Himeragi Yukina, di buat kaget ketika ia melihat keberadaan Index. Yang Yukina ketahui, Index seharusnya saat ini sedang bersama dengan Stiyl. Tapi kenapa ia tiba-tiba bisa muncul di dekat tempat tinggal dari target yang harus ia awasi.
"Bukankah biarawati itu, seharusnya ada bersama dengan lelaki jangkung yang selalu merokok?" Kata Yukina yang melihat ke arah Index menggunakan teropong. "Tapi kenapa saat ini, ia bisa berada di dekat target yang sedang kuawasi? Apa yang sebenarnya ia lakukan di tempat itu?"
Yukina tahu kalau mengawasi Index bukanlah wewenangnya, tapi karena sebelumnya ia bekerja sama dengan Kaori yang tidak memandang rendah dirinya meski pun Yukina lebih muda dari dirinya. Jadi setidaknya Yukina ingin memberitahu di mana keberadaan Index saat ini kepada Kaori. Karena Yukina bisa menebak kalau saat ini Kaori pasti sedang mencari keberadaan Index.
Makanya Yukina saat ini mengeluarkan smartphones miliknya, dan mencoba untuk menghubungi Kaori. Sama seperti Kaori, Yukina kurang bisa menggunakan alat elektronik. Tapi setidaknya Yukina masih bisa menggunakan fungsi menelepon dan e-mail dari smartphones yang ia miliki.
***
"Bisa-bisanya kau membiarkan Index kabur!" Teriak Kaori. "Apa yang sebenarnya kau lakukan Stiyl, sampai-sampai kau lengah dan kehilangan Index seperti itu!"
"Aaah berisik!" Kata Stiyl sambil menutup kupingnya, karena malas mendengar teriakan dari Kaori. "Kau juga bersalah dalam hal ini, karena kau tidak suka kalau aku sedang merokok sehingga kita berdua bertengkar. Dan ketika kita berdua bertengkar, secara diam-diam Index mengambil kunci milikmu. Dan keluar dari kamar ini."
"Sigh, ini benar-benar gawat," Kata Kaori dengan yang merasa cemas kalau Index akan mengalami hal buruk. "Kita akan mendapat banyak masalah kalau Index tidak bisa kita temukan, terutama dari Laura-Sama. Dan menghilangnya Index adalah kesalahan dari kita berdua, pertama karena aku sama sekali tidak menyadari kalau Index mengambil kunci milikku dan kedua kecanduan rokokmu yang berlebihan itu. Kita benar-benar harus sesegera mencari Index."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Jadi apa yang harus kita lakukan dengan biarawati kecil itu?" Tanya Misaki yang saat ini sedang duduk di sebelah Touma di ruang tamu. "Apa kita akan mengusirnya setelah ia bangun, atau mencari tahu kenapa bisa ada biarawati asing di Kota Akademi ini. Karena dari yang kutahu pakaian biarawati gereja katolik yang ada di Kota Akademi tidaklah seperti itu."
"Kita biarkan saja dia tidur dulu," Jawab Touma sambil menghela nafas. "Karena entah kenapa aku merasa kalau biarawati itu terbangun, dia hanya akan membawa masalah."
"Instingmu dalam merasakan masalah biasanya tepat Touma-san," Kata Misaki. "Karena kau sendiri adalah magnet dalam menarik hal-hal yang aneh."
"Yah, aku sudah terbiasa dengan semua hal aneh dan masalah yang mendatangiku, jadi aku kurasa tidaklah aneh kalau biarawati itu juga pasti hanya akan membawa masalah untukku," Kata Touma dengan ekspresi wajah yang terlihat agak kuatir. "Tapi setidaknya, selama berada di area Yuragi Sou dan bukit ini. Hal-hal yang berbahaya dan destruktif akan di netralkan, karena di bukit ini ada kekuatan alami yang bisa menetralkan fenomena supranatural yang di miliki oleh Esper di atas level satu."
"Yah, terus terang aku terkejut ketika aku mau mencoba menggunakan Mental Out milikku di tempat ini untuk membaca pikirannya Chitose-san dan gagal melakukannya," Kata Misaki. "Itu semua karena bukit tempat kita berada saat ini adalah tempat alami yang bisa menekan kekuatan supranatural sampai ke level paling minimum."
"Dan itu juga memberimu pelajaran untuk tidak membaca pikiran seseorang dengan seenaknya, Shokuhou-san," Kata Chitose yang membawa teh untuk Touma dan Misaki di atas nampan. Dengan salah satu tangan yang terbelit perban.
"Ara Chitose-Sensei, aku sudah tidak pernah melakukan hal seperti itu lagi," Kata Misaki dengan wajah memerah karena ia malu pernah mencoba membaca pikirannya Chitose. "Karena aku tidak mau Touma-san membenciku, karena aku melanggar privasi orang lain. Tindakan kriminal seperti itu tidak akan kulakukan kepada orang lain, kecuali keadaan memaksaku."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Jadi ketua kau adalah anak angkat dari keluarga Kamijou, makanya kau memanggil Touma-san dengan panggilan Onii-chan?" Tanya Kuroko.
"Yup, begitulah," Jawab Kotori dengan lolipop yang berada di mulutnya. "Nama keluargaku saat ini adalah Kamijou, dan nama keluargaku yang dulu ialah Itsuka. Yang sampai saat ini masih kugunakan ketika aku bertugas di Judgement."
"Kotori-san kenapa kau masih menggunakan nama keluargamu yang dulu ketika kau bertugas di Judgement?" Tanya Mikoto.
"Entahlah," Jawab Kotori dengan wajah yang terlihat agak sedih. "Mungkin karena nama Itsuka mengingatkanku kepada masa bahagia yang kurasakan bersama dengan orang tuaku sebelum mereka berdua orang tuaku membuangku ke Kota Akademi. Makanya aku masih menggunakan nama itu."
"Ko-Kotori-chan kau di buang ke Kota Akademi oleh kedua orang tuamu!?" Teriak Saten dengan wajah yang terlihat shock. "Kenapa mereka bisa setega itu!"
"Saten-san berkata benar, orang tua macam apa yang tega membuang anaknya seperti itu!" Kata Uiharu. "Mereka berdua tidak pantas menjadi orang tuamu Kotori-san!"
"Orang tua yang takut kepada anaknya yang membakar setengah dari rumah di usia lima tahun," Kata Kotori dengan wajah yang terlihat lebib sedih lagi dari sebelumnya. "Sebagai seorang Gemstone Pryokinesis yang tidak bisa mengendalikan kekuatanku ketika aku masih kecil, kedua orang tuaku menganggapku sebagai monster. Dan karena mereka tidak tega membunuhku, mereka membuangku ke Kota Akademi. Untungnya aku di angkat anak oleh keluarga Kamijou, sehingga aku bisa mendapatkan kembali kebahagiaan yang sudah lama menghilang dari hidupku."
Mikoto, Saten, Kuroko dan Uiharu tidak tahu harus bereaksi apa setelah mendengar pengakuan dari Kotori. Yang terasa sangat menyakitkan bahkan untuk keempat gadis itu.
Di bandingkan dengan kehidupan yang selama ini mereka jalani, kehidupan Kotori jauh lebih berat dan menyakitkan. Karena rasa kasihan yang mereka rasakan kepada Kotori setelah mendengarkan pengakuannya. Secara reflek keempat gadis itu langsung memeluk Kotori, untuk memberi Kotori rasa hangat dan kasih sayang yang mereka berempat miliki kepada Kotori.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Di saat Kaori, bingung kemana ia dan Stiyl harus mencari Index. Smartphones miliknya berbunyi dan setelah melihat di layar kalau yang meneleponnya ialah Yukina, dengan segera Kaori menerima panggilan telepon dari Yukina. Karena entah kenapa Kaori merasa kalau Yukina meneleponnya untuk sesuatu yang penting dan ia harus menjawab panggilannya Yukina.
"Halo, Himeragi," Kata Kaori. "Ada apa kau mendadak meneleponku seperti ini? Kerja sama antara Necessarius dan organisasi Lion King sudah selesai bukan? Apakah ada sesuatu yang penting sampai kau meneleponku?"
[Aku melihat biarawati yang kau kawal sedang berada di depan sebuah penginapan bernama Yuragi Sou] Jawab Yukina. [Apa kau tahu kenapa dia bisa berada sendirian di luar, tanpa kau kawal.]
***
"Kumokawa-Senpai, kau tidak perlu menemaniku pulang sambil membantuku membawa bahan makanan yang baru saja kubeli seperti ini," Kata Shizuka yang baru saja pulang dari kegiatan klub memasak dengan bahan makanan yang ia beli di mall bawah tanah. "Aku bisa melakukannya sendiri."
"Tidak masalah Kasagi-san, adalah tugas seorang Senpai membantu seorang Kouhai. Lagi pula kebetulan aku juga mau pergi ke Yuragi-Sou untuk membicarakan sesuatu dengan Kamijou-kun, jadi aku bisa membantumu sekaligus berjalan bersama ke Yuragi-Sou."
Shizuka Kasagi tidak pernah membenci Kumokawa Seria yang merupakan seniornya di sekolah. Karena Kumokawa Seria adalah senior yang selalu baik kepada dirinya. Tapi Shizuka, tidak pernah membiarkan dirinya lengah di hadapan Kumokawa Seria. Karena Kumokawa Seria adalah seseorang yang jenius berstrategi, terutama dalam menyusun strategi untuk mendekati Touma...