Chereads / Chaotic Wild Horse no Index / Chapter 41 - Chapter 33 - Book 2 Prologue

Chapter 41 - Chapter 33 - Book 2 Prologue

Selama ini sebagai seseorang yang bertugas untuk menjaga keseratus tiga ribu grimoire yang di kumpulkan oleh Necessarius, Index selalu dimanjakan oleh banyak orang, bisa mendapatkan hal apapun yang ia mau dan juga tidak perlu bekerja seumur hidupnya. Tapi saat ini Index dipaksa mengepel lantai kayu di sebuah koridor panjang yang berada di Yuragi Sou.

Index juga tidak memakai, pakaian biarawati yang selalu ia gunakan. Melainkan memakai kimono yang sama yang dipakai oleh Chitose, kimono khusus yang menjadi seragam khas untuk pengurus Yuragi Sou. Yang terkadang juga dipakai oleh Shizuka, Kirika dan Kotori.

Index sama sekali tidak merasa nyaman karena harus mengepel lantai sekaligus memakai kimono di saat yang sama, tapi ia tidak punya banyak pilihan. Karena saat ini Chitose sedang mengawasi dirinya bekerja.

Di saat Index melakukan kesalahan sedikit saja, Chitose akan menggunakan Luck Manipulation miliknya untuk menghukum Index. Dan ketika Index protes kepada Chitose, mimik wajah dan aura menakutkan yang dikeluarkan oleh Chitose membuat Index ketakutan. Sehingga ia tidak lagi berani untuk melakukan protes.

Karena bagi Index, Chitose sangat menakutkan sehingga ia tidak lagi punya keberanian untuk berdebat dengan Chitose.

Dan sebelum mengepel lantai, selama seminggu terakhir Index juga diajari untuk mencuci pakaian, membersihkan ofuro, memotong sayuran, dan banyak hal lain yang berhubungan dengan pekerjaan rumah tangga.

Tentu saja Index sama sekali belum menguasai semua pekerjaan itu dengan baik meskipun ia sudah melakukan semua hal itu selama seminggu. Karena pada dasarnya Index bukanlah seseorang yang fisiknya kuat dan ingatan fotografis miliknya tidak bisa membantunya untuk melakukan semua hal yang Chitose bebankan kepada dirinya.

Dalam hatinya Index merasa kesal dan marah! Ia berpikir kenapa bukan Chitose, Shizuka atau Touma yang melayani dirinya! Dan malah ia yang diharuskan bekerja. Dan juga kenapa Kaori dan Stiyl tidak juga datang untuk membayar semua hutang yang ia miliki, padahal sudah seminggu berlalu. Seharusnya mereka berdua sudah memiliki uang yang cukup untuk membayar hutang yang ia miliki bukan?

Index yang selama ini selalu dimanjakan oleh Kaori dan juga Stiyl sama sekali tidak tahu, kalau ia tidak akan bisa pergi dari Yuragi Sou dalam waktu dekat. Karena pihak Necessarius tidak memiliki dana yang cukup untuk membayar semua hutang yang ia miliki. Plus pihak Necessarius juga masih punya hutang kepada Hiko sehingga pihak Necessarius memilih untuk tidak melakukan kontak dengan Index selama beberapa waktu.

Dan karena selama ini juga pihak Necessarius juga direpotkan oleh biaya makan dari Index yang tidak masuk akal. Pihak Necessarius merasa kalau membiarkan Index untuk bekerja di Yuragi Sou untuk beberapa waktu bisa mengurangi sedikit pengeluaran mereka dan mengajarkannya cara hidup yang benar. Lagipula Yuragi Sou adalah tempat yang sangat aman untuk Index, sehingga pihak Necessarius tidak merasa kuatir mengenai keadaan Index. Ditambah Yuragi Sou adalah wilayah kekuasaannya Hiko Seijuro yang sangat ditakuti, sehingga orang-orang yang mengincar Grimoire di dalam kepalanya Index akan berpikir dua kali kalau mereka mau menculik Index.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Mitsuari Ayu berjalan dengan lemah lunglai sambil memegangi lengan Touma (Berjalan lemah lunglai dengan sengaja agar ia bisa bermesraan dengan Touma). Setelah berada di rumah sakit selama lebih dari dua minggu, akhirnya sang Mental Stinger bisa sembuh dan keluar dari rumah sakit setelah Touma memberikan kacang Senzu kepada Ayu. Tentu saja kacang Senzu itu bukanlah yang berada di dalam gudang, melainkan persediaan miliknya sendiri yang ia simpan untuk berjaga-jaga kalau ada keadaan darurat dimana ia membutuhkan kacang Senzu.

Tapi sayangnya ia benar-benar melupakan keberadaan kacang itu, sampai ada kejadian dimana Index memakan kacang itu secara tidak sengaja. Touma baru mengingat mengenai keberadaan dari kacang Senzu miliknya dan menyadari kalau ia bisa menyembuhkan Ayu yang terluka akibat kecelakaan lalu lintas dengan kacang itu.

Awalnya Touma ingin langsung memberikan kacang Senzu kepada Ayu. Tapi Heaven Canceller yang meragukan keampuhan dari kacang Senzu melarang Touma untuk memberikan kacang itu kepada Ayu dan memutuskan untuk meneliti dulu apakah kacang Senzu aman untuk dimakan atau tidak.

Setelah menunggu selama enam hari, Touma tidak mendapat kabar juga dari Heaven Canceller. Karena ia sudah tidak sabar, Touma menelepon kakeknya dan meminta bantuan Hiko agar Heaven Canceller mengizinkan Ayu untuk memakan kacang Senzu. Dan benar saja hanya dalam waktu dua puluh empat jam, Ayu diizinkan untuk memakan kacang Senzu oleh Heaven Canceller berkat bantuannya Hiko.

Heaven Canceller terlihat sangat kesal ketika ia melihat Ayu memakan sesuatu yang tidak masuk akal seperti kacang Senzu. Ia sudah meneliti kacang itu selama enam hari lamanya, tapi penelitiannya sama sekali tidak menghasilkan apapun. Sebagai dokter terhebat di dunia, harga dirinya terusik karena tidak bisa membongkar rahasia dari kacang misterius yang bisa menyembuhkan luka dari pasiennya dalam sekejap.

Dan ia merasa kesal karena tidak bisa mencegah salah satu pasiennya untuk memakan sesuatu yang tidak dikenal seperti kacang Senzu.

***

"Heaven Canceller-Sensei terlihat kesal ketika aku memakan kacang Senzu yang sudah menyembuhkan lukaku," Kata Ayu yang masih memegangi lengan Touma dengan begitu erat. "Sebegitu bencinyakah dia kepada sesuatu yang tidak ia ketahui."

"Dia memang orang yang seperti itu," Kata Touma sambil menghela nafas. "Tapi aku tidak bisa membenci Heaven Canceller, karena dia adalah dokter berdedikasi yang tidak pernah membedakan siapapun pasiennya. Meskipun ada beberapa keputusan yang ia lakukan menyebabkan masalah yang harus diurus oleh kakekku."

"Yah, setidaknya dia adalah dokter baik yang mempedulikan pasiennya," Kata Ayu. "Sudah jarang sekali ada orang yang seperti dirinya di dunia ini."

"Daripada membicarakan Heaven Canceller, akan lebih baik kalau kita membicarakan soal dirimu yang sudah secara resmi sudah menjadi salah satu dari Level lima Esper," Kata Touma sambil tersenyum. "Selamat atas pengangkatanmu sebagai nomor delapan dari Level lima, Ayu."

"Ehehehe, walaupun agak terlambat akhirnya aku bisa juga menjadi Level Lima," Kata Ayu sambil mengusap-usap kepalanya. "Butuh waktu lama karena fasilitas yang dulu menaungiku sudah tidak mau mengeluarkan biaya untuk menjadikanku level Lima untunglah Hiko-san mau menjadi sponsor untukku, sehingga aku bisa menjadi seorang Level Lima seperti saat ini."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Distrik tujuh, bangunan tidak berjendela.

[Saat ini secara resmi sudah ada sembilan orang Esper Lima di Kota Akademi, dan kalau ada satu orang lagi Esper berlevel lima. Maka kemajuan dari rencanaku akan menjadi lebih cepat,] Kata Aleister. [Sehingga aku bisa menemui istri dan kedua anakku lebih cepat.]

"Super Intendent bukankah awalnya anda hanya menginginkan adanya tujuh orang Esper Level Lima di Kota Akademi ini," Kata Motoharu. "Tapi sekarang anda menginginkan adanya sepuluh orang Esper Level Lima, apa yang membuat ada mengubah pikiran anda?"

[Ada banyak hal yang mengubah pikiranku, Tsuchimikadou lagipula dengan bertambahnya Esper Level Lima, bertambah pula boneka yang bisa kukendalikan,] Jawab Aleister. [Terutama dalam menghadapi organisasi kriminal dengan level multisemesta seperti the Zodiac. Yang menggangu rencana besarku!]

"Kalau begitu apakah Kamijou Touma termasuk sebagai boneka yang bisa kau kendalikan?" Tanya Motoharu. "Karena aku tidak yakin kalau kau bisa mengendalikan monster berwujud manusia seperti dirinya."

[Dia bukanlah boneka yang bisa kukendalikan, tapi aku bisa sedikit memanfaatkannya untuk kelancaran dari rencanaku,] Jawab Aleister. [Rencana yang akan membuat manusia tidak lagi bergantung pada kekuatan supranatural.]