Saat Xu Mushen melihat dua kata tertulis "Tuan Jin" di layar handphone Xu Qiaoqiao, seketika itu juga kilatan cahaya tajam melintas di matanya.
Ia menyipitkan matanya yang dingin dan berpikir bahwa kedatangannya ke sini adalah sebuah kesalahan besar!
Meskipun hari ini ia memang bersalah kepadanya, tapi ini perihal gadis ini yang telah menjadi pacar selingkuhan untuk orang lain. Tetap saja itu salah di mata pria ini.
Memikirkan hal ini, ia mendengus, langsung membalikan badan dan memutuskan untuk pergi saja. Tetapi baru saja membalikan badan, tiba-tiba pergelangan tangannya digenggam.
Xu Mushen menoleh ke belakang dan melihat gadis itu, wajahnya mengernyit gelisah karena terganggu oleh suara dering telepon itu, kedua tangannya memegang erat-erat tangan Xu Mushen.
Ia mendengus, berusaha melepaskan tangannya, tetapi tiba-tiba, ia mendengarnya membuka mulut dan mulai mengeluh, "Ibu, Ayah, apa ada yang salah denganku, sehingga kalian tidak menginginkanku?"
Di tengah malam yang sunyi ini suaranya terdengar lembut seperti bulu halus yang menyentuhnya dengan lembut. Hal itu membuat Xu Mushen berhenti bergerak, jantungnya berdebar tidak menentu.
Tiba-tiba terlintas dalam benaknya, peristiwa di hari saat hujan lebat tadi, gadis kecil di atap gedung panti asuhan itu tampak tidak berdaya dan bingung. Pertanyaan ini, adalah pertanyaan yang juga ditanyakan oleh gadis kecil itu pada saat itu.
Sepertinya ini juga, semestinya merupakan pertanyaan yang ditanyakan oleh setiap anak yatim.
Tapi bahkan tak terpikirkan olehnya, wanita aneh di hadapannya yang seperti tidak pernah menderita ini, dulunya juga pernah merasakan kebingungan seperti itu.
"Ibu, Ayah ...." Tiba-tiba dia tersedak pelan, suara tangis itu, membuat Xu Mushen sedikit terkejut.
Ia mendengarnya melanjutkan lagi kata-katanya, "Apakah aku melakukan sesuatu kesalahan? Kalian jangan membenciku, kalau kalian tidak menyukainya, aku bisa merubahnya..."
Mendengar rengekan gadis yang sedang tidak sadarkan diri ini, seperti melihat anak kucing yang menyedihkan.
Rambutnya yang hitam pekat, berserakan di bantal, wajahnya mencerminkan tubuh kecil yang tahan banting, melihatnya membuat orang merasa kasihan.
Ia masih memegang tangannya dengan sangat erat, seperti takut seseorang akan meninggalkannya.
Xu Mushen menatapnya, di dalam matanya berkecamuk emosi yang begitu rumit.
Ya, sejak kecil ia tumbuh dan dibesarkan di panti asuhan. Ia tidak tahu apa-apa, mungkin juga ia tidak berpikir bahwa menjadi pacar selingkuhan orang itu juga hal yang tidak benar.
Seperti yang ia katakan kepada neneknya, "... Tidak ada yang mengajari aku ..."
Dia berpikir mengenai cara untuk memberikan gadis ini kesempatan satu kali lagi, dan mungkin dia bisa mengajarinya tata krama menjadi gadis yang baik!
Ketika memikirkan ini, tiba-tiba Xu Mushen melihat gadis ini sedang menangis semakin berat, lalu ia dengan sangat pelan mengatakan, "Ayah, ibu, jangan tinggalkan aku.…."
Dia sedikit emosional, kelihatannya juga akan segera membaik. Walau bila ditemukan ada cedera kaki ...
Begitu ide ini keluar, Xu Mushen langsung mengulurkan tangan lainnya, dengan canggung ia menepuk pundaknya, seolah sedang membujuk seorang anak kecil, ia mengatakan, "Aku tidak akan pergi ataupun meninggalkanmu..."
Mungkin kata-katanya yang barusan itu berhasil, karena gadis itu perlahan menjadi tenang.
Dia menunggu sampai gadis itu tertidur dengan tenang kembali, Xu Mushen merasa bahunya menjadi agak kaku, ia kemudian menghela nafas dalam-dalam.
Tapi Gerakannya di sini akhirnya membangunkan dokter yang tertidur itu. Dia segera berdiri dan tercengang menatap Xu Mushen, "Tuan, saya ..."
Xu Mushen dengan tatapan dingin meliriknya, tatapan itu menakuti si dokter hingga tidak bisa berkata-kata.
Dokter itu baru menolehkan kepalanya, melihat gadis yang terbaring di atas tempat tidur itu masih tertidur pulas, melihat itu dokter merasa sedikit lega.
Dokter melangkah pelan, memeriksa kondisi Xu Qiaoqiao, dan mengeluarkan jarum di lukanya, baru kemudian dia mengatakan, "Demam Nona Qiaoqiao telah mereda."
Xu Mushen mengangguk, kemudian merendahkan nada suaranya dan berkata: "Anda bisa beristirahat di ruang tamu."
Dokter itu hanya mengangguk. Tetapi saat dokter itu pergi meninggalkan kamar, dia berfikir dan baru merasakan ada sesuatu yang salah.
Jelas-jelas dia dokter yang datang untuk merawat Nona Qiaoqiao , tetapi sekarang apa yang terjadi, dia pergi tidur dan malah Xu Mushen yang tinggal di kamar?