Chereads / Aku Mencintaimu Suatu Hari Nanti / Chapter 32 - Pelindungnya

Chapter 32 - Pelindungnya

Cara Xu Sheng menatapnya dari atas ke bawah membuatnya merasa benar-benar tidak nyaman. Bagaimanapun juga dia adalah ayahnya Xu Mushen, tak heran auranya sangat kuat sama seperti aura yang dimiliki oleh Xu Mushen.

Pandangannya seperti itu membuat Xu Qiaoqiao merasakan tekanan yang sangat besar dalam dirinya. 

Tapi Xu Qiaoqiao tidak ingin menunjukkan kalau dirinya lemah, jadi dia menegakkan kepalanya dan tidak kalah menatapnya dengan tajam. Meskipun hanya menatapnya dalam beberapa detik saja, ia sudah merasakan keringat membasahi punggung belakangnya.

Namun jika sekarang dia memilih untuk menghindar dari hadapan matanya, itu akan menunjukkan kalau ia lemah.

Saat ia sedang berusaha keras untuk bertahan menegakkan pandangannya dan hampir ingin menyerah saja, entah disengaja atau tidak, tiba-tiba Xu Mushen berdiri di antara kedua orang ini untuk menghalangi pandangan masing-masing.

Hal itu membuat Xu Qiaoqiao bisa sedikit bernafas lega. Kemudian ia mendengar, dengan dingin dan sangat tidak ramah pertanyaan dari Xu Sheng, "Jadi Ini adalah anak dari saudara perempuanku itu?"

Xu Qiaoqiao menggigit bibirnya, ia dapat merasakan bahwa Xu Sheng tidak menyukainya. Namun dari tatapannya ini, gadis ini tidak paham posisi orang itu dalam keluarga Xu, jadi ia mengalihkan pandangannya pada nenek.

Nenek ada di depan Xu Sheng, ia sedikit gemetaran, kemudian dengan lemah ia mengatakaan, "Ya, ini adalah Qiaoqiao. Selama lebih dari 20 tahun, dia telah tumbuh begitu besar. Ia sangat mirip dengan ibunya. Kita membawanya kembali ke rumah."

"Baiklah." Xu Sheng hanya menjawab dengan sepatah kata saja. Jawaban yang sangat asal-asalan itu tidak menyiratkan maksud jika dirinya menerima atau menolak keberadaan Xu Qiaoqiao.

Xu Sheng menatap Xu Nanjia, dengan cepat sikapnya menjadi berubah, "Sudahlah, jangan menangis, apa yang salah dengannya? Kau mengadukannya pada ayahmu, ayah tidak akan menyalahkannya!"

Xu Qiaoqiao pun langsung terdiam. Tidak tahu penyebabnya, tiba-tiba dalam hatinya muncul perasaan tidak nyaman. Anak yang tumbuh dan dibesarkan di panti asuhan, cenderung sensitif dan sangat rentan terhadap hal-hal semacam ini.

Menyalahkan dirinya seperti ini, dan membiarkan orang tua yang melakukannya, membuatnya merasa sangat terluka. Penyebab utamanya juga karena gadis ini tidak mempunyai seorang ayah.

Bahkan jika sekarang ia pulang ke rumah panti asuhan, ia juga tidak akan pernah tahu latar belakang ayahnya.

Seketika itu tatapan mata Xu Qiaoqiao berubah menjadi suram. Kedua tangannya seketika mengepal, seperti ada sesuatu yang ia tahan dan tidak bisa diungkapkan. Namun, semua hal yang tertahan itu telah nampak jelas di hadapan mata Xu Mushen.

Xu Mushen seperti dapat membaca hal yang ada dalam pikiran gadis ini. Seorang yang biasanya tidak pernah peduli dengan urusan rumah tangga, tiba-tiba berdiri di depannya berhadapan dengan seorang Xu Sheng. Ia mengatakan dengan tegas dan jelas ini pembelaan, "Ini semua salah Xu Nanjia." 

Xu Qiaoqiao tertegun melihat hal yang dilakukannya itu, seperti tidak percaya dengan yang baru saja dilihatnya, ia tercengang menatap punggung kekar pria itu.

Di sisi lain nenek dengan segera berusaha menjelaskan masalah yang sebenarnya terjadi supaya kebenaran menjadi jelas, ".....masalah ini benar-benar bukan kesalahan Qiaoqiao."

Xu Sheng hanya mendengus, "Hidup di bawah atap orang lain. Orang pasti sadar siapa yang boleh membuat masalah dan siapa yang tidak boleh membuat masalah. Harusnya sudah dipahami dengan jelas..."

Mendengar kata-katanya itu, Xu Qiaoqiao semakin mengepalkan tangannya. Ia langsung menatap orang setengah baya itu dengan jengkel.

Apakah maksud dari kata-katanya itu adalah dirinya? Orang itu menganggap Xu Qiaoqiao bukanlah apa-apa di hadapan Xu Nanjia. Padahal Xu Nanjia telah memfitnahnya, menindasnya, dan ia masih harus menanggungnya?

Seketika hatinya serasa diserang oleh serangkaian tekanan. Jika bukan karena ibunya ada di rumah keluarga Xu, tentu Xu Qiaoqiao akan pergi dari sini!

Saat berpikir seperti ini, ia tiba-tiba mendengar suara Xu Mushen samar-samar berkata, "Keluarga Xu mungkin bisa menjadi sangat arogan, tetapi mereka tidak bodoh. Lain kali saat kau mau membuat tuduhan palsu terhadap orang lain lagi, bawalah otakmu."

Mendengar kata-kata Xu Sheng tadi, Xu Nanjia sudah berhenti menangis, namun setelah Xu Mushen melontarkan kata-kata itu, ia seperti bercermin sesaat. Kemudian setelahnya, ia mulai mengerti apa yang dimaksudkannya, tiba-tiba ia menangis lagi!

Wajah Xu Sheng menjadi gelap karena marah, ia ingin mengatakan sesuatu, tetapi Liu Yingxue telah lebih dulu maju, "Sudah... sudah... Namanya anak-anak pasti hanya bercanda. Kita jangan ikut campur dan berhenti meributkan masalah ini!"

Setelah kata-kata itu terlontar, Xu Nanjia tiba-tiba menjadi marah dan berteriak, "Ibu, kenapa ibu tidak membelaku, tapi malah membela orang asing itu!"

Liu Yingxue segera berjalan ke sebelahnya, merendahkan nada bicaranya dan mengatakan kepada Xu Nanjia, "Nannan, jangan membuat masalah! Kau lupa, alasan kita membawa dia pulang ke sini..... "