Bagaimanapun juga Xu Qiaoqiao bersalah karena pernah mencium Xu Mushen, dan hal itu yang membuatnya merasa jijik dan selalu menjadi sasaran sampai seperti ini.
Namun sekarang berbeda, ia malah menyentuh bagian vital Xu Mushen, selanjutnya apa yang akan terjadi padanya …
Hanya memikirkannya saja membuatnya ketakutan dan panik. Saat ini, seseorang membuka pintu, kemudian sang dokter masuk ke dalam kamar, "Nona Qiaoqiao, silakan berbaring, aku akan membantumu menangani lukanya. perlu beberapa hari untuk cedera kakimu bisa kembali pulih. Selama beberapa hari ini, kau tidak bisa melakukan olahraga berat."
Dokter mulai melakukan pemeriksaan rutin. Xu Qiaoqiao memutar bola matanya: "Bagaimana dengan kakak?"
Tidak tahu apa yang sedang dilakukan orang itu sekarang?
"Tadi malam Nona terus memegang tangan Tuan dan tidak melepaskannya, akhirnya dia tak bisa berbuat apa-apa, dia tetap di sini sepanjang malam menemani Nona. Baru saja saya melihatnya sudah kembali ke kamarnya, seharusnya dia sekarang tidur, bukan?"
Kata-kata dokter itu sontak membuat Xu Qiaoqiao tercengang. Saat pertama kali ia bertemu dengan Xu Mushen, dia sudah bersikap acuh tak acuh kepada dirinya yang saat itu menjadi wanita hamil.
Jadi sejak saat itu Xu Qiaoqiao selalu berpikir bahwa dia adalah seorang pria berdarah dingin dan kejam. Tapi sekarang, bagaimana bisa dia merawatnya sepanjang malam? Tiba-tiba di dalam hatinya seperti ada perasaan hangat dan intim yang melonjak.
Awalnya kemarin ia ingin pergi melihat Tiantian, tetapi dilarang dengan keras olehnya. Bahkan karena kejadian itu juga sudah menyebabkan ia menjadi terluka parah seperti ini. Sekarang Xu Qiaoqiao masih menyalahkan dan memarahinya. Namun saat ini, seketika ia merasa bahwa sebenarnya pria ini tidak sesombong seperti yang dibayangkannya selama ini.
"Qiaoqiao, Qiaoqiaoku, bagaimana keadaanmu?" Saat sedang memikirkan itu, tiba-tiba terdengar suara orang tua masuk ke dalam kamarnya.
Xu Qiaoqiao mendongak dan melihat nenek Xu dengan raut wajah cemas berjalan masuk ke dalam dibantu oleh pengasuhnya,
Saat nenek masuk ke dalam kamar, ia langsung menuju ke depan tempat tidurnya dan melihat luka di kakinya, "Bagaimana kamu bisa terluka? Cepat, biarkan aku melihat lukanya!"
Karena takut nenek akan menjadi khawatir, jadi tadi malam Xu Mushen telah memberikan peringatan pada seluruh penghuni di rumah ini, Mereka tidak ada seorangpun yang diperbolehkan memberi tahu nenek tentang kejadian itu.
Itulah sebabnya, hari ini nenek baru mengetahui kalau Xu Qiaoqiao terluka.
Saat itu, dokter sedang mengganti perbannya, kasa yang menutupi lukanya dibuka sehingga nenek bisa melihat lukanya sekilas.
Saat melihatnya lukanya sekilas nenek langsung berteriak karena terkejut, "Lukanya begitu dalam? Apakah itu sakit?"
Kekhawatiran mendalam itu membuat Xu Qiaoqiao buru-buru berkata, "Tidak sakit, nenek tidak usah khawatir."
Nenek mengerutkan kening, "Luka ini begitu dalam pasti akan meninggalkan bekas luka."
Lalu nenek menolehkan kepalanya dan memerintahkan pengasuhnya, "Cepat ambil botol krim bekas luka."
Ketika nenek mengatakan itu tiba-tiba terdengar suara seruan tajam dari arah pintu: "Scar cream?!"
Xu Qiaoqiao mendengarnya dan melihat sosok Xu Nanjia berdiri di sana, wajah penuh kebingungan dan keheranan, kemudian dia berkata dengan marah, "Nenek! Krim penghilang bekas luka itu kan dari istana kekaisaran! Sekarang formulanya sudah tidak ditemukan lagi, efek krim itu begitu bagus dan tidak ternilai harganya! Mengapa nenek harus memberikannya untuk dia? "
Nenek segera menjawabnya, "Nanjia, kamu juga tahu krim penghilang bekas luka punya efek yang begitu bagus, lukanya Qiaoqiao begitu dalam, kamu tidak boleh membiarkannya. Anak yang baik, ada bekas luka besar di kaki, itu tidak terlihat bagus."
"Bekas luka di kaki nanti bisa ditutupi dengan pakaian, apanya yang tidak bagus? Lagi pula, salep itu milikku, dan tidak ada yang diperbolehkan untuk mengambilnya!" Dari pernyataan Xu Nanjia, ia seakan membuat pengumuman yang sangat tidak masuk akal.
"Nanjia!" Nenek mengerutkan keningnya, "Kamu selalu menjadi anak yang baik, tapi sekarang, bagaimana kamu bisa seperti ini?"
Xu Nanjia tertegun mendengar kata-kata neneknya itu. Seketika itu ia menjadi bingung dan akhirnya mengatakan, "Krim bekas luka itu ada di dalam gudang dan kuncinya disimpan oleh kakak. Nenek, jika nenek ingin menggunakan krim bekas luka untuknya, maka harus bertanya kepada kakak apakah setuju atau tidak!"
Mendengar kata-kata Xu Nanjia, nenek tiba-tiba saja terlihat menjadi sedikit ragu.