Chereads / Chaotic Wild Horse no Index / Chapter 36 - Chapter 28 - Tempat Segel

Chapter 36 - Chapter 28 - Tempat Segel

"Yang perlu kita lakukan saat ini ialah melakukan pengecekan kepada tubuhnya Index-chan, agar kita bisa mengetahui dimana segel yang membuat Index tidak bisa mengkhianati Necessarius diletakkan pada tubuhnya Index-chan," Kata Chitose. "Baru kita bisa menyelamatkan Index-chan dari pengaruh Necessarius."

"Tidak mungkin bagiku untuk melakukan pengecekan kepada Index, karena dia adalah seorang cewek," Kata Touma sambil menghela nafasnya dalam-dalam dengan wajah yang agak memerah. "Tidak sopan rasanya kalau aku yang melakukan hal tersebut kepada Index, jadi Chitose-san kau saja yang melakukan pengecekan kepada Index."

"Ya-yah kurasa itu adalah ide yang bagus," Kata Index yang wajahnya memerah karena ia membayangkan Toumalah yang akan melakukan pengecekan pada tubuhnya. "A-akan sangat memalukan dan tidak pantas kalau Touma melakukan pengecekan pada tubuhku."

"Melakukan pengecekan sendirian pada tubuhnya Index akan membutuhkan waktu yang lama," Kata Chitose yang merasa agak enggan untuk melakukan pengecekan pada tubuh Index. "Aku akan meminta bantuan Shizuka-san agar proses pengecekannya bisa jadi jauh lebih cepat."

"Baguslah kalau begitu," Kata Touma yang bernafas lega karena bukan dirinya yang harus melakukan pengecekan pada tubuh Index. "Aku serahkan pengecekan itu padamu, Chitose-san. Dan kalau kau sudah selesai melakukannya, beritahu aku. Sehingga aku bisa langsung menghancurkannya."

Chitose yang ingin membawa Index pergi ke tempat lain agar dia bisa melakukan pengecekan pada tubuhnya Index, sama sekali tidak bisa membawa Index pergi. Karena tubuh Index saat ini sangatlah berat, sebagai efek samping dari memakan kacang Senzu terlalu banyak.

Touma terpaksa menggendong tubuh Index, karena hanya dia yang secara fisik cukup kuat untuk menggendong tubuh Index yang saat ini sangatlah berat.

Wajah Index memerah karena tubuhnya digendong oleh Touma. Karena bagi Index, ini pertama kalinya ia digendong oleh seorang lelaki. Sehingga perasaan Index menjadi agak campur aduk.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Setelah selesai membawa Index ke salah satu ruangan kosong yang ada di Yuragi Sou. Chitose dan Touma baru menyadari, kalau sebenarnya mereka berdua tidak usah membawa Index kemanapun untuk melakukan pemeriksaan. Touma cukup memanggil Shizuka untuk membantu Chitose memeriksa tubuh Index, kemudian ia sendiri tinggal menunggu di luar sampai pemeriksaan selesai dilakukan.

Menyadari kesalahan yang mereka berdua lakukan keduanya cuma bisa menepuk wajah. Dan karena mereka berdua sudah terlanjur memindahkan tubuh Index ke kamar lain, tidak mungkin bagi keduanya untuk mengembalikan Index kembali ke kamar tempat ia tidur selama dua hari terakhir. Chitose lalu memanggil Shizuka yang sedang mengobrol dengan Kotori untuk membantunya dan mengusir Touma keluar dari kamar.

"Jadi Onii-chan, apakah masalah dari biarawati rakus itu sudah selesai kau atasi?" Tanya Kotori sambil menghisap lolipop miliknya. "Karena saat ini aku sangat membutuhkan bantuanmu."

"Sebentar lagi selesai," Jawab Touma. "Tinggal menunggu Shizuka-san dan Chitose-san selesai melakukan pemeriksaan, untuk mencari segel yang membuat Index tidak memiliki kebebasan dan aku tinggal menghancurkan segel itu dengan menggunakan Imagine Breaker. Maka masalah yang dialami Index bisa dibilang sudah selesai, dan Kotori masalah apa yang membuatmu kesulitan sampai-sampai kau membutuhkan bantuanku?"

"Ada sekelompok Chuunibyou dari Hoshinoumi Gakuen yang memaksa para murid dari sekolah lain untuk menjadi murid di Hoshinoumi Gakuen," Kata Kotori yang terlihat kesal. "Termasuk beberapa murid dari Tokiwadai.

Nao Tomori ketua osis dari Akademi Hoshinoumi sekaligus Esper level 1 yang dengan sengaja mengancam beberapa murid dari sekolah lain agar pindah ke Akademi Hoshinoumi agar 'dia' bisa mengawasi para murid itu supaya para murid itu bisa menggunakan kekuatannya untuk kebaikan dibawah bimbingan dari dirinya dan kakaknya. Dia orang kurang waras yang menganggap kekuatan Esper muncul berkat kekuatan dari debu komet Charlotte dan bukannya penelitian dari Kota Akademi."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Hal merepotkan semacam itu, kenapa kau tidak urus sendiri saja Kotori," Kata Touma yang langsung merasakan perasaan tidak enak tepat setelah ia mendengar penjelasannya Kotori. "Kau tahu sendiri kan kalau aku paling tidak mau berurusan dengan orang-orang semacam itu. Aku malas kalau harus berurusan dengan orang gila, kumohon jangan libatkan aku dengan masalah ini Kotori."

"Untuk masalah ini kurasa kau tidak bisa menghindarinya Onii-chan," Kata Kotori sambil menghela nafasnya. "Karena Onii-chan berada di dalam daftar dari para murid yang menjadi incaran dari Nao Tomori untuk dijadikan murid di Hoshinoumi Gakuen, jadi mau tidak mau Onii-chan harus terlibat. Karena cepat atau lambat Nao Tomori pasti akan datang untuk menemui Onii-chan."

Kotori menyerahkan sebuah kertas pada Touma yang berisi daftar dari para murid yang akan dipaksa untuk menjadi murid dari Hoshinoumi Gakuen. Di daftar itu Touma menemukan namanya, dan beberapa nama yang ia kenal termasuk nama Shizuka dan yang lebih mengejutkan untuk Touma. nama Himegami Aisa juga ada di daftar itu, dan sepertinya Himegami sudah resmi menjadi murid di Hoshinoumi Gakuen.

'Kenapa Nao Tomori salah satu gadis paling pemaksa di dunia anime bisa ada di dunia ini juga!?' Kata Touma di dalam hatinya. 'Tak kusangka kalau tokoh dari anime Charlotte yang merupakan anime favoritnya Kasumi di dunia sebelumnya bisa ada di dunia campuran ini, apalagi aku juga dipaksa untuk terlibat dengan mereka! Ini benar-benar merepotkan!'

"Sigh baiklah Kotori, aku akan menangani kasus yang disebabkan oleh Hoshinoumi Gakuen," Kata Touma yang merasa agak enggan berurusan dengan Nao Tomori. "Tapi nanti tepat setelah aku menyelesaikan kasusnya Index yang saat ini masih belum kuselesaikan sama sekali."

"Yaay!" Kata Kotori sambil memeluk Touma dengan sangat erat. "Terimakasih banyak Onii-chan, aku mencintaimu!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Chitose dan Shizuka sudah memeriksa tubuh Index dari ujung kaki sampai ke ujung kepala sebanyak enam kali, dalam kurun waktu tiga puluh menit. Tapi mereka berdua sama sekali tidak dapat menemukan rune ataupun lingkaran sihir pada tubuh Index. Tubuh Index yang saat ini telanjang, dipenuhi oleh keringat karena disentuh berkali-kali oleh Chitose dan Shizuka.

Chitose dan Shizuka sudah merasa sangat kelelahan, karena mereka berdua melakukan pemeriksaan berkali-kali pada tubuh Index tanpa mendapatkan hasil apapun. Saking lelahnya mereka berdua, Chitose dan Shizuka saat ini sedang terbaring di atas tatami sambil merentangkan kedua kaki dan tangan mereka untuk menghilangkan rasa pegal yang muncul akibat memeriksa tubuh Index terlalu banyak.

"Chi-Chitose-san, kita berdua sudah memeriksa tubuhnya Index-chan sebanyak enam kali," Kata Shizuka yang saat ini sedang kehabisan nafas. "Tapi kita sama sekali tidak menemukan apapun di tubuhnya, padahal kita sudah mencari ke setiap sudut dari tubuhnya."

"Aku tidak tahu Shizuka-san," Kata Chitose. "Usaha kita selama setengah jam terakhir terasa sia-sia karena kita sama sekali tidak dapat menemukan apapun di tubuhnya Index-chan."

"Bisakah kau menggunakan luck manipulation untuk menemukan rune atau lingkaran sihir yang saat ini sedang kita cari?" Tanya Shizuka. "Kalau kau menggunakannya kita bisa segera menemukan apa yang kita cari dalam sekejap bukan?"

"Luck Manipulation bukanlah sesuatu yang bisa kugunakan seenaknya, Shizuka-san," Jawab Chitose. "Terutama dalam mencari sesuatu yang berhubungan dengan sihir, entah kemalangan macam apa yang akan menimpaku kalau aku menggunakan kekuatanku untuk mencari segel sihir pada tubuh Index-chan."

"Kekuatanmu terlihat sangat praktis dan overpower tapi tetap tidak bisa lepas dari hukum sebab dan akibat," Kata Shizuka yang merasa kecewa karena kekuatan Chitose tidak bisa membantu mereka saat ini. "Berarti kita harus menggunakan cara lama dan memikirkan bagian mana dari tubuhnya Index-chan yang belum kita periksa."

Keduanya terdiam sebentar untuk berpikir dan tak lama kemudian mereka berdua menyadari hal yang sama dan berteriak;

"Di dalam mulutnya!"