"Aku ingin kau bertarung denganku secara serius!" Kata Mikoto. "Kau bisa menghentikan serangan petirku dengan mudah, dan itu membuatku penasaran bagaimana caramu bisa melenyapkan seranganku. Walaupun Saten-san bilang kalau kekuatanmu adalah kemampuan untuk memanipulasi api."
"Yah, aku memang memperlihatkan kemampuan untuk memanipulasi api kepada Saten-san dan Konori-san," Kata Touma yang menguap karena ia sudah amat mengantuk. "Tapi berikan aku alasan kenapa juga aku harus menerima tantanganmu bertarung?"
"Itu karena aku bisa merasakan kalau kau bukanlah seseorang dengan level 0 seperti yang kau katakan kepada Saten-san atau pun Konori-Senpai!" Kata Mikoto dengan mata yang berapi-api. "Dan seperti yang kukatakan sebelumnya, aku merasa penasaran bagaimana caranya kau bisa menghentikan dan menetralkan serangan petirku! Kalau kita berdua bertarung, aku pasti bisa menyadari apa yang kurang dari diriku sebagai seorang Esper dan aku pasti akan bisa menjadi lebih kuat!"
"Walaupun aku malas kalau harus bertarung denganmu pasti kau akan tetap nekat menantangku bertarung sampai aku setuju sama seperti Mugino," Kata Touma sambil menghela nafasnya. "Dan aku pasti akan merasa sangat terganggu kalau kau terus menantangku bertarung. Jadi dengan amat terpaksa aku terima harus menerima tantanganmu itu, sebutkan kapan kau mau bertarung denganku. Dengan senang hati aku akan meladenimu."
Walaupun Mikoto tidak suka dengan cara bicara Touma, Mikoto merasa cukup senang karena akhirnya Touma menerima tantangannya. Ia benar-benar ingin tahu sebenarnya seberapa kuat pria bernama Kamijou Touma yang bisa menarik perhatian dari tiga orang gadis berlevel lima.
"Aku akan memberitahukannya padamu nanti melalui SMS," Kata Mikoto. "Karena itu bisa kau berikan nomor teleponmu padaku, supaya aku bisa menghubungimu nanti?"
Touma agak enggan memberitahukan nomor teleponnya kepada Mikoto, tapi karena ia ingin segera tidur dan membuat Mikoto pergi dari Yuragi Sou. Ia dengan terpaksa memberikan nomor telepon handphonenya kepada Mikoto.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Di dalam salah satu ruang tamu yang ada di Yuragi Sou, tepat setelah Index dibangunkan oleh Chitose.
"Jadi Index-san bisa beritahu aku, Kotori-san dan Shizuka-san kenapa kau bisa muncul di depan bukit tempat Yuragi Sou berdiri dalam keadaan pingsan. Sampai-sampai kau menggigit tanganku sampai berdarah?" Tanya Chitose dengan nada yang ketus.
"Aaah maafkan aku karena aku sudah menggigit tanganmu," Jawab Index sambil menundukkan kepalanya sebagai tanda kalau ia meminta maaf dengan tulus kepada Chitose. "Aku yang sedang melarikan diri dari seseorang, terjatuh di depan bukit tempat penginapan ini berdiri karena aku kelaparan. Dan secara insting aku langsung menggigit tanganmu yang sedang memegang makanan karena aku mencium bau makanan yang lezat di tanganmu. Itu adalah kebiasaan burukku, yang langsung gelap mata kalau mencium bau makanan yang enak."
"Index-san jangan bilang kalau kau adalah seseorang yang harus makan beberapa kali lipat dari orang normal supaya kau tidak merasa kelaparan?" Tanya Shizuka dengan keringat dingin mengalir di dahinya.
"Ah, itu benar sekali!" Jawab Index dengan wajah yang agak memerah karena ia harus mengakui kalau ia makan jauh lebih banyak dari orang kebanyakan. "Darimana kau bisa tahu?"
"Di lihat dari caramu tadi memakan makanan yang kubuat dengan sangat lahap, siapa pun yang cukup pintar pasti akan menyadarinya," Kata Shizuka.
"Kau bilang kalau tadi sedang dikejar seseorang bukan?" Tanya Kotori. "Memangnya siapa yang mengejarmu, dan apa yang di lakukan oleh seorang biarawati dari luar gereja yang ada di Kota Akademi seperti dirimu di Kota ini?"
"Index Prohibitum Libroratorum adalah seorang calon biarawati dari Necessarius, yang menyimpan seratus tiga ribu Grimoire di dalam kepalanya," Kata Touma yang muncul tiba-tiba dan menjawab pertanyaan Kotori tepat sebelum Index bisa menjawab. "Yang jadi pertanyaan untukku ialah, apa yang dilakukan oleh seseorang yang berasal dari pihak sihir di Kota Akademi ini?"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Touma sudah tahu alasan kenapa Index bisa berada di Kota Akademi. Tapi ia memilih untuk berpura-pura tidak tahu, supaya semua orang yang berada di ruang tamu tidak merasa curiga kepada dirinya.
Index tentu saja di buat terkejut luar biasa, ketika ia mendengar apa yang baru saja di katakan oleh Touma.
Bagaimana bisa seseorang yang berasal dari Kota Akademi, bisa tahu soal identitas asli dari dirinya yang berasal dari pihak sihir!?
"Da-darimana kau bisa tahu identitasku sebagai anggota dari Necessarius?" Tanya Index dengan ekspresi wajah yang penuh dengan keheranan. "Seharusnya seseorang dari pihak Science sepertimu tidak tahu apa pun soal sihir!"
"Semua orang yang berada di Yuragi Sou tahu soal keberadaan sihir," Jawab Touma yang melirik ke arah Shizuka, Kotori dan Chitose yang menganggukan kepala mereka ketika Touma menyatakan kalau semua orang yang tinggal di Yuragi tahu soal sihir. "Dan kalau soal identitasmu, aku bisa mendapatkan informasi mengenai dirimu dengan cukup lengkap dari seseorang yang tahu banyak soal dunia supranatural yang juga tinggal di Yuragi Sou."
"Onii-chan apakah dia adalah salah satu dari beberapa orang yang masuk ke Kota Akademi secara ilegal dua hari yang lalu?" Tanya Kotori.
"Yeah, berdasarkan informasi dari Tsuchimikado yang tadi kutelepon, tapi gadis bernama Index ini tidak ada bersama dengan dua orang gadis yang kuawasi kemarin malam," Jawab Touma. "Gadis yang kuawasi kemarin, yang satu bernama Kanzaki Kaori dan yang satu lagi bernama Himeragi Yukina seorang sword shaman dari Lion King Organization yang di tugaskan untuk membantu Kanzaki Kaori , tampaknya para penyihir dari Necessarius datang ke kota ini untuk menangkap seorang ilmuwan dari Necessarius yang menjadi penghianat di organisasi tersebut dan bersembunyi di Kota Akademi dengan bantuan dari Kihara Gensei. Mendengar nama Gensei di sebut kau sudah tahu apa yang kumaksukan bukan, Kotori?"
Kotori menganggukan kepalanya, dan langsung mengerti apa yang sebenarnya terjadi tepat setelah ia mendengar perkataan dari Touma.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Ketika tahu kalau dari Touma kalau kasus penangkapan Rudolf Eustach berhubungan dengan pihak sihir, Kotori memilih untuk tidak ikut campur dan berusaha menyelidiki soal kasus itu lagi. Karena sebesar apa pun rasa penasaran yang ia miliki tentang kasus itu, berurusan dengan pihak sihir adalah sesuatu yang merepotkan.
Ia sudah cukup di repotkan dengan masalah yang ia harus urus di Kota Akademi sebagai salah satu ketua dari Judgement, ia tidak mau menambah masalah dengan berurusan dengan pihak sihir. Jadi Kotori memutuskan untuk membiarkan Touma atau Motoharu saja yang mengurus soal penyihir yang masuk ke kota. Karena Kotori tahu kalau biasanya mereka berdualah yang mengurus masalah penyihir yang terkadang masuk ke Kota Akademi.
Tapi Kotori sama sekali tidak menyangka kalau murid baru di kelasnya yang bernama Himeragi Yukina adalah seorang penyihir. Dan yang membuatnya heran adalah apa yang di lakukan oleh seorang penyihir seperti Yukina di Kota Akademi? Apalagi sampai menjadi murid di Tokiwadai!
***
Ketika Shizuka bertanya kenapa Index sampai harus lari dari pengejarnya ia hanya menjawab kalau ia tidak bisa melibatkan orang lain dalam masalah yang ia alami. Kecuali kalau orang tersebut berniat untuk mengalami keadaan bagaikan neraka bersama dengan dirinya. Shizuka tidak mengerti maksud dari ucapannya Index dan hanya bisa mengartikannya sebagai tanda kalau Index tidak ingin Shizuka sebagai salah satu orang yang memberi Index makanan terlibat dalam masalah yang saat ini Index alami.
Setelah Index memohon diri untuk pergi dan berterima kasih karena sudah di beri makan oleh Chitose dan Shizuka.
Tapi karena hari sudah malam dan Shizuka dan Chitose tahu kalau Index sedang mengalami masalah, mereka berdua memaksa Index untuk tinggal dan menginap di Yuragi Sou.
Touma yang tahu kalau Index akan terluka parah oleh Kaori, kalau ia pergi dari Yuragi Sou. Menyetujui keputusan dari Shizuka dan Chitose, karena sekalipun ia tidak menyukai keberadaan Index yang hanya akan membawa masalah untuk dirinya. Ia tidak setega itu membiarkan Index di tebas oleh seorang Saint yang agak bodoh.
Touma memutuskan besok tepat setelah pulang sekolah ia akan mencari Kaori dan Stiyl. Dan memberi mereka berdua sedikit pelajaran...