Index Librorum Prohibitorum, berlari secepat yang ia bisa untuk menghindari kejaran dari dua orang yang bertugas untuk menjaga dirinya Kanzaki Kaori dan Styl Magnus. Setiap satu tahun sekali, Index harus menjalani ritual untuk menghapus ingatannya agar otaknya yang sudah penuh dengan 103.000 Grimoire tidak terbebani. Tapi untuk kali ini, Index memutuskan untuk tidak menjalani ritual penghapusan ingatan. Karena Index tidak mau lagi kehilangan ingatan berharga yang ia miliki.
Makanya ketika Styl dan Kaori sedang lengah karena keduanya sibuk bertengkar, dengan cepat Index memutuskan untuk kabur dari kamar hotel tempat ia dan keduanya pengawalnya menginap, tanpa membawa apa pun kecuali pakaian biarawati miliknya yang sudah di perkuat menggunakan sihir.
Index sendiri tidak tahu sudah berapa lama ia berlari, tapi ia sangat yakin kalau Styl dan Kaori sudah kehilangan jejak dari dirinya. Sebab saat ini Index tidak melihat siapa pun di sekelilingnya, kecuali dirinya sendiri. Index merasa lega dan memutuskan untuk beristirahat di salah satu bangku yang ada di tepi jalan.
Hanya saja ketika Index sudah duduk di bangku itu, ia baru saja menyadari kalau dari pagi ia sama sekali belum makan. Dan saat ini perutnya berbunyi dengan sangat keras. Sampai-sampai orang yang berjalan di depan Index di buat kaget ketika mendengar betapa kerasnya suara perut Index.
Index ingin sekali mengisi perutnya dengan makanan yang enak, tapi sayangnya ia sama sekali tidak membawa uang untuk membeli makanan. Karena yang biasanya membawa uang adalah kedua orang pengawalnya Stiyl dan Kaori.
Setitik air mata muncul di pipinya Index ketika ia memegangi perutnya yang kelaparan. Ia benar-benar kelaparan dan sangat ingin makan sesuatu yang lezat. Sampai akhirnya hidung dari Index mengendus bau dari makanan yang lezat dan Index memutuskan untuk mengikuti bau makanan itu.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Di jam pulang sekolah, biasanya ia akan pulang bersama dengan Kirika, Shizuka atau Motoharu. Tapi mereka bertiga memiliki kesibukan lain yang harus mereka lakukan tepat setelah pulang sekolah. Kirika dengan klub Eiken yang kegiatannya tidak jelas, Shizuka yang harus membantu klub masak, dan Motoharu yang harus mengerjakan ujian susulan karena satu minggu sebelumnya ia bolos sekolah di saat ujian dilaksanakan.
Makanya Touma memutuskan untuk pergi ke Tokiwadai untuk menjemput Kotori yang kemarin malam tidak bisa pulang karena kesibukannya di kantor judgement. Jam pelajaran di Tokiwadai sedikit lebih lama dari jam sekolahnya, makanya Touma memiliki waktu yang cukup membeli minuman di vending machine. Sambil menolong beberapa orang yang membutuhkan bantuan.
Ia memang bukanlah Touma asli yang akan merasa gatal kalau tidak bisa menolong seseorang, tapi itu bukan berarti ia tidak bisa menolong orang lain berdasarkan keinginannya sendiri bukan? Begitu Touma tiba di dekat Tokiwadai, ia sudah melihat Kotori yang sudah menunggunya di depan Tokiwadai. Ketika Kotori melihat Touma, ia langsung melambaikan tangannya ke arah Touma.
"Onii-chan!" Teriak Kotori yang terlihat sangat bahagia ketika melihat Touma datang untuk menjemputnya.
"Ah, Kotori, apa kamu sudah lama menunggu?" Tanya Touma.
"Tidak juga aku baru menunggu selama beberapa menit, kok," Jawab Kotori dengan wajah yang memerah. "Aku senang sekali Onii-chan masih menyempatkan waktu untuk menjemputku!"
"Yaaah kau kan adikku," Kata Touma sambil mengusap-usap kepala Kotori. "Tidak mungkin aku tidak mau menyisihkan waktu yang kumiliki, untuk adikku tersayang. Lagipula kau jarang sekali memintaku menjemputmu jadi, menjemputmu sesekali seperti ini boleh juga."
Adegan di mana kepala Kotori di usap-usap oleh Touma di lihat oleh banyak orang. Terutama oleh Misaka Mikoto, Misaki Shokuhou dan Shirai Kuroko. Mereka bertiga benar-benar kaget ketika melihat Touma menjemput Kotori lalu mengusap kepalanya.
Dan yang paling membuat mereka kaget ialah ketika mendengar bahwa Kotori adalah adik dari Touma.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Hei, Kuroko apakah kau tahu kalau Kotori-san memiliki seorang kakak lelaki?" Tanya Mikoto dengan wajah yang masih terlihat shock. "Terutama kalau kakak lelakinya adalah lelaki yang bisa menghentikan serangan petirku dengan mudah, dan kabur dariku menggunakan semacam ilusi?"
"Terus terang Onee-Sama aku juga tidak tahu kalau ketua memiliki kakak lelaki," Jawab Kuroko ekspresi wajah yang sama dengan Mikoto. "Apa lagi yang kutahu nama keluarga ketua ialah Itsuka dan bukan Kamijou. Sedangkan lelaki yang menghentikan serangan Onee-Sama berdasarkan informasi dari Saten-san namanya adalah Kamijou Touma."
"Sigh, kemisteriusan dari Kotori-san semakin besar saja," Kata Mikoto. "Tapi kita akan menemukan jawaban yang kita cari, kalau kita pergi ke Yuragi Sou bersama dengan Uiharu dan Saten-san. Sebaiknya kita berdua segera menemui mereka di tempat biasa kita bertemu."
Tidak jauh dari tempat Mikoto dan Kuroko berdiri, Misaki Shokuhou melihat ke arah Touma dan Kotori yang sudah berada cukup jauh dari Tokiwadai. Dengan wajah yang tampak lebih shock dari Mikoto atau pun Kuroko. Ia sama sekali tidak menyangka kalau Kotori adalah adik dari Touma yang merupakan pujaan hatinya. Keberadaan dari Kotori adalah ancaman bagi Misaki, sebab kedekatan antara Touma dan Kotori melampaui kedekatan dirinya dengan pujaan hatinya. Dan itu adalah hal yang tidak bisa ia biarkan.
"Tampaknya aku harus pergi ke Yuragi Sou, untuk 'mengunjungi' pangeranku," Kata Misaki sambil menyentuh pipinya dengan telapak tangan. "Sudah lama juga aku tidak pergi ke tempat itu."
***
Himeragi Yukina, akhirnya bisa melihat target yang harus ia awasi selama ia berada di Kota Akademi dari jarak yang lebih dekat. Ketika tadi pagi ia mengawasi Touma selama beberapa saat, Yukina sama sekali tidak menemukan sesuatu yang spesial dari Touma. Dan saat ini juga sama, ia tidak menemukan apa pun yang menyebabkan Touma harus di awasi olehnya.
"Apakah benar, kalau ia adalah Fourth Progenitor?" Kata Yukina. "Dia sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda kalau dia adalah seorang vampire, tapi karena yang saat ini kulakukan adalah tugas. Lebih baik kuawasi Kamijou Touma sedikit lagi untuk mencari bukti apakah dia seorang vampire atau bukan."
Setelahnya Yukina memutuskan untuk mengikuti Touma dari jarak jauh seperti biasa, tanpa menyadari kalau Touma tahu kalau Yukina mengikuti dirinya.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Shizuri Mugino dan Asagi Aiba yang baru saja tiba di depan tangga batu yang berada di bawah bukit tempat Yuragi Sou berdiri. Tidak menyangka sama sekali kalau orang yang sangat di takuti oleh Mugino sudah berada di depan tangga batu itu juga dengan wajah yang tampak kesulitan, karena tangannya berada di dalam mulut dari seorang biarawati yang kelaparan.
Di saat yang sama, Kotori dan Touma yang juga baru tiba di tempat yang sama, di buat terkejut pula dengan keberadaan dari Mugino dan Aiba beserta Chitose yang tangannya berada di dalam mulut Index. Kalau soal Index, Touma setidaknya sudah bisa membayangkan apa yang menjadi penyebab kenapa ia saat ini bisa melahap tangannya Chitose. Tapi kalau Mugino dan Aiba, ia sama sekali tidak tahu kenapa mereka berdua ada di dekat Yuragi Sou.
Tepat di belakang Touma dan Kotori. Mikoto, Kuroko, Saten dan Uiharu di buat bingung dengan apa yang sedang terjadi. Bagi Mikoto yang terutama adalah keberadaan Mugino, Esper level lima yang berada satu tingkat di bawahnya. Kenapa Mugino berada di tempat yang sama dengannya? Apa yang mau ia lakukan?
Misaki yang berada tidak jauh dari Mikoto, memutuskan untuk bersembunyi setelah melihat ada dua orang level lima di dekat Touma. Ia tahu kalau Mugino kenal dengan Touma, makanya Misaki tidak merasa aneh ketika ia melihat Mugino di dekat Yuragi Sou. Tapi saingan terbesar Misaki di Tokiwadai juga ada di dekat Yuragi Sou? Itulah yang membuat Misaki kebingungan.
"Ya, ampun tiga orang Esper level lima dari urutan ketiga sampai kelima ada di tempat yang sama?" Kata Misaki dengan wajah yang terlihat kesal. "Ini benar-benar kacau."
Misaki menggigit kuku jempol tangannya, rencana yang ia buat untuk berusaha mendekati Touma, di buat kacau dengan kemunculan dari dua orang level lima yaitu Mikoto dan Mugino.
***
Di atas sebuah pohon yang jaraknya sekitar seratus meter dari tempat Touma berdiri, Himeragi Yukina mengawasi keadaan Touma seperti biasanya. Tapi jumlah perempuan yang ada di dekat Touma membuat Yukina terkejut, ia tidak tahu apa hubungan Touma dengan para perempuan itu. Tapi untuk saat ini Yukina memutuskan tetap mengawasi Touma, sampai ia bisa membuktikan kalau Touma adalah vampire. Tepat seperti yang di katakan oleh atasannya.