"Sa-Saten-san, apakah kau tadi melihat apa yang kualami satu jam yang lalu?" Tanya Mikoto yang terkejut mendengar ucapannya Saten.
"Yah, ketika aku sedang dalam perjalanan ke tempat ini untuk bertemu dengan Uiharu, aku melihatmu dan Touma-san sedang berduaan Misaka-san," Jawab Saten. "Dan karena aku penasaran apa yang akan kalian berdua lakukan, aku secara diam-diam memperhatikan kalian berdua. Tak kusangka kau nekat menyerang Touma-san, Misaka-san."
"Le-lelaki itu membuatku kesal, karena dia tidak bertindak seperti lelaki di saat ada perempuan membutuhkan pertolongan makanya aku menyera ngnya! Tapi aku menyerangnya dengan serangan yang hanya akan membuat dirinya pingsan," Kata Mikoto. "Tapi aku tidak menyangka kalau dia bisa menepis petirku dengan mudah bahkan tanpa melihat sama sekali. Saten-san bagaimana kau bisa mengenal pria menyebalkan bernama Touma itu?"
"Hmm? Aku sempat di selamatkan olehnya ketika aku dan Konori-Senpai hampir di perkosa oleh preman dengan kekuatan Esper level 3 yang bisa membuat tubuhnya sekeras baja," Kata Saten menjelaskan pada Mikoto. "Touma-san membuat preman itu babak belur dengan kemampuannya mengendalikan api."
"Kemampuan mengendalikan api? Apakah berarti pria bernama Touma itu seorang Pryomaster?" Tanya Uiharu.
"Dia bilang kalau dia adalah seseorang berlevel 0 sama sepertiku," Jawab Saten. "Dan kemampuannya hanyalah mengendalikan api, bukan memunculkan api seperti Pyromaster, untuk memunculkan api dia membutuhkan sarung tangan khusus untuk menghasilkan api. Touma-san bilang kalau dia lebih suka di sebut sebagai 'Flame Alchemist'. Apa sebenarnya kemampuan Touma-san adalah misteri untukku dan Konori-Senpai, karena selain mengendalikan api dia juga bisa menahan serangan preman berlevel tiga itu dengan mudah, seolah Touma-san juga memiliki kemampuan untuk memperkuat tubuhnya."
"Selain kedua kemampuan yang tadi kau sebutkan dia juga bisa menepis petirnya Onee-Sama dengan mudah," Kata Kuroko. "Jangan bilang kalau pria bernama Touma itu adalah pemilik dua skill yang katanya mustahil ada."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Touma-san selalu mengatakan padaku dan Konori-Senpai kalau dia adalah seorang esper level nol, tapi di lihat dari mana pun kekuatan yang ia miliki bukanlah kekuatan yang di miliki oleh seseorang berlevel nol," Kata Saten.
"Pria bernama Touma itu mencurigakan," Kata Kuroko. "Jangan bilang kalau dia adalah orang yang menghancurkan organisasi Skill Out di distrik sepuluh seorang diri, dua tahun yang lalu. Karena para mantan skill out bilang kalau organisasi mereka dihancurkan oleh seseorang yang memiliki lebih dari satu kekuatan, pria bernama Touma itu cocok dengan deskripsi yang di ucapkan oleh mantan anggota skill out."
"Kalau Touma-san memanglah pria yang menghancurkan Skill Out seorang diri, berarti dia adalah bagian dari urban legend yang saat ini belum bisa kupecahkan," Kata Saten. "Sepertinya aku harus pergi ke Yuuragi-Sou untuk bertanya kepadanya apakah benar kalau ia yang menghancurkan Skill Out."
"Saten-san kau tahu di mana pria bernama Touma itu tinggal?" Tanya Uiharu.
"Ya, Kamijou Touma-san mengajakku dan Konori-Senpai makan malam di tempat ia tinggal di sebuah penginapan kuno bernama Yuuragi-Sou yang di jadikan asrama beberapa tahun yang lalu," Jawab Saten. "Penginapan itu adalah bangunan tertua di Kota Akademi yang pemiliknya adalah kakeknya Touma-san, benar-benar tempat tinggal yang seperti surga kalau di bandingkan dengan asrama tempat kita tinggal Uiharu."
"Aku pernah mendengar tentang penginapan itu," Kata Uiharu. "Katanya tidak ada yang berani mendekati tempat itu, karena ada rumor yang mdngatakan kalau siapa pun akan menjadi sial kalau berada di tempat itu. Entah rumor itu benar atau tidak."
Mikoto merasa gembira ketika ia mendengar kalau salah satu temannya mengetahui di mana pria yang bisa menghentikan serangannya dengan mudah tinggal. Ia belum menyelesaikan masalah yang terjadi antara dirinya dengan pria bernama Touma. Dan Mikoto akan memastikan kalau ia akan mengunjungi Touma untuk menyelesaikan masalahnya dengan Touma.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Penginapan Yuuragi di saat makan malam.
"Kau kenapa Touma-san?" Tanya Shizuka yang bingung kenapa Touma mendadak bersin. "Kok dari tadi bersin-bersin terus? Apa kau sedang kena alergi atau flu?"
"Aku merasa sehat-sehat saja, kok," Kata Touma yang saat ini merasa kesal karena di saat ia bersin mangkoknya yang berisi nasi tumpah. "Apa saat ini ada seseorang yang sedang membicarakanku?"
"Kami-yan mungkin ada gadis yang suka denganmu yang sedang membicarakan dirimu," Kata Motoharu sambil menyeringai. "Mengingat kau adalah seorang playboy alami yang menarik perhatian banyak gadis."
"Ucapannya Tsuchimikado sangat masuk akal," Kata Kirika yang mulutnya penuh dengan makanan. "Tapi di persaingan dalam memperebutkan cintanya Touma-chii akulah yang kelak akan menjadi kekasihnya!"
"Jangan bicara sembarangan begitu Kirika-san!" Teriak Shizuka dengan wajah yang memerah. "Touma-san tidak akan mau menjadi kekasih dari gadis bersifat aneh seperti dirimu!"
Di saat Kirika dan Shizuka beradu mulut mengenai Touma.
Touma sendiri cuma bisa menepuk wajahnya melihat apa yang terjadi antara Kirika dan Shizuka. Di kehidupannya yang dulu, sebagai Ranma. Touma sering melihat pertengkaran yang sama antara cewek yang menyukai dirinya. Dan di kehidupan keduanya ia tetap melihat pemandangan yang sama.
Satu-satunya hal yang membuat Touma lega ialah, Shizuka atau pun Kirika tidak mencoba untuk memukulnya seperti Akane. Dan itu adalah sesuatu yang bagus untuk Touma.
Perempuan yang mencoba untuk menyerang dirinya sejauh ini ialah, Fukiyose Seiri teman sekelasnya yang memiliki level tsundere yang sama dengan Akane. Shizuri Mugino yang mencoba membunuhnya dan Misaka Mikoto yang menyerangnya menggunakan petir.
Sejauh ini Touma bisa mengatasi mereka bertiga karena kemampuannya yang jauh lebih superior dari pada mereka bertiga. Dan karena ia tidak mau lagi di jadikan sebagai sandbag untuk cewek kasar yang menyukai dirinya, ia sudah berjanji kepada dirinya sendiri kalau di kehidupan keduanya dia tidak akan membiarkan dirinya untuk di jadikan alat untuk melampiaskan kekesalan bagi para cewek.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Di sebuah hotel yang tidak jauh dari penginapan Yuuragi.
"Jadi Stiyl, kenapa juga kita harus pergi ke Kota Akademi ini?" Tanya Index. "Bukankah kita sebentar lagi harus melakukan ritual untuk menghapus ingatanku?"
"Aku dan Kaori mendapat tugas untuk memburu mantan exorcist bernama Rudolf Eustach, yang kabur ke Kota Akademi ini," Jawab Stiyl. "Dan ia membawa sesuatu yang penting milik organisasi kita ke kota ini jadi mau tidak mau kita harus datang ke kota yang memuakkan ini."
Index mau berkata kalau Kota Akademi tidaklah memuakkan, dan merupakan salah satu tempat paling menarik yang pernah ia datangi. Tapi ia tidak berani mengatakan hal itu karena Index tidak mau membuat Stiyl marah.
"Tapi apakah kita perlu bekerja sama dengan gadis berambut hitam dari Organisasi Lion King?" Tanya Index. "Bukankah gereja anglikan bermusuhan dengan organisai Lion King?"
"Jepang adalah wilayah kekuasaannya organisasi Lion King dan History Compilation Comitte, jadi kita terpaksa bekerja sama dengan mereka, kalau tidak kita tak akan di izinkan untuk memburu Rudolf," Jawab Stiyl yang mengisap rokoknya sampai habis. "Sigh, kita benar-benar sial karena harus berada di negara yang memuakkan ini."
Index tidak pernah menyukai sifat Stiyl yang terlalu patuh terhadap perintah dan selalu menganggap rendah semua hal kecuali perintah yang ia dapatkan. Tapi Index tidak mungkin bisa meninggalkan Stiyl, karena tanpa Stiyl tidak ada yang bisa melindungi dirinya. Ketidak berdayaan yang ia rasakan dan rasa takut yang ia alami karena ingatan miliknya harus di hapus, membuat Index merasa sedih sekaligus kesal di saat yang sama.