Chereads / Chaotic Wild Horse no Index / Chapter 15 - Chapter 7 - Necessarius dan Golden Lion Organization.

Chapter 15 - Chapter 7 - Necessarius dan Golden Lion Organization.

Rudolf Eustach datang ke Kota Akademi, untuk melarikan diri dari kejaran para anggota Necessarius, yang menginginkan Astarte homunculus buatannya yang bisa menggunakan familiar yang di miliki oleh vampire. Pihak Necessarius percaya kalau mereka bisa membuat homunculus seperti Astarte, maka tidak akan ada yang bisa menandingi kelompok mereka di dunia supranatural.

Rudolf Eustach, menolak tentunya ia memiliki tujuan lain dengan homunculus ciptaannya. Dan ia tidak akan membiarkan pihak Necessarius untuk membuat massal homunculus yang ia kembangkan sedangkan ia tidak akan mendapatkan apa-apa dari hasil kerja kerasnya. Itulah alasan ia pergi ke Kota Akademi, karena Rudolf di hubungi oleh seseorang yang tertarik untuk membayar mahal hasil penelitiannya.

Dan nama orang itu ialah Kihara Gensei, salah satu ilmuwan gila dari Kota Akademi yang merasa kalau homunculus buatan Rudolf akan bisa membantu dirinya untuk mencapai mimpinya.

Rudolf tidak tahu, darimana Gensei bisa mengetahui soal homunculus buatannya. Karena Rudolf sama sekali tidak mempedulikan hal itu, hal yang terpenting bagi Rudolf ialah jumlah uang yang akan ia dapatkan dari data penelitiannya yang ia jual kepada Gensei akan cukup untuk menyempurnakan homunculus yang ia buat.

Karena saat ini homunculus yang ia buat memiliki umur yang pendek, meskipun bisa menggunakan familiar seperti vampire. Menambah umur dari homunculus yang ia buat ialah alasan ia mau menjual hasil penelitiannya kepada Gensei. Karena penelitian yang ia lakukan membutuhkan dana yang amat besar.

Dan saat ini, Rudolf Eustach berada dalam keadaan yang gawat. Karena ada satu orang saint dan satu orang petarung dari Lion King Organization yang mengejarnya. Astarte, yang merupakan prototype dari homunculus yang ia buat berhasil menahan dan mengimbangi petarung dari Lion King Organization.

Tapi tidak dengan Kanzaki Kaori, seorang saint dari Necessarius. Kanzaki Kaori dengan kemampuannya sebagai seorang super human, berhasil menghindari serangan dari familiarnya Astarte dan saat ini mencekik leher Rudolf menggunakan tangan kirinya.

Di kejar oleh Stiyl Magnus atau Himeragi Yukina bukan masalah bagi Rudolf, karena Astarte masih memiliki kemampuan untuk menangani mereka berdua. Tapi Kanzaki Kaori adalah hal yang berbeda, untuk menangani saint seperti Kanzaki Kaori di perlukan persiapan khusus. Tapi sayangnya Rudolf tidak memiliki waktu untuk melakukan persiapan semacam itu, karena ia tidak menyangka kalau dirinya akan di kejar oleh seorang saint seperti Kanzaki Kaori.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Bagi Kanzaki Kaori, menangkap Rudolf Eustach bukanlah hal yang sulit. Karena pada dasarnya Rudolf Eustach bukanlah seorang petarung, melainkan peneliti. Makanya ketika Rudolf melakukan perlawan, Kaori sama sekali tidak mengalami kesulitan apa pun. Dan bisa dengan mudah menangkap Rudolf, yang sama sekali tidak melakukan perlawanan yang berarti. Kaori saat ini ingin cepat menyerahkan Rudolf kepada wakil dari Necessarius yang sudah menunggu di luar gedung kosong tempat saat ini ia berada dan kembali ke kamar hotel tempat ia, Yukina dan Index menginap. Karena Kaori sudah merasa mengantuk dan ingin tidur secepat mungkin. Tapi tugas adalah tugas dan sebagai anggota dari Necessarius dan gereja Amakusa, adalah sebuah kewajiban baginya untuk menyelesaikan tugas yang sudah di berikan kepadanya.

"Kau tidak akan merasa kesakitan seperti saat ini kalau kau mau menyerahkan dirimu secara baik-baik, Rudolf," Kata Kaori yang masih mencekik Rudolf sampai wajah Rudolf terlihat pucat. "Aku tidak suka menyakiti orang lain, apa lagu kalau orang itu jauh lebih lemah dariku. Sigh menyiksa orang lain seperti ini benar-benar memuakkan."

"Geeeh, kalian para penyihir dari Necessarius hanya menginginkan Astarte yang merupakan maha karyaku yang luar biasa," Kata Rudolf yang mencoba untuk melepaskan diri dari cengkeraman tangannya Kaori tapi gagal melakukannya karena Kaori terlalu kuat bagi dirinya.

"Terus terang saja aku tidak mau ambil pusing dengan apa yang akan di lakukan oleh Necessarius dengan boneka yang kau buat itu Rudolf, karena bagiku menangkap dirimu hanyalah kerja sambilan untuk mengisi waktuku," Kata Kaori. "Hal terpenting untukku adalah menjaga Index, hal lain aku tidak peduli."

"Menjaga gadis kecil itu adalah hal terpenting bagimu?" Tanya Rudolf yang hampir kehilangan kesadarannya akibat cekikan Kaori. "Baik sekali dirimu saint. Kau tidak tahu apa yang ingin di lakukan oleh Necessarius menggunakan gadis kecil itu, dan ketika kau mengetahui apa alasan Necessarius menyimpan 103000 Grimoire di dalam kepala gadis malang itu, kau akan menyesal telah bergabung dengan Necessarius. Kebusukan yang di sembunyikan oleh Necessarius dan Laura Stuart sangatlah banyak dan gadis kecil itu hanyalah salah satu korban dari kebusukan Necessarius."

Tepat setelah Rudolf berkata seperti itu, akhirnya ia pingsan karena cekikan dari Kaori. Begitu juga dengan Astarte yang bertarung dengan Yukina, karena kesadaran Astarte terhubung dengan Rudolf.

Yukina yang sudah kelelahan akhirnya merasa lega karena akhirnya bisa berhenti bertarung melawan Astarte.

Sedangkan Kaori berjalan mendekati Yukina samnil menarik tubuh Rudolf yang sudah pingsan. Begitu ia tiba di depan Yukina, Kaori mengangkat tubuh Astarte dan menaruhnya di atas pundak. Dengan tertangkapnya Astarte dan Rudolf, tugas dari Necessarius akhirnya berhasil di laksanakan. Tapi yang tidak di ketahui oleh Necessarius ialah kalau Rudolf sudah berhasil mendapatkan hal yang ia inginkan di Kota Akademi dan dengan sengaja membiarkan dirinya di tangkap oleh Kaori agar ia bisa kabur untuk kedua kalinya dari Necessarius dan menyelesaikan penelitian homunculus miliknya yang belum selesai.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Kanzaki Kaori dan Himeragi Yukina? Aku sama sekali tidak menyangka kalau mereka sudah tiba di kota ini," Kata Touma yang mengawasi kedua gadis tersebut dari atas atap gedung yang berada tak jauh dari gedung kosong tempat mereka menangkap Rudolf. "Padahal kalau di anime, seharusnya mereka datang ke Kota Akademi di musim panas, kalau mereka berdua ada di sini, itu berarti Index dan Stiyl Magnus si bajingan tengik itu juga ada di sini. Benar-benar sial! Ini berarti aku harus menghadapi Jonh Penn beberapa bulan lebih cepat! Dan kenapa juga harus ada gadis dari Lion King Organization di sini! Keberadaannya hanya akan menambah masalah untukku!"

Bagi Touma yang ingin hidup dalam kedamaian tanpa harus berurusan dengan pihak sihir sampai setidaknya liburan musim panas di mulai. Tapi kedatangan Index, Kaori dan Stiyl yang lebih cepat mengubah semuanya. Kedatangan mereka bertiga, plus Yukina hanya akan membawa masalah yang merepotkan untuk dirinya. Yukina, Kaori atau Stiyl bukan masalah untuk Touma, karena ia bisa mengatasi mereka bertiga.

Yang paling jadi masalah ialah Index, walau pun ia tidak punya kemampuan bertarung tapi mode Jonh Penn milik Index sangatlah merepotkan. Ia harus mencari cara untuk menyelamatkan Index tanpa membangunkan Jonh Penn yang memiliki tugas untuk melindungi sistem yang di pasang pada tubuh Index, yang menyebabkan dirinya tidak dapat menggunakan sihir dan membuat tubuh Index kesakitan sehingga ingatan Index harus di hapus secara rutin.

"Yah, setidaknya untuk saat ini aku hanya akan mengawasi mereka berempat, tanpa melakukan kontak fisik sama sekali untuk menghindari kecurigaan," Kata Touma sambil mencoba untuk menenangkan dirinya. "Sebab kalau mereka tidak di awasi, aku takut kalau kejadian yang ada di anime di mana Index akan muncul di hadapanku begitu saja akan terjadi, dan aku sangat tidak ingin menjadi nanny dari perpustakaan sihir berjalan yang bisanya cuma makan, minum dan tidur."

Setelah berkata begitu, Touma lenyap dari atas atap tempat ia mengawasi Kaori dan Yukina tanpa meninggalkan jejak apa pun....