Touma yang sudah tiba di Yuragi Sou, membawa Kaori dan Stiyl ke dalam penjara bawah tanah yang merupakan bagian asli dari Yuragi Sou yang dibangun ratusan tahun yang lalu. Hiko sudah memodifikasi penjara tersebut khusus untuk orang-orang yang memiliki kekuatan supranatural. Jadi Kaori dan Stiyl akan menjadi orang biasa kalau mereka berdua berada di dalam penjara itu.
Dan benar saja, tepat ketika Touma memasukkan Kaori dan Stiyl ke dalam penjara itu. Tubuh Stiyl yang tingginya hampir dua meter berubah kembali ke wujud aslinya yang hanya setinggi seratus lima puluh senti. Touma tersenyum ketika ia melihat wujud asli Stiyl, ia bisa membayangkan kepanikan yang akan muncul pada diri Stiyl ketika ia melihat ilusi yang selama ini membuat dirinya tampak lebih tinggi dan tua sudah lenyap.
Touma menutup pintu penjara itu rapat-rapat lalu menguncinya. Ia sengaja tidak mengikat tubuh Stiyl dan Kaori karena ia kalau mereka berdua tidak memiliki kekuatan fisik yang cukup kuat untuk menghancurkan pintu penjara. Lagipula Touma juga sudah menyita senjata yang mereka miliki, sehingga saat ini mereka berdua sama sekali bukanlah ancaman selama mereka berada di dalam penjara tentunya.
Tentu saja Touma sudah mengobati Stiyl dan Kaori terlebih dahulu dengan bantuan Chitose, sehingga ketika terbangun di dalam penjara keduanya tidak akan merasa terlalu kesakitan.
"Sigh, mereka berdua benar-benar merepotkan," Kata Touma yang berjalan lemas lunglai sambil menaiki tangga yang akan membawanya ke lantai utama dari Yuragi Sou. "Kuharap keduanya tidak akan bangun secepat itu."
"Touma-san apakah kau sudah selesai mengurung kedua orang itu?" Tanya Chitose yang sedari tadi sudah menunggu Touma di lantai utama.
"Hoaaemmh, yah aku sudah selesai mengurung kedua orang itu," Jawab Touma sambil menguap. "Dan sekarang sudah saatnya kita mengurus masalah yang masih tersisa."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Masalah yang masih tersisa?" Kata Chitose. "Apakah maksudmu mengenai biarawati super rakus yang dikejar-kejar oleh kedua orang aneh yang kau kurung di penjara bawah tanah."
"Yah, Tsuchimikado bilang padaku kalau biarawati rakus bernama Index Librorium Prohibitorum itu adalah pemegang pengetahuan dari seratus tiga ribu grimoire terlarang yang ia simpan di dalam otaknya berkat ingatan fotografis yang dimilikinya ," Kata Touma yang berusaha sekeras mungkin berakting seolah-olah ia tidak tahu apa-apa soal Index. "Mungkin grimoire yang ada pada biarawati itu adalah hal yang membuat kedua orang itu mengejarnya."
"Masuk akal juga kalau mereka berdua mengejar biarawari itu, seratus riga ribu grimoire terlarang adalah sesuatu yang berpotensi untuk menghancurkan dunia," Kata Chitose. "Dan kalau biarawati itu bisa menguasai isi dari ke seratus tiga ribu grimoire itu, dia memiliki potensi yang besar untuk menjadi dewa sihir."
"Yah, itu kalau dia bisa mempelajari isi dari grimoire," Kata Touma yang sudah duduk di atas sofa yang ada di lobi dari Yuragi Sou untuk melepas rasa lelah di tubuhnya setelah ia bertarung dengan Kaori dan Stiyl. "Kalau biarawati itu dipaksa lari dari mereka berdua berarti ada kemungkinan kalau ia sama sekali tidak mengerti cara menggunakan sihir, kita bisa mengetahui lebih banyak soal dirinya kalau ia sudah bangun dari tidurnya. Chitose-san saat ini bagaimana keadaan biarawati itu?"
"Dia bisa dibilang berada dalam keadaan yang tidak baik," Kata Chitose sambil menghela nafasnya. "Karena saat ini perutnya membengkak, akibat memakan terlalu banyak kacang Senzu milik Hiko-san yang aku lupa masukkan ke dalam gudang."
Mendengar penjelasannya Chitose, keringat dingin mengalir di pipi Touma. Kacang Senzu adalah sesuatu yang kakeknya dapatkan ketika membantu seekor petapa kucing di dimensi lain.
Dan memakan kacang Senzu dalam jumlah yang banyak adalah sesuatu yang tidak dianjurkan oleh sang petapa kucing, karena bisa membunuh.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Kerakusan biarawati bernama Index itu memang tidak mengenal batas, suatu keajaiban dia tidak mati akibat perutnya meledak," Kata Touma yang sedang membayangkan bagaimana kondisi Index saat ini. "Lalu mengenai kacang Senzunya, apakah sudah disimpan dengan aman di dalam gudang?"
"Ya, aku sudah menyegel kembali kacang Senzu itu dan menyimpan ke dalam gudang yang cuma bisa diakses oleh diriku, Touma-san atau Hiko-san," Kata Chitose sambil membusungkan dadanya yang rata. "Bahkan dewa sihir sekalipun tidak akan bisa memasuki gudang itu."
"Baguslah kalau begitu," Kata Touma sambil tersenyum. "Aku tidak mau kalau biarawati itu sampai memakan habis kacang Senzu yang sangat berharga milik kakek."
"Ya, Hiko-san bilang harga satu butir kacang Senzu yang bisa memulihkan stamina dan menyembuhkan luka separah apapun ialah satu trilyun yen," Kata Chitose yang merasa kesal dengan Index yang sudah memakan kacang Senzu seenaknya. "Dan biarawati itu, memiliki hutang yang banyak kepada Yuragi Sou dan Hiko-san, dengan jumlah kacang Senzu yang sudah ia makan. Jadi kita tidak bisa membiarkan dia pergi begitu saja dari Yuragi Sou tanpa membayar hutangnya."
"Kau benar-benar orang yang perhitungan, ya, Chitose-san," Kata Touma. "Apakah biarawati itu memang benar-benar harus tinggal di Yuragi Sou? Dia akan sangat merepotkan lho, dengan kerakusan tanpa batas yang dimilikinya."
"Kalau aku tidak perhitungan, maka akan sulit bagiku untuk membuat keuangan di Yuragi Sou yang sangat minim untuk tetap stabil, dan aku punya cara khusus agar biarawati itu tidak lagi rakus," Kata Chitose yang merasa bangga karena bisa mengelola keuangan Yuragi Sou dengan baik. "Aku benar-benar ingin meminta dana tambahan dari Hiko-san supaya makanan yang kubuat bisa lebih bervariasi."
"Chitose-san, kau tahu betapa pelitnya kakek bukan," Kata Touma yang tahu kalau Chitose mencoba untuk meminta uang kepada Hiko adalah hal yang sangat sulit karena walaupun Hiko sangatlah kaya dan memiliki banyak uang, ia lebih suka memberikan uangnya itu kepada orang miskin daripada menghabiskan uang itu untuk keperluannya sendiri dan keluarganya. Sehingga kalau ada seseorang yang meminta uang kepadanya, akan sangat sulit bagi orang itu untuk mendapatkan uang darinya. "Berusahalah sekeras mungkin."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Asrama Tokiwadai, di kamarnya Yukina.
[Jadi Himeragi, apa kau benar-benar sudah memastikan kalau Kamijou Touma adalah leluhur keempat?]
"Ya, aku sudah mendapatkan bukti nyata kalau Kamijou Touma adalah leluhur keempat," Kata Yukina kepada atasannya melalui telepon. "Sewaktu tangannya terluka parah, ia bisa menyembuhkan lukanya dalam sekejap. Jauh lebih cepat dari vampire biasa."
[Bagus, teruslah awasi Kamijou Touma sebaik yang kau bisa Himeragi, dan cobalah untuk mendekati dirinya agar kau bisa mengawasi dirinya dengan lebih baik lagi!]
"Kenapa aku harus mendekati dan mengawasi dirinya?" Tanya Yukina kepada atasannya. "Bukankah akan lebih baik kalau ancaman yang sangat berbahaya seperti dirinya dibasmi saja?"
[Dia memang berbahaya, hampir semua jenis sihir tidak akan mempan kepada dirinya karena ia memiliki Imagine Breaker, dia juga adalah pewaris kelima belas aliran Hiten Mitsurugi, ditambah ia juga memiliki banyak kemampuan lain yang tidak diketahui. Kemampuanmu tidak akan cukup untuk melawannya Himeragi. Walaupun kau menggunakan Sekkarou ataupun kemampuan espermu itu. Kecuali kalau kau adalah seorang Saint seperti Kanzaki Kaori. Baru kau punya kesempatan untuk menandingi Kamijou Touma.]
"Aku tahu soal itu, karena aku melihat sendiri dia bisa mengimbangi Kanzaki Kaori dan bahkan mengalahkannya, walaupun ia sendiri mendapatkan kesulitan besar ketika melawan Kanzaki," Kata Yukina. "Tapi aku sangat yakin kalau aku bisa membunuhnya kalau aku menggabungkan kekuatan esperku dan sihirku!"
[Hentikan pemikiran bodohmu yang muncul karena dendam yang kau miliki kepada vampire! Kalaupun kau berhasil mengalahkan Kamijou Touma dan membunuhnya, organisasi kita bisa dihancurkan dalam sekejap oleh seseorang yang sangat menyayangi Kamijou Touma dan kau tidak akan mau memancing kemarahan dari Hiko Seijuro XIII, manusia paling kuat di dunia!]