Chereads / Kasih Melebihi Waktu / Chapter 54 - Pihak Ketiga Itu Adalah Dia?

Chapter 54 - Pihak Ketiga Itu Adalah Dia?

Chi Huan mengira bahwa Mo Shiqian tidak akan setuju. Namun, pada akhirnya Mo Shiqian tidak mengatakan apapun dan terus berada di tempat kerja hingga pukul setengah sebelas malam. Setelah itu, ia mandi dan menata karpet untuk tidur di lantai. Lalu, ia mematikan lampu dan tidur. Kamar pun menjadi sunyi dan gelap.

Chi Huan awalnya berpikir bahwa ia tidak akan bisa tidur karena ia sudah tidak sesakit sebelumnya. Lagi pula, ia sudah tidur terlalu lama selama dua hari. Tapi, ia akhirnya pelan-pelan menutup matanya dan tertidur.

———

Keesokan harinya, Mo Shiqian membawa Chi Huan ke pusat perbelanjaan. Chi Huan adalah figur publik, sehingga tidak bisa dipungkiri jika sekarang ia harus keluar dengan menyamar. Ia mengenakan mantel merah, sepatu but pendek hitam bertumit tinggi, dan syal yang menutup setengah wajahnya. Ia bahkan tidak membawa dompet dan hanya membawa ponsel yang diletakkan di sakunya.

Sebelum keluar, Chi Huan merangkul Mo Shiqian dan berkata, "Saat keluar, aku tidak membawa ATM dan tidak ada banyak uang di dompetku. Karena kamu laki-laki, maka kamu harus bisa membayar tagihannya untukku. Lagi pula, kupikir... kamu cukup kaya."

"Tentu saja," jawab Mo Shiqian.

Chi Huan merasa bahwa Mo Shiqian adalah orang yang tenang namun tidak menyenangkan. Orang lain berkata apa, tapi ia menjawab apa. Belum lagi, ia selalu memperlakukan Chi Huan seperti gadis kecil atau bahkan anak-anak. Membuat orang marah saja, batin Chi Huan.

Chi Huan mengangkat alisnya dan berkata dengan lembut, "Sebelumnya, kamu pernah bilang bahwa tunanganmu begitu sederhana. Tapi, aku tidak sama dengannya. Aku akan menghabiskan banyak uang. Aku tidak akan sungkan menghabiskan uangmu."

"Kamu pikir aku tidak tahu watakmu?" tanya Mo Shiqian dengan dingin hingga membuat Chi Huan hanya terdiam. "Kalau kamu berpikir bahwa menghabiskan uangku sama dengan meletakkan semua darahku, andai itu bisa menebus semua amarahmu yang telah keluar karenaku, kamu bisa mengambil seluruh isi mall dan memindahkannya kembali ke sini," kata Mo Shiqian santai.

Chi Huan hanya terpaku saat mendengar perkataan Mo Shiqian.

Produk kecantikan dan perawatan kulit terletak di lantai pertama mall. Chi Huan membeli beberapa produk perawatan yang biasa ia gunakan dan juga masker. Ini adalah pertama kalinya Chi Huan memperhatikan Mo Shiqian mengeluarkan kartu ATM-nya sehingga ia terus menatap pria itu.

Mo Shiqian melihat Chi Huan yang terus memperhatikannya dan ia pun bertanya, "Ada apa?"

Chi Huan segera menggelengkan kepalanya. Dibelikan sesuatu oleh seorang pria adalah hal yang sangat baru bagi Chi Huan. Ia telah mandiri secara finansial sejak berusia 16 tahun dan telah keluar dari rumah keluarga Chi sejak berusia 18 tahun. Beberapa tahun ini, ia telah menghasilkan uang dan menghabiskan uangnya sendiri. Bicara soal uang pria, ia bahkan lupa bagaimana rasanya menghabiskan uang ayahnya sendiri. Hal semacam ini terasa sangat baru untuknya.

Setelah membeli produk perawatan kulit, Chi Huan beralih ke tempat kosmetik. Karena ia berpikir bahwa beberapa hari ini ia tidak akan muncul di depan umum, ia hanya membeli kosmetik yang biasa. Namun, mengingat kecintaannya pada lipstik, ia harus membeli selusin untuk sekali belanja.

Setelah selesai berbicara, Chi Huan melihat ke depan dan mendapati bahwa pegawai wanita di konter kosmetik ini tidak antusias seperti beberapa pegawai sebelumnya. Pegawai itu tampak dingin dan terus menatap ke arah Mo Shiqian yang berdiri dalam diam. Chi Huan pun mengerutkan kening dan menegur, "Nona, apakah kamu mendengar apa yang saya katakan?"

Chi Huan berpikir, Dia tidak memberiku lipstik? Untuk apa dia terus memandang Mo Shiqian?

Saat mendengar suara Chi Huan, pegawai wanita itu tersenyum kecil. "Nona, kenapa Anda membeli begitu banyak lipstik? Bukankah Anda hanya perlu membeli warna yang sesuai dengan selera Anda?"

Chi Huan mengerutkan keningnya. Ia telah berada di dunia hiburan selama beberapa tahun dan lipstik adalah hal yang paling ia sukai. Beberapa lipstik itu memang ingin ia coba, dan beberapa lagi ia pilih karena ia sengaja ingin menghabiskan uang Mo Shiqian. Ia berniat membelinya sekarang dan mencobanya suatu hari nanti. Bagaimanapun, ia menginginkan semuanya karena jika ia membeli sekarang, ia tidak perlu menghabiskan uang lagi nanti.

Chi Huan tersenyum dan berkata, "Karena wanita yang cantik dan putih akan selalu cocok dengan warna apapun."

Pegawai wanita di konter itu tersenyum, kemudian menatap Mo Shiqian.

"Lapi pula, paca saya tidak masalah membelikannya. Jadi, tidak masalah kalau mau membeli semua nomor lipstik ini," kata Chi Huan lagi.

Mo Shiqian menatap wajah pegawai wanita itu dan berkata dengan acuh tak acuh, "Tinggal menjual saja, kenapa begitu banyak bicara?"

"Saya tidak terbiasa melihat pria yang membawa selingkuhannya ke mall. Anda mau protes kepada saya?"

Chi Huan hanya terdiam. Selingkuhan? Maksudnya dia? batin Mo Shiqian sambil sejenak menatap Chi Huan. Mo Shiqian hanya diam dan menunjukkan ekspresi tidak peduli.

Melihat ekspresi Mo Shiqian, pegawai wanita di konter itu langsung emosi. "Kebutuhan pacar baru memang tidak sama. Apakah uang yang kamu habiskan selama beberapa tahun bersama Liang Manyue sebanyak uang yang kamu habiskan untuk wanita ini?" tanya pegawai wanita itu dengan suara yang semakin lantang hingga membuat orang lain di tempat kosmetik memandang mereka sambil berbisik-bisik. "Akhir-akhir ini Liang Manyue begitu sedih dan tidak mau pergi keluar, tapi kamu malah pergi menggoda wanita lain. Aku benar-benar tersanjung karena pasangan tak tahu diri seperti kalian."

Selama beberapa tahun terakhir, Chi Huan benar-benar tidak pernah dimarahi. Namun, mendengar kata-kata seperti ini merupakan hal baru baginya dan membuat naik darah.

"Aku beri kesempatan kepadamu untuk meminta maaf," kata Mo Shiqian dengan dingin, lalu menunjuk Chi Huan dengan dagunya, "Minta maaf padanya dan bungkus apa yang ingin dia beli seakan tidak terjadi apa-apa."

Pegawai wanita itu langsung mencibir. "Bagaimana kalau aku tidak mau meminta maaf? Demi pekerjaan, aku harus meminta maaf kepadanya? Hah..."

"Maka semua perusahaan atau departemen yang akan kamu kirimi lamaran pekerjaan akan tahu bahwa kamu tidak bisa membedakan urusan pribadi dan umum, serta bagaimana buruknya kemampuanmu dalam mengendalikan emosi. Dengan begini, kamu tidak akan mudah mencari pekerjaan dalam jangka pendek."

Pegawai wanita itu rasanya ingin tertawa. Dia hanyalah seorang bodyguard. Apakah dia pikir dia adalah bos? batinnya. Ia pun berkata, "Aku tidak akan mau bekerja sama dengan orang-orang seperti kalian. Jika kalian mau melaporkanku, jangan harap aku akan takut."

Chi Huan rasanya sudah ingin menarik tangan pegawai wanita itu. Chi Huan pun menghubungi manajer tempat kosmetik itu di depan pegawai wanita itu. Ia kini tampak panik, tapi berusaha tetap tenang. Ia tidak mengira kalau Chi Huan akan benar-benar melapor.