Part 12
Acara ulang tahun bara yang pertama berjalan lancar sesuai rencana, semua keluarga datang tanpa terkecuali. Termasuk ema dan nial.
"habis dari sini temani aku kekantor, ada sesuatu yang harus aku urus"
"iya" jawab ema kalem, karena mood nya dalam kondisi yang baik.
Setelah acara ulang tahun bara selesai nial dan ema berpamitan. Nial mengendarai mobil nya menuju kantor.
Ema mengikuti nial masuk kedalam kantor milik nial, sebelum masuk ema dengan sengaja menggandeng mesra tangan nial untuk memanasi key. Hal yang sangat menarik untuk dilakukan.
"kau masih ada jadwal?" tanya nial membuat ema menggelengkan kepalanya lalu mengambil acak majalah diatas meja.
"bagus lah" ujar nial mulai membuka laptop nya dan mulai bekerja.
Ema bangkit dari duduk nya dan berjalan menuju jendela besar yang langsung menghadap langit.
"seperti nya nanti sore akan turun hujan" komentar ema sambil melipat tangan didadanya, nial menoleh sekilas.
"tidak akan, cuaca cerah mana mungkin hujan"
"pasti hujan"
"yakin sekali"
"tentu saja, aku seolah bisa mendengar jika nanti akan turun hujan"
Jawaban dari ema membuat nial geleng-geleng kepala. Dari yang nial tahu ema sangat menyukai hujan, itu lah kenapa ema sangat yakin nanti sore akan hujan.
Nial kembali bekerja sedangkan ema merasa bosan, ia hanya mombolak-balik majalah tanpa minat.
"nial, masih lama kah?"
"hm, kau bosan?"
"sangat, sangat bosan"
"baca saja majalah-majalah atau lakukan hal yang tidak membuat mu bosan lagi"
Ema tampak berpikir sambil mengerut-ngerutkan bibir nya.
"aku mau pizza"
"pesan lah"
Ema dengan semangat keluar menemui key untuk memesankan nya pizza, padahal dari dalam sana bisa memanggil key hanya saja menampakan diri seperti nya lebih menarik.
"tolong pesan kan aku pizza super" ujar ema sambil tersenyum.
"baik"
"terima kasih"
"sama-sama"
Ema menampilkan senyum evil nya lalu masuk kedalam kantor nial. Setelah ema masuk key mengepalkan kedua tangan nya.
'sial'
Key sangat marah pada ema, bisa-bisa nya dia merebut nial dari nya. Key tidak bisa membiarkan ini, ia harus melakukan sesuatu.
"sudah?" tanya nial ketika ema duduk kembali sambil menyilangkan kaki nya.
"sudah" jawab ema tersenyum sangat manis.
Tak lama kemudian key masuk dengan kotak pizza ditangan nya.
"terima kasih key"
"sama-sama pak"
Ema mulai memakan pizza nya,
"kau mau?"
"tidak, kau makan saja"
Ema mengangguk lalu melanjutkan makan pizza nya.
Waktu berjalan begitu cepat, pizza ema sudah lama habis majalah berantakan dimana-mana. Ema kembali dilanda rasa bosan, ema bahkan memujat kaki nya karena keram kelamaan duduk, ema juga kadang berjalan mondar-mandir disekitar nial.
Rasa bosan ema hilang digantikan kantuk yang berat, ema akhir nya tertidur dengan bantalan tas nya.
Pukul lima sore pekerjaan nial telah selesai, nial menganggak kedua tangan nya lalu memutar kan leher nya hingga ada bunyi krek.
Mata nya tertuju pada ema yang sedang tertidur diatas sofa. Ingin membangunkan nya tapi nial tidak tega. Nial memilih untuk menggendong ema dari pada membangun kan ema.
Ema dan nial jadi sorotan ketika keluar dari lift, banyak yang beranggapan bahwa boss mereka adalah pria sejati. Banyak juga yang iri dengan ema karena bisa digendong dengan nial, ada juga yang mengatakan jika ema dan nial adalah pasangan serasi.
"aku kira boss akan berpacaran dengan key, tapi ternyata model itu yang beruntung"
"kau benar, dia sangat beruntung"
Benar apa yang dikatakan oleh ema tentang turun nya hujan sore ini, nial berhenti didepan kantor karena hujan sangat lebat.
Lalu datang satpam membawakan payung pada nial,
"tolong payungi wanitaku saja" ujar nial membuat satpam mengangguk
"siap pak"
Dan hasil nya jas mahal nial basah karena kehujanan.
TBC....