begitu saja ia langsung masuk kedalam kantor nial. Kosong, nial masih belum datang dari bertemu client.
Karena bosan ema memainkan ponsel nya, sedang asik membuka vlog makanan diyoutube tiba-tiba ada pesan masuk, itu membuat ema sedikit kesal.
+62822890..... : Mari bertemu
Ema mengerutkan kening nya, siapa? Pikir nya. Karena tidak mau ambil pusing ema mengabaikan pesan itu lalu mengambil majalah dan mulai membacanya.
Tidak lama kemudian nial datang dengan acak-acakan, sudah jelas jika nial terburu-buru datang kekantor.
"sudah lama? Maaf membuat mu menunggu" ujar nial meletakan tas kerja nya diatas meja.
"hm" jawab ema menghampiri nial dengan kotak makan ditangan nya.
"makan siangmu" ujar ema sedikit tersenyum
Dengan senang hati nial menerima dan langsung melahap makan siangnya. Masakan ema lezat seperti biasa nya, nial sangat suka.
"kau sudah makan?" tanya nial membuat ema menggelengkan kepala nya.
"setelah masak aku langsung kesini, mana sempat aku makan" jawab ema ketus.
Nial terkekkeh sejenak lalu membiarkan ema duduk dipangkuan nya, lalu mulai menyuapi ema.
"aku bisa makan sendiri" ujar ema ketus
"makan saja, cepatlah tangan ku pegal"
"ck!" ema menerima suapan demi suapan dari nial. Mereka makan bersama tanpa sadar bekal makan siang mereka sudah habis.
"aku sangat..sangat kenyang" ujar nial mengelus perut nya membuat ema geleng-geleng kepala. Ema membereskan sisa-sisa makan siang mereka.
"lain kali bawakan aku makan siang yang banyak"
"masak sendiri memangnya aku pembantu mu!"
"kau calon istriku"
Jawaban nial membuat jantung ema berdetak tak karuang, dengan gerakan cepat ema mengelengkan kepala nya dan mengontrol detak jantungnya.
"pintar sekali mulut mu itu!"
"ah masa, padahal mulut ku tidak pernah kusekolahkan"
"pembohong!"
"aku benar"
"mana mungkin mulut mu tidak disekolahkan, setiap sekolah mulutmu kau bawa. Memangnya kau hello kitty tidak punya mulut"
Nial sungguh geleng kepala dengan jawaban tak mau kalah dari ema.
"ah, minggu depan aku ada pemotretan di china" ujar ema tapi nial tidak terlalu mendengar karena ada telpon masuk dari client.
"aku pulang" ujar ema tanpa suara pada nial membuat nial mengelngkan kepala nya.
"tidak bolah!"
Ema mendesah lalu kembali duduk disofa dan membuka acak majalah yang tadi ia baca.
Tbc..