Chereads / Aku Mencintaimu Suatu Hari Nanti / Chapter 33 - Berpikiran Tidak Seperti Orang Biasa

Chapter 33 - Berpikiran Tidak Seperti Orang Biasa

Xu Qiaoqiao mengamati dengan seksama situasi yang sedang terjadi antara ibu dan anak perempuannya itu.

Liu Yingxue menarik Xu Nanjia, ia berbicara padanya dengan memelankan suaranya. Setelah itu tidak ada yang tahu mengenai pembicaraan keduanya. Xu Nanjia terlihat enggan tapi akhirnya ia berhenti bicara, hanya terus menatapnya dengan galak.

Sebenarnya Xu Qiaoqiao dapat merasakan tatapannya itu meskipun samar-samar, ada sesuatu yang mencurigakan di antara mereka.

Seketika melintas sebuah kecurigaan dari dalam mata yang gelap itu. Secepat itu juga terlintas dalam benaknya beberapa pikiran yang sempat terabaikan olehnya.Terutama pertanyaan mengenai alasan keluarga Xu bisa tidak berperasaan melemparkannya ke panti asuhan selama lebih dari 20 tahun. Mengapa secara tiba-tiba mereka membawanya kembali ke rumah ini?

Meskipun sejak kecil dia tumbuh dan dibesarkan di panti asuhan, tapi karena tuntutan pekerjaannya, ia juga telah memahami dengan baik semua hal tentang permasalahan kekayaan dan kekuasaan. Dalam kekuasaan dan kekayaan, perasaan adalah hal yang paling tidak berguna.

Xu Sheng jelas tidak menyukainya, Xu Mushen juga tidak pernah punya perasaan kepadanya, dan nenek tampaknya juga tidak memiliki posisi khusus di keluarga ini. Jadi, siapa sebenarnya yang telah membawanya kembali ke rumah ini?

Pandangan matanya tertuju pada Liu Yingxue lagi.

Ia melihat Liu Yingxue yang sedang menuntun Xu Nanjia. Lalu dengan wajah yang masih menampakkan senyum ramah, Wanita itu meminta maaf dengan lembut, "Qiaoqiao, semua ini adalah kesalahan adik perempuanmu ini. Sejujurnya, dia hanya ingin bercanda denganmu."

Setelah mengatakan itu, ia melihat ke bawah dan mengambil pecahan gelang giok di atas meja itu, "Gelang ini sebenarnya ada sepasang, satu lainnya ada pada saudara perempuanmu ini. Karena yang ini sudah rusak, jadi biar saudarimu yang memberikan gelangnya padamu!"

Mendengar itu Xu Nanjia langsung mengerutkan keningnya, "Kenapa aku harus memberikan punyaku padanya?"

Liu Yingxue dengan cepat menarik lengannya, Xu Nanjia hanya mendengus dingin.

Walau tampak baik, namun hati Xu Qiaoqiao mengetahui niat buruk dibaliknya. Tangannya masih mengepal kuat meski mendapat perlakuan yang tampak sebaik itu. 

Perilaku Liu Yingxue pun demikian, walau telah mengatakan jika itu adalah kesalahan Xu Nanjia, tapi sikapnya itu tidak menggambarkan orang yang meminta maaf dengan tulus. Jangankan menghukum Xu Nanjia, bahkan ia sama sekali tidak ada maksud untuk menyuruh Xu Nanjia meminta maaf kepadanya.

Ia menundukkan pandangannya ke bawah, mengangkat bibirnya dan memaksakan sebuah senyuman muncul di wajahnya.

Saat ini, dengan mengatakan akan mengganti gelangnya, sesungguhnya hal itu hanyalah sebuah kalimat basa-basi belaka. Orang biasa tentu akan menganggapnya hal sepele dan akan menolak untuk menerima gelang itu.

Tetapi apakah mereka benar-benar berpikir bahwa dirinya hanyalah kelinci putih yang lemah? Sudah menamparnya dengan satu tamparan masih belum puas dan ingin menampar pipi lainnya. Maka Xu Qiaoqiao mengangkat matanya, berpura-pura seolah ia benar-benar tidak tahu apa-apa, lalu dengan naif ia mengatakan, "Baiklah!"

Jawabannya itu membuat senyum Liu Yingxue menjadi kaku, dari dalam matanya terkuak sesuatu yang tidak terbayangkan olehnya. Sebaliknya perempuan itu benar-benar tidak menyangka Xu Qiaoqiao akan mengatakan itu.

Xu Nanjia seketika itu langsung memunculkan wajah buruknya, "Apa yang kau katakan? Kau berani mau mengambil gelangku?"

Xu Qiaoqiao mengedipkan matanya dan menjawab dengan arogan, "Tapi bukankah barusan bibi yang mengatakan sendiri akan memberikan gelangmu padaku, apakah bibi tidak salah bicara? Uh, kalau memang…...kau tidak mau memberikannya kepadaku, aku bisa berpura-pura lupa kalau bibi mengatakan seperti itu."

Xu Nanjia seketika terdiam dan makin menajamkan matanya ke wajah Xu Qiaoqiao.

Wajahnya membiru karena marah, mulutnya terbuka, seperti ingin mengatakan sesuatu, tetapi tidak tahu hal yang harus dikatakannya.

Liu Yingxue bertanggung jawab atas semua hal di rumah ini. Jika di depan para pelayannya dia mengatakan bahwa dia telah salah berucap dan menarik kembali kata-katanya tadi untuk sekarang ini. Hal itu benar-benar akan membuatnya kehilangan muka.

Tapi menyuruh Xu Nanjia untuk memberikan gelang itu kepada Xu Qiaoqiao, pasti anak gadisnya itu juga tidak akan bersedia memberikan gelangnya!! 

Ia menjadi bingung, menggigit bibirnya, dan menahan amarahnya. 

Liu Yingxue menjadi benar-benar kaku, ia tidak menyangka jika orang yang sejak datang memasuki pintu hanya terlihat duduk dengan lugu ternyata bisa mempunyai pemikiran yang tidak biasa seperti ini.

Liu Yingxue mengencangkan dagunya, menatap Xu Nanjia, dan menenangkan suasana hatinya. Kemudian ia kembali tersenyum dan berkata, "Baiklah, biarkan dia sebentar lagi. Aku yakin anakku akan mengambilkannya untukmu."

Melihat Liu Yingxue dan Xu Nanjia sangat tertekan dan menjadi canggung kepadanya, Xu Qiaoqiao menjadi sedikit kesal

Hal yang dikatakan oleh Xu Sheng tadi memang benar. Hidup di bawah atap orang lain, tidak ada pilihan lain selain menundukkan kepala. Tapi dia adalah Xu Qiaoqiao yang akan menerima apapun dalam hidup ini, asal ia tidak menderita.