POV REO
Setting : di sebuah cafe yang masih sangat baru. Suasananya yang nyaman dan udara segar karena banyak tanaman dan taman hias di dalam sana. Karena masih baru jadi belum ramai pengunjung. Reo dan Ailee baru saja menyelesaikan pekerjaan partime mereka. Tepatnya Ailee baru saja menyelesaikan beberapa sesi foto ditemani manager tetapnya yaitu kakaknya, Reo. Sementara Ailee berganti pakaian dan memperbaiki makeupnya. Reo setia menunggu di balik tembok sebelum pintu kamar mandi ruangan wanita
-
-
-
" Ailee buruan. Lamaa ! " aku berteriak dari balik tembok kamar mandi. Adik perempuan ku sudah menghabiskan hampir setengah jam di dalam bilik kamar mandi cafe ini
Hari ini seperti biasanya di sela kesibukan. Aku mengantar Ailee pemotretan. Cafe comfy dengan taman dan warna yang cerah. Sangat cocok dengan image Ailee. Cafe ini milik salah satu teman karib ku. Kebetulan dia menyukai pribadi Ailee dan memintanya menjadi brand ambasador cafe baru nya. Begitulah kira kira, oke skip !
Tak kusangka adik kecil ku itu kini sudah menjelma menjadi remaja cantik bahkan sekarang benar-benar menjadi malaikat cantik yang populer (sulit kupercaya). Ya mungkin Ailee memiliki pesona dan wajah yang cantik, tapi di dalam hati ku ada wanita lain yang mencuri pandangan ku akhir akhir ini. Aku juga ada malaikat yang lain, selain adik dan ibuku hehe
Bisa tebak siapa? terkadang aku masih belum percaya dengan rasa berdebar di dada saat melihatnya. Hey kemon Reo kau bukan anak SMP lagi. Apa karena efek terlalu lama jomblo ? bisa jadi
" Kaaa.. kau masih di sana kan ! " seru Ailee dari dalam sana
Bibir ku refleks tersenyum sendiri mendengar nada merengek adik perempuan ku. Dia selalu membuat nada manja seperti itu dengan ku makanya setiap kali ada kesempatan dia menjadi objek iseng ku
Wajahnya yang cemberut. Airmata yang sulit dihentikan. Ailee sungguh membuat jahil ku selalu kumat. Kami bertumbuh dengan baik. Ailee kini yang kian populer dan yahh.. kakak nya juga dong!
Tapi kali ini aku tidak butuh populer itu sudah lewat usiaku. Sekarang ini aku hanya menginginkan Bey ! Ini membuat ku gila. Aku bisa tertawa sendiri setiap kali aku menyebut nama nya. Membayangkan sosoknya yang pendiam. Raut wajahnya yang mudah sekali merona. Semua tentangnya membuat hatiku berdebar dan ingin menggenggam erat
Aku berjalan kembali ke meja kami. Dimana barang masih menumpuk di depan sana sementara Ailee masih berganti pakaian. Entah berapa lama lagi ! aku sudah lumayan kesal menunggu. Akan ku getok kepalanya ketika dia selesai nanti !
Aku menatap sekeliling. Menyapu ruangan cafe bernuansa modern anak muda tapi tetap mengedepankan nuansa naturalnya. Tempat yang nyaman, batin ku mengangguk angguk hingga pandangan ku terhenti
Mataku terdiam menatap ke sudut ruangan. Dahiku berkerut meyakinkan penglihatanku sekali lagi. Sosok wanita yang mulai ku kenal akhir akhir ini. Iya dia adalah gadis yang mencuri perasaan ku
" Bey.. " gumam ku lirih
Ya, aku jelas menatap sosoknya. Dia tak seorang diri. Dia tersenyum manis dengan sendok makan di tangan nya. Sesekali dia menutup mulutnya dengan tangan. Kupikir begitu seru percakapan mereka, sampai Bey menahan tawa lepasnya
Aku memperjelas penglihatan ku. Dia tak seorang diri di sana. Ada lawannya menikmati suasana hangat yang membuat wajahnya secerah itu
Bey dan seorang Laki-laki
" sepertinya bukan anak kampus " gumam ku berpendapat sendiri yakin tidak yakin. Wajah pemuda itu terlihat asing
Pria yang tampan. Yaa.. ku akui dia sedikit menarik. Mungkin satu atau setengah tingkat di atas ku. Shit ! aku mengangkat bahu tak percaya dengan keadaan mereka yang terlihat akrab dan hangat. Mata ku benar-benar jadi sakit. Aku melihat mereka saling menatap dan bersentuhan. Saling memandang dalam dan senyuman yang penuh arti
Ah kenapa atmosfer mereka sungguh berbeda dengan meja ku ? mereka terlihat hangat dan aku jelas dingin. Perasaan ku jadi tidak menentu seperti ini
" Aish... "
Aku membuang pandangan. Apa-apaan barusan. Jadi si innocent itu, dia punya pacar ? aku memukul-mukul kepala ku sendiri. Duh ! aku memegang dada rasanya ada yang berdenyut di dalam sini. Rasanya sakit, membuat perasaanku resah dan gusar. Semangat ku jadi hilang begitu saja
" Hay ! " Ailee mengejutkan ku tapi aku cuek. Kejutan nya bahkan tak merubah raut datar wajah ku yang kecewa. Ailee jelas mengerutkan dahi tak mengerti akan perubahan mood ku yang drastis
Aku merebahkan punggung lemas. Bersender di kursi dengan malas. Sekali lagi aku mencuri lirik ke pojok ruangan. Ailee mengikuti arah pandangan ku
Aku melirik mata Ailee yang membulat. Mulutnya menganga dan kedua tangannya menutup mulut. Dia terkejut dengan wajah yang takjub ! Aku mengeryitkan dahi. Sekaget itukah dia melihat Bey punya pacar ! ekspresi itu terlalu berlebihan
" Omg ka !! " seru Ailee seraya berjingkrak girang
Apa apaan tingkahnya ini ? kedua tangan Ailee memegang lengan ku, wajahnya asli terkejut dan ekspresi apa-apaan itu ? bahkan Ailee melupakan keseimbangan tubuhnya dengan penopang heel di kaki. Dia hampir saja terjatuh. Tingkahnya benar-benar membuat hati ku yang kesal kian jengkel. Kenapa adik ku ini terlihat bahagia daripada terkejut ?
" apa sih ! " seru ku kesal sembari menepis pegangan tangannya di lengan ku
" ka, ka, i..itu..." Ailee terbata. Matanya tak sedetik pun beralih. Kini jari telunjuk nya berkali kali mengacung ke arah sana. Memaksa mata ku mengikuti ketakjub pan matanya
Ailee benar-benar mengambil kesabaran ku. Ada apa dengan gadis ini ? lebay. Sebegitu nya dia ingin meledek kakaknya. Aku menepis tangannya dari lengan ku yang kembali bertengger hinggi wajah cerianya berubah cemberut
Aku merapihkan barang-barang dimeja dengan cepat. Mengemasi semua. Aku hanya ingin cepat pulang saat ini
Ailee kembali menutup mulut nya dengan telapak tangan. Gadis ini masih saja melompat kecil. Kegirangan. Please Ailee, itu ekspresi kalau aku mengabulkan permohonan mu tapi saat ini aku sedang kecewa dengan teman mu. Kau suka sekali melihatku kecewa !
" ya ampun, aku ketemu Mario di sini ! " gumam Ailee tak percaya
Wajah kesal ku mengendur. Alis ku sedikit berjingkrak, Mario? siapa dia. Apa seseorang yang keluarga ku kenal ?
" Mario? " selidik ku hati hati jangan sampai Ailee mendapati wajah cemburu ku
" iya ka, dia tuh anak seorang promotor Z " serunya menahan suara dan ekspresi takjub. Aku yakin Ailee bisa berteriak kalau dia tidak mengontrol suara nya
" dia pernah ikut kerja sama dengan perusahaan kita ka. Dulu dia masih super cute dan sekarang super awesome ! " ayolah Ailee pujian mu itu terlalu berlebihan kan. Kau tak melihat jika wajah kakak mu ini sedang kecewa
" Masa kakak ga tau. Ayah nya terkenal sangat berbakat dan bertangan dingin " lanjut Ailee menjelaskan tanpa diminta
" ga tau tuh, kakak cuma tau yang di sebelah nya ! " ujar ku dengan nada ketus
Aku menarik semua barang dari atas meja dan meninggalkan Ailee di belakang. Aku menoleh sebentar wajah Ailee masih saja terkejut. Kali ini dia mengerutkan jidatnya. Setelah tersadar dengan posisi kami yang semakin berjauhan dia berlari kecil menyusul langkah ku
" Ka, itu Bey yah ? " tanya Ailee dengan wajah herannya. Aku mengangkat bahu malas, kau daritadi kemana saja !
" Mereka ada project bareng kayaknya " kalimat Ailee jelas hanya lah sebuah opini yang coba dia yakini tapi aku jelas tidak yakin. Mereka begitu dekat dan sangat akrab
Mungkin kalimat Ailee mencoba memperbaiki mood buruk ku. Sekali lagi aku hanya mengangkat bahu. Mencoba tak ingin ambil pusing. Tapi jelas suasana mereka telah merasuk pikiran dan perasaan ku. Aah sudahlah. Proyek yang harus bersentuhan dan tertawa lepas ? pikiran ku membuat tawa. Mentertawai diri sendiri, konyol !
Bahkan selama ngampus belum pernah ku lihat dia secerah dan secantik tadi lalu pria yang berada di depannya itu. Mereka saling menatap, saling tersenyum, tertawa lepas dan pria itu bahkan cukup tampan
" Mario kan sudah menikah " ujar Ailee kemudian
Deg !
Aku menghentikan langkah tiba tiba hingga Ailee menabrak punggung ku
" kenapa sih ! " hardik Ailee dengan wajah cemberutnya. Dia memegang ujung hidungnya yang memerah. Aku memutar badan. Mencari pandang ke sudut itu lagi walau sudah tak tampak dalam penglihatan ku tapi rasanya aku bisa mendengar suara tawa renyah Bey dan, Mario !
Mario. Kita lihat saja nanti !
Reo melanjutkan langkahnya dengan cepat. Ailee berlari dengan hati hati karena heel tingginya. Mereka segera memasuki mobil dan memacu kecepatan meninggalkan cafe milik Azka
***** ******
POV BEY
Setting : Bey akan menyusuri kampus. Gadis itu baru saja menyelesaikan mata kuliah nya hari ini. Dengan langkah santai Bey bersiap meninggalkan kelas untuk pulang
-
-
-
" Bey !! " suara seorang pria menghentikan langkah santai ku
Aku menoleh ke arah suara yang memanggil nama ku. Ternyata sosok Reo berlari kecil menghampiri ku. Wajahnya tak seramah biasanya
" Ceria banget " seru nya, membuat dahiku sedikit berkerut tak mengerti
Aku hanya tersenyum saja membalas kalimat Reo. Dia mengikuti langkah ku. Sesekali dia melambaikan tangan untuk menyapa teman-teman nya. Ah baik adik ataupun kakaknya. Mereka berdua terkenal ramah sehingga banyak temannya. Berbeda dengan ku yang introvert
" Kemarin Aku liat kamu di cafe " kalimat Reo sekali lagi menghentikan langkah ku
Aku menghentikan langkah begitupun Reo. Aku menoleh menatap wajahnya dan dia memaksakan untuk tersenyum, senyuman getir. Aku mengerutkan dahi mencoba tak begitu ambil peduli dan melanjutkan langkah
Setelah beberapa lama Reo berlari kecil memegang bahu ku dari belakang. Dia lagi lagi menghentikan langkah ku. Aku tidak berani melihat wajah nya. Aku hanya terus menunduk saja. Aku seperti orang yang melakukan kejahatan
Yaa jujur, aku takut hubungan ku dan Mario diketahui orang. Aku takut orang mengenal Mario yang sudah menikah dan memiliki pacar. Rasanya hubungan kami itu sangat rahasia. Aku tak ingin melepas nya tapi juga tak ingin berada dalam masalah, mengapa harus ada yang menyadari hubungan kami ?
Aku tidak mau kami terpisah dan aku tidak mau kami.. aku apalagi Mario dalam masalah, bagaimana ini ?
Aku menarik tangan Reo. Mencari sudut kampus dimana tidak ada orang yang bisa memperhatikan kami. Tarikan tangan ku berhenti di sudut bawah tangga. Suara langkah yang turun naik memaksa ku terdesak di ujung semakin ke sudut bawah tangga yang sedikit gelap. Kulihat wajah Reo sedikit heran dengan tingkah ku. Wajah ku pun tak bisa lagi meraut datar jelas kepanikan terukir. Tentu saja kau tidak akan mengerti
" Kau lihat aku dan pria kemaren ? " tanya ku pelan dan hati hati
" i, iya " Reo sedikit tergagap, pasti dia berpikir aku aneh karena tidak mungkin dia takut dengan ku hingga tergagap kan ? Menarik seorang pria ke tempat sepi dan bertanya hal yang sepele. Aku sungguh sesuatu
Aku menarik nafas berat sementara wajah Reo masih terlihat bingung dan heran.
" Oke, jadi.... " ujarku mencoba menarik nafas berusaha untuk lebih tenang
" jadi..... " ulang Reo penasaran memotong ucapan ku yang berat ku lanjutkan
" jadi, di, dia itu... " Aku berhenti lagi. Jelas raut wajah Reo kian menyelidik
Sulit mengatakan ini apalagi pada Reo tapi aku harus memberi tahu nya aku tidak mau Reo berharap pada ku. Aku tidak mau ada salah paham. Ah.. pokoknya ayo selesaikan sebelum timbul masalah masalah lainnya ! teriak batin ku menyemangati
" Dia.. itu.. pacar ku ! " sambung ku pelan dan terbata. Berbeda dengan wajah panik ku Reo malah tertawa. Yaa... dia tertawa lepas. Dia sampai memegang perutnya. Apa aku sedang membuat lelucon saat ini ? tawa Reo membuatku heran
Aku heran !
Kenapa dia bisa tertawa saat aku bilang punya pacar. Harusnya dia sedih kan ! aku dulu pernah sesedih itu. Kecewa saat kamar Mario dimasuki wanita lain padahal saat itu kami juga belum memiliki hubungan. Jangankan hubungan, saat itu aku bahkan belum tahu siapa namanya
Apa Aku terlalu ge-er ? ya ampun sepertinya aku terlalu percaya diri dengan tatapan dan senyuman manis Reo. Bukankah dia memang pria yang hangat. Ternyata hanya aku saja yang terlalu memikirkan tatapan Reo pada ku
Aku menutup wajah ku. Yaa ampun, ini semua jadi cuma aku yang khawatir ? aku tak kuasa menahan malu. Aku tidak bisa memperlihat kan wajah ku pada Reo. Harga diri kemana aku harus membawamu ! Reo malah tertawa geli sampai dia berjongkok dan menahan perutnya
Reo memegang pergelangan tangan ku. Dia sudah berdiri sangat dekat dengan posisi tubuhku. Reo membuka tangan ku yang menutupi wajah. Pasti dia melihat jelas rona merah di wajah ku. Rasanya aku mendadak gerah, malu tak terkira. Aku melirik nya ragu
Reo mendorong badan kami ke tembok hingga aku sedikit terkejut. Badannya mendekati ku. Memepet dada, hingga aku bisa merasakan dorongan dadanya yang kuat memepet gunung kembarku. Dalam posisi terdesak aku hanya bisa bersender di tembok. Matanya menatap ku dalam dan tajam. Air mukanya menjadi serius, aku tak bisa membalas tatapan tajam itu. Aku mengalihkan pandangan. Kepalanya turun mendekati sisi kiri ku yang membuang wajah, bibir nya bergumam lirih dengan nada ancaman
" jangan suka main-main " bisiknya menusuk telinga ku
Deg deg deg !!
Bisikan nya dekat sekali di telinga ku. Tubuh ku seketika meremang. Jarinya menyentuh dagu ku sekilas dan pergi begitu saja dari hadapan ku. Reo meninggalkan ku dan segera menaiki anak tangga
Tap.. tap..tap..
Aku mendengar suara langkah sepatu Reo yang berat. Aku masih bingung dengan apa yang terjadi
' Jangan main-main '
Deg!!
Deg!!
Dada ku berdebar. Entah rasa takut, terkejut atau apa ? aku mencari sosok Reo dari bawah tangga tapi dia sudah tidak terlihat. Aku sungguh tidak mengerti
terima kasih sudah membaca sampai disini..
terus dukung dengan memberi review dan komentar berikut 5bintang di depan..
Komentar tiap tiap babnya..
Kirim power stone sebanyak2nya
beri hadiah sebanyak banyak ya agar penulis terus bersemangat dalam berkarya
ig @anyun yun yun yun (jng pakai spasi)