Terdengar suara seperti kaca yang pecah, ketika Innocentius di lenyapkan oleh Imagine Breaker. Dan Kaori beserta dengan Stiyl dibuat menganga mulutnya, ketika mereka berdua melihat kalau Innocentius yang merupakan jurus terkuatnya Stiyl dilenyapkan begitu saja oleh Touma. Mereka berdua sama sekali tidak mengerti, apa yang sudah dilakukan oleh Touma untuk bisa melenyapkan Innocentius.
"Menggunakan spirit api berbentuk humanoid untuk menyerangku," Kata Touma sambil menguap. "Bukanlah ide yang bagus, karena sihir seperti apapun hampir tidak mempan kepadaku."
"Kau memiliki kemampuan untuk melenyapkan sihir!? Tidak dapat dipercaya! Apa kau juga melenyapkan serangan apiku sebelumnya dengan kemampuan itu!" Teriak Stiyl.
"Kenapa aku harus menjelaskan padamu, bagaimana caraku menghentikan seranganmu?" Kata Touma yang ingin segera mengakhiri pertarungannya dengan Stiyl dan Kaori secepat mungkin. "Kalau aku menjelaskannya padamu itu berarti aku adalah orang bodoh yang mengatakan kepada musuhku bagaimana cara kemampuanku bekerja? Aku bukanlah orang yang bodoh dan naif, jadi jangan harap kalau aku mau memberitahukan rahasiaku."
Stiyl masih tidak percaya, kalau di dunia ini ada kemampuan untuk melenyapkan sihir. Karena selama bertahun-tahun ia menjadi seorang penyihir ia belum pernah mendengar atau melihat kemampuan yang dimiliki oleh Touma.
Tapi kemudian Stiyl jadi teringat kembali isi dari sebuah jurnal lama yang ia baca di perpustakaan Neccesarius, mengenai sebuah kekuatan yang dapat melenyapkan sihir dan hampir semua jenis fenomena supranatural yang dipercaya bisa membuat penggunanya mengalami kemalangan tanpa henti.
"Kekuatanmu itu adalah Imagine Breaker kekuatan terkutuk yang dipercaya bisa melenyapkan sihir dan hampir semua jenis fenomena supranatural, kekuatan yang diketahui akan membawa nasib buruk untuk penggunanya," Kata Stiyl sambil menghisap rokoknya dalam-dalam untuk melenyapkan rasa nervous yang ia rasakan.
"Dari jurnal yang kubaca seharusnya kekuatan tersimpan di sebuah senjata yang dinyatakan menghilang beberapa dekade lalu, bagaimana cara kau mendapatkan kekuatan itu aku tidak tahu. Tapi yang jelas kelak Imagine Breaker akan menjadi akhir dari dirimu, Kamijou Touma."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Hmm, rupanya kau tidak sebodoh yang kusangka," Kata Touma sambil tersenyum. "Kau rupanya tahu mengenai Imagine Breaker dan efek buruk yang akan diterima oleh setiap penggunanya. Tapi asal kau tahu saja, kalau Imagine Breaker bisa dikendalikan. Maka efek buruk yang menyertai Imagine Breaker bisa dinetralkan sehingga aku tidak akan mati karena Imagine Breaker."
Setelah Touma selesai berbicara, ia bergerak sangat cepat sampai menghasilkan After Image dan tiba-tiba saja. Touma sudah berada tepat di hadapan Stiyl dan memukul perutnya dengan sangat keras sampai darah keluar dari dalam mulutnya dan tubuhnya terlempar beberapa meter ke belakang. Tubuh Stiyl lalu membentur tembok, membuat tembok itu sedikit retak dan kemudian ia pingsan karena batang otaknya terkena benturan yang sangat keras.
"Stiyl!" Teriak Kaori yang terlambat bereaksi karena ia tertipu oleh After Imagenya Touma.
Kaori saat ini ingin berlari ke arah Stiyl dan memeriksa kondisi tubuh Stiyl, tapi belum sempat ia berlari, Touma sudah berdiri di hadapan Kaori dengan tinju kanan yang siap untuk memukul Kaori.
Dengan refleknya sebagai seorang Saint yang sangat cepat, Kaori menggunakan sarung pedangnya untuk menahan tinju dari Touma. Sarung pedang Kaori yang dipakai untuk menahan pukulan Touma langsung mengalami kerusakan parah karena walaupun sudah diperkuat menggunakan rune, semua penguatan itu langsung dinetralkan dalam sekejap oleh Imagine Breaker. Tapi tubuh Kaori tetap terdorong beberapa meter ke belakang, tekanan dan dorongan yang dihasilkan oleh tinju Touma.
Kaori menggertakkan giginya, pukulan Touma yang baru saja ia tahan. Hampir setara dengan kekuatan pukulan yang ia miliki, dan pukulan itu membuat Kaori sadar kalau untuk mengalahkan Kamijou Touma ia harus mengerahkan semua kemampuan yang ia miliki.
Touma saat ini menahan rasa sakit di tangan kanannya. Sarung pedang milik Kaori yang ia hancurkan terbuat dari bahan yang sangat kuat dan keras. Ia sama sekali tidak menyangka kalau Kaori akan menggunakan sarung pedang untuk menahan pukulan yang ia lancarkan.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Touma melihat ke arah tangan kanannya yang menjadi biru dan memar akibat memukul sarung pedangnya Kaori. Ia sudah tidak pernah merasakan rasa sakit semacam itu di tangan kanannya selama bertahun-tahun. Terakhir kali ia merasakan hal yang sama ialah ketika memukul tubuh dari Hiko ketika mereka melakukan sparring beberapa tahun sebelumnya.
'Sarung pedang itu hampir sama kerasnya dengan tubuh kakek!'
Touma saat ini berusaha sekeras mungkin untuk tidak merubah ekspresi wajahnya agar ia tidak terlihat kesakitan di hadapan Kaori. Touma sama sekali tidak ingin menunjukkan kelemahan di hadapan lawannya, kalau ia terlihat lemah di hadapan musuh. Harga dirinya sebagai ahli beladiri akan hancur.
Kaori yang memutuskan untuk melawan Touma dengan kekuatan penuh, tahu ia harus tetap menahan diri sedikit dalam menggunakan jurus yang ia miliki. Supaya Touma tidak mati, karena Kaori sama sekali tidak memiliki niat untuk membunuh Touma. Melainkan hanya mengalahkan dan melumpuhkan gerakan Touma. Supaya ia bisa memiliki akses masuk ke Yuragi Sou dan menjemput Index.
Kaori bergerak dengan kecepatan tinggi ke arah Touma dengan kedua tangannya memegang pedang miliknya dengan pose yang siap untuk menusuk Touma. Dan ketika pedang Shichiten Shichitou miliknya tepat menusuk tubuh Touma di bagian non vital, Kaori sama sekali tidak merasakan tusukannya menusuk sesuatu.
Karena yang ia tusuk hanyalah After Image yang Touma buat dengan menggunakan tehnik gabungan dari Chestnuts Roasting Over an Open Fire Fist yang ia pelajari di masa lalu dari Cologne dan flash step aliran Hiten Mitsurugi yang ia pelajari dari Hiko.
Touma muncul di belakang Kaori dan mendorongnya sejauh beberapa meter, menggunakan telapak tangannya yang menyentuh pundaknya Kaori.
Kaori merasa kalau pundaknya mengalami dislokasi. Dan ia sampai menggertakkan giginya untuk menahan rasa sakit di pundaknya, Kaori ingin sekali menggunakan god breaker mode dan membunuh Touma dalam sekejap. Tapi Kaori sadar kalau ia menggunakan tehnik itu, ia tidak akan bisa mencapai tujuannya. Lagipula Kaori merasa kalau menggunakan god breaker untuk melawan manusia adalah hal yang tabu jadi ia tidak akan menggunakan mode itu kecuali terpaksa.
Belum sempat Kaori memulihkan posisi pundaknya, Touma sekali lagi sudah ada di hadapannya dan kali ini. Touma menusukkan jari kirinya ke lantai beton dan menyebabkan lantai beton itu hancur sehingga pecahan dari lantai beton menyebar dan mengenai tubuh Kaori.
Kaori yang perhatian teralihkan oleh pecahan beton, yang mengenai tubuhnya tidak menyadari kalau Touma saat ini sudah berada di belakangnya dan melakukan beberapa puluh chop ke batang otaknya hanya dalam waktu satu detik untuk membuat Kaori pingsan.
Dan usaha Touma mengalihkan perhatian Kaori menggunakan Bakusai Tenketsu untuk membuat Kaori pingsan seratus persen berhasil. Karena saat ini Kaori tergeletak pingsan di lantai karena chop dari Touma.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Melihat Kaori yang tergeletak di lantai, Touma merasa lega. Karena ia berhasil mengalahkan Kaori dan Stiyl.
"Sigh mereka berdua benar-benar merepotkan, terutama Kaori," Kata Touma yang tangan kanannya sudah kembali menjadi normal berkat kekuatan vampire yang ia miliki. "Sebaiknya kubawa mereka berdua ke Yuragi Sou dan kukurung mereka berdua di penjara bawah tanah sampai mereka sadarkan diri."
Touma dengan sangat mudah membawa tubuh Stiyl dan Kaori di pundaknya, lalu turun dari atas atap gedung tempat ia bertarung dengan Stiyl dan Kaori kembali ke Yuragi Sou.
Yang Touma tidak ketahui ialah, Yukina melihat tangan Touma yang sembuh dalam sekejap dengan menggunakan teropong khusus yang bisa melihat tembus kekkai penghalang manusia yang dipasang oleh Kaori dan Stiyl dari atas atap gedung yang berjarak seratus meter dari gedung tempat Stiyl dan Kaori mengawasi Yuragi Sou.
Dan Yukina akhirnya tahu kalau Touma memang benar vampire tepat seperti yang dikatakan oleh atasannya.