Chereads / Aku Kamu dan Masa itu / Chapter 14 - Aku berusaha bertahan untuk mu

Chapter 14 - Aku berusaha bertahan untuk mu

BEY

Aku sudah mulai tenang, tangisan ku sudah bisa berhenti menyisahkan wajah yang sembab, aku menggantung kaki di kasur kamar Mario, wajah ku jelas masih sendu, banyak rasa berkecambuk di dalam dada ku

Sesekali ku goyangkan kaki sekedar mencoba membuang semua kecemasan di dalam hatiku yang tak menentu

Mario memberikan segelas orange juice, aku berusaha meneguk nya walau sedikit.Mario menarik bibirnya membuat senyuman untukku dengan posisi berjongkok di depan ku, tubuhnya sedikit lebih rendah dari posisi duduk ku, matanya menatap wajah ku dan aku masih enggan mengalihkan mata dari lantai kamar, tatapan ku tak bisa membalasmu, pikiran ku masih tak tentu arah, kosong.

" Bey " Dia menengadahkan kepala nya, mencari perhatian ku

" Bey, lihat aku ! " aku masih enggan menoleh melihat wajahnya, wajah ku masih malas dan enggan berubah warna, rasa sendu masih pekat menyelimuti perasaan ku

Tak ku dengar apa yang di katakan Mario, aku cuma melihat bibirnya yang terus bergerak- gerak, aku kecewa pada mu jika kau meninggalkan ku sekali lagi

Mario menggoyangkan badan ku meminta kesadaran ku kembali dan aku mencoba untuk kembali tersadar, aku terhenyak dalam lamunan yang tak tentu arah dengan air mataku yang masih terus mengalir di pipi

kali ini aku menangis tanpa ekspresi

" Bey.. " panggilnya dengan suara yang lirih

Sorot matanya penuh kecemasan, aku bisa melihat bayangan sedih ku di dalam bola matanya yang jelas sangat cemas, kutatap wajahnya lekat-lekat supaya kau tahu aku tak bisa kehilangan dirimu, ingin ku segera menyambar bibir mu hingga menutup pergerakan tak jelas dari bibir mu, tapi nyata nya aku hanya membisu dan mematung

aku hanya ingin kita bisa terus bersama, jangan pernah hilang lagi, aku hanya tidak ingin kau hilang dalam hidup ku, bolehkah jika aku ingin mengingat Mario dengan jelas kali ini, mengingat bibirnya, matanya, hidungnya, pipi nya, lehernya, semuanya

aku harus mengingat jelas semua detail dirimu, aku terus menyentuh mu dengan ujung syaraf ku, berlahan dan terus begitu, menyentuh indra di wajah mu, menyentuh pangkal dahi turun pelahan meneliti bentuk hidung dan sudut mata mu, menyentuh dan meresapi bentuk bibir mu

airmata ku meleleh, tingkah ku lepas kendali aku seperti orang kehilangan akal, aku mulai gila karenamu, aku ingin menyentuh semua milik mu hari ini, aku benar telah berubah ! rasa malu dan tingkah polosku telah ku tinggalkan saat aku bersamamu, aku ingin menjadi liar saat kau ada di sisi ku

" Mario lihat aku, aku ingin menikmati semuanya dengan mu ! " matanya masih terpejam, wajahnya menengadah ke langit-langit kamar. Aku memegang dagunya dengan kasar, aku ingin dia melihatku dan mengatakan isi hatinya dengan jujur, kenapa kau suka sekali membuat ku cemas, kau senang sekali membuat hubungan kita penuh misteri

" lihat aku ! " suaraku sedikit membentak, dia membuka matanya perlahan, aku memasang wajah tepat di depan matanya

dia mengerti maksud ku kan !

Mario mungkin tak mengerti mengapa aku bisa seliar ini, aku takut kehilangan mu ! dengan cepat aku menyambar bibirnya, menghabisi tanpa terjeda lagi, kau masih tak merespons ku, kenapa ?

aku menghela nafas berat, berusaha menghentikan airmata yang terus mengalir, Mario menghapus air mataku tangannya mengelus lembut di pipiku, dingin, semua terasa dingin saat ini

tangan nya mengangkat wajah ku, dia mendekatkan wajahnya, aku memegang tangan kekarnya yang jari nya menyentuh ujung telingaku, kau membuat hasratku semakin bergelora, pergerakan kecilnya membuat ku merinding, dadaku semakin bergemuruh, kali ini kami melakukan dengan penuh perasaan

aku menikmatinya, aku menikmati setiap gerakan perlahan bibirmu yang lembut, aku menikmati basah diantara bibir kita berdua yang enggan terjeda, aku sudah tak sanggup lagi menahan diri, dan pijatan kecil jari mu di daun telinga ku sungguh tak bisa lagi ku pendam, aku melengguh

Airmataku berhenti, sentuhan Mario membuat tubuhku lebih tenang, aku membusungkan dada, menarik pelan hingga ciuman kami terlepas, aku menatap wajahnya sekali lagi hingga aku sadar kini bibir ku sudah mendekati daun telinganya, membalas pergerakan tangannya tadi, aku memberikan banyak kecapan hangat di sana, jangan kau pedulikan lagi wajahku, aku sudah meninggalkan rasa malu dan polos ku bersama dengan mu

Aku tersenyum lepas seolah memberi isyarat untuk melanjutkan semuanya, tapi jari telunjuknya menghentikan bibirku, dia menahannya.

" nanti papa dan mama pulang " aku tertawa mendengar ucapan Mario, wajahnya terlihat heran, wajahnya polos sekali, seperti anak kecil yang dibohongi, alisnya bertaut dekat

Aku meyangkutkan lengan di bahunya, mataku menggodanya

" Mereka tidak pulang malam ini " ujarku sambil meraih rambutnya dan menarik dengan penuh gelora. Aku sudah tak sabar. Aku membuka kaosku.

entahlah, yang aku tahu aku ingin dia memilikiku malam ini. Aku membusungkan dada, mendekatkan diri ke arah Mario dia terdiam wajahnya masih terpana, aku mengambil kursi kayu dan duduk dengan posisi tubuh ku yang lurus, aku sudah polos kini, aku mengayunkan kaki ku, sedikit menghilangkan kecangguhan saat dia masih menatapku lekat, jangan terlalu lama mengabaikan ku Mario ! bisik batin ku sudah tak sabar, yah aku juga jadi cangguh jika dia terus menatap ku begini

ayolah Mario harus berapa lama lagi?

Aku bangkit dari kursi, tanganku menggapai belakang perutnya, meraba pinggang nya, menekan berlahan, dia menghela nafas panjang, hembusan nafas yang hangat mengena kulit dada ku

" kau yakin ? " tanya Mario, aku mengerutkan dahi, hei ! jangan tanya jika aku sudah tanpa sehelai benang begini, apa aku masih belum yakin ?

Tangan Mario menelusuri pangkal leher ku, menyentuh dengan penuh perasaan hingga menggapai kedua milikku yang kenyal, aah.. aku tak tahu lagi harus bagaimana, aku hanya bisa menikmatinya

" aaaahhh.... " Aku menikmati rasa sentuhan kecilnya, aku berharap sesuatu yang lebih lagi Mario sebentar saja kini kami sudah saling menindih di kasur lagi, di kamar tidur Mario, senyumnya mengembang tiba tiba memamerkan deretan giginya yang berjajar rapi, dia terkekeh, dia tertawa.

HAH !! membuat ekspresi wajahku heran dengan tawa nya yang tiba tiba itu, Mario masih tertawa lepas, wajahnya sangat lepas mungkin dia sangat bahagia tapi itu membuat ku jengkel ! kenapa dia tiba tiba tergelak geli, sementara wajahku kian hangat, aku segera menarik selimut, menutupi tubuhku dan menarik lebih panjang lagi untuk menutupi wajah ku yang cemberut dan malu, ish..

" Bey kamu bisa seperti ini ? " ada apa dengan pertanyaan itu, membuat jengkel ku bertambah saja, aku tahu akulah yang tidak sabaran dan agresif, itukan maksud mu !

kulempar Mario dengan bantal dan dia mencoba menahan dengan lengan menyilang

" Mariooo !!!! " Teriakku kesal

Dia terkekeh lagi, sungguh ini menyebalkan, apanya yang lucu ! aku cemberut, antara kesal dan malu. Mario menatap ku, wajahnya jelas sedang menahan tawa geli, sumpah aku sudah sangat kesal dengan tawa nya itu ! tapi perlahan..

kali ini air wajahnya berubah, terlihat serius dan tatapannya semakin tajam, aaaah.. !! tapi kau itu selalu mempesona dan menggoda hasrat ku, bagaimana aku bisa menahan diri dengan wajah super nya itu !

" hari ini aku berusaha bertahan " ujarnya

" tapi jangan harap lain kali " sambungnya sambil meninggalkanku menuju kamar mandi.

" aku bau keringat sayang, lain kali aku yang jadi supirnya ! " teriak Mario dari dalam kamar mandi, suaranya menggema berulang ulang di telinga ku

Aku menutup diri dengan selimut, ya ampun apa yang aku lakukan tadi ! aku benar-benar sudah gila karena dia, aku membuka selimut sedikit saja, mengintip dari bawah kain putih itu, walaupun aku harus gila, aku tidak apa-apa ( tersenyum sendiri )

Aku tidak apa-apa gila karena kamu, Mario !

**** ******

POV MARIO

Aku bergegas ke kamar mandi, melepaskan celana panjangku, sesuatu terjepit di sana.

Sabar, sabar, Aku berusaha menenangkan diri.

Bey , kau benar- benar membuatku hangat, bahkan panas. Apa yang kau lakukan padaku, bagaimana kalau aku lepas kendali, bisa-bisa aku lah yang akan merusak kebahagiaan rumah ini . Kau membunuh ku !

Aku bersandar di tembok kamar mandi, meredakan hasrat yang bergejolak di dada ku. terbayang oleh ku wajah cantiknya yang menggoda. Badannya yang tanpa penghalang, dan lekuk tubuhnya sungguh menggoda ku, rasanya ingin segera ku terkam.

" tenanglah Mario.." bisik ku mencoba menahan diri

Aku mondar mandir dalam kamar mandi, melompat- lompat, semoga ini mampu menolong diriku, mampu menurunkan tensi tinggi hasratku.

Aaakkhh!!!!

Aku terbayang tubuh Bey lagi dan lagi, sampai kapan aku harus olahraga di kamar mandi seperti ini??

Benda ini terus menegang tanpa ampun. Aku mengambil posisi, memulai sit up

" 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, ..... "

Ini belum berhasil. Aku menambah kecepatan.

" 30, 31, 32, 33, 34 ... 45, 46..... "

Fiiiuuuhhh... ini mulai berhasil, akhirnya tegangannya turun, aku mengambil shower dan membersihkan diri, ah.. segar

Aku membuka pintu kamar mandi, betapa terkejutnya saat kudapati Bey masih berbaring di kasur ku, dia tiba-tiba bangkit dari tidur dan menyembulkan dadanya yang bersembunyi di balik selimut, dia belum juga mengenakan pakaiannya kembali !

Sesuatu menegang, melepaskan handuk di pinggangku. Batang kokoh itu berdiri tegap dengan tegangan tinggi. Mata Bey terbelalak, dia menutup diri segera dengan selimut.

" KYAAAAAAAAAAAA... MARIOOOOO!!!!! "

terima kasih sudah membaca sampai disini..

terus dukung dengan memberi review dan komentar berikut 5bintang di depan..

Komentar tiap tiap babnya..

Kirim power stone sebanyak2nya

beri hadiah sebanyak banyak ya agar penulis terus bersemangat dalam berkarya

ig @anyun yun yun yun (jng pakai spasi)