Chereads / Kasih Melebihi Waktu / Chapter 14 - Mobil Rolls Royce Hitam itu Diparkir Di sana

Chapter 14 - Mobil Rolls Royce Hitam itu Diparkir Di sana

Chi Huan melirik Mo Xigu dan menjawab sekenanya, "Ujian pagi berakhir pukul 11:30. Masih ada satu ujian lagi dan akan berakhir pada pukul 16:00. Nanti jemput aku untuk makan malam."

"Ya, baiklah," jawab Mo Xigu.

Setelah itu, suasana di dalam mobil kembali sunyi. 

Setelah beberapa saat, Mo Xigu memanggil Chi Huan dengan suara pelan, "Chi Huan..."

"Ada apa?"

"Jaga jarak dengan Mo Shiqian."

"Aku tidak mengerti apa maksudmu. Dia adalah bodyguard-ku. Bagaimana mungkin aku jaga jarak dengannya?" kata Chi Huan. Chi Huan juga mengingat bahwa kontrak kerja Mo Shiqian akan berakhir jika ia dan Mo Xigu menikah.

"Setidaknya, jangan berdua di kamar dengannya."

"Apakah yang kamu maksud adalah kejadian semalam? Semalam adalah pengecualian," balas Chi Huan. Kemudian, ia tersenyum sesaat, "Apalagi jika semalam kamu datang mencariku, aku tidak akan membiarkannya menemaniku."

"Semalam saat aku lewat, lampu kamarmu kelihatan sudah dimatikan. Jadi, aku pikir kamu sudah tidur."

Setelah memasuki Universitas T, mobil berhenti di dekat gedung tempat Chi Huan mengikuti ujian. Mo Xigu segera turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Chi Huan. Ia kemudian membelai kepala Chi Huan. "Selamat ujian. Nanti malam aku akan menjemputmu."

Setelah berkata begitu, Mo Xigu pergi dengan Mo Shiqian. Chi Huan berdiri di depan gedung sambil menyaksikan mobil Ferrari putih itu menghilang dari pandangannya. Saat itu, Chi Huan bertanya dalam hati, Apakah benar semalam dia mencariku?

———

Sebelum petang, Mo Xigu menelepon Chi Huan di siang harinya. Belum sempat Chi Huan mengeluarkan suara, Mo Xigu berkata dengan dingin, "Chi Huan..."

Chi Huan yang saat itu makan dengan Ning Youran di restoran dekat kampus mengerutkan keningnya ketika mendengar suara Mo Xigu, "Ada apa?"

"Apa kamu yang menyuruh polisi melepaskan Yang Hao?" tanya Mo Xigu tegas.

"Yang Hao? Suami Su Yabing?"

Karena Mo Xigu hanya diam, Chi Huan mengira bahwa yang tebakannya benar. Ia kemudian mendengar Mo Xigu menghela napas di seberang telepon, mewakili kemarahannya yang jarang terjadi. Chi Huan ingin menyangkalnya, tapi ia teringat dengan apa yang dikatakan Mo Shiqian semalam. Mo Shiqian tampaknya saat itu sedang menelpon seseorang, tapi ia tidak memperhatikan apa yang dikatakan pengawal pribadinya.

"Aku tidak tahu. Mungkin Mo Shiqian menyuruh mereka melepaskannya," jawab Chi Huan asal.

Mo Xigu tertawa dingin. "Mo Shiqian menyuruh mereka melepaskannya? Chi Huan, akankah dia melakukan hal seperti itu tanpa kamu suruh? Terlepas dari identitas ayahmu, apakah Direktur Sun akan mendengarkan perintah dari bodyguard-mu?"

Chi Huan menyeka bibirnya dengan tisu sebelum berusaha menenangkan Mo Xigu. "Karena kamu pikir aku yang melakukan, baiklah, aku yang melakukannya. Lagi pula, Mo Shiqian adalah anak buahku. Apa yang dia lakukan tidak akan berbeda dengan yang aku lakukan."

Mo Xigu menggertakkan gigi saat mendengarnya. "Chi Huan! Kenapa kamu membiarkannya keluar?"

Mo Xigu berpikir bahwa sebenarnya Chi Huan juga tidak jelas. Lagi pula, kenapa juga Mo Shiqian harus menyuruh polisi melepaskan Yang Hao?

Chi Huan mengerutkan bibirnya dan berkata dengan lembut, "Memangnya kenapa? Kalau dilepaskan, dia akan menyakiti Su Yabing lagi?"

"Chi Huan! Karena kamu tidak menyukai Su Yabing, kamu jadi ingin seseorang membunuhnya dengan belati? Tidakkah kamu takut jika dia juga datang mengancammu lagi? Jika bukan karena teman Mo Shiqian yang menyelamatkanmu semalam, kamu pikir kamu masih bisa ke kampus hari ini? Berani sekali kamu melepaskannya!" hardik Mo Xigu dengan marah, membuat wajah Chi Huan seketika memucat.

Sejak bertahun-tahun yang lalu, Chi Huan memiliki kebiasaan untuk melupakan hal-hal yang membuat dirinya sendiri tidak nyaman. Ning Youran yang saat itu duduk di seberangnya menjadi cemas memperhatikan Chi Huan yang meletakkan tangan di atas meja dengan jari-jari yang gemetaran. Sambil tersenyum, Chi Huan berkata, "Jika kamu bertanya padaku apakah aku membebaskan suami Su Yabing, aku tidak bisa menyangkalnya. Tapi masalah membunuh seseorang dengan pisau... Kamu sudah lama mengenalku. Kapan kamu melihatku membunuh orang dengan pisau atau menyuruh orang untuk membunuh?"

Mo Xigu tidak berbicara apapun. Namun, Chi Huan dapat mendengar napasnya yang berat. Chi Huan menutup matanya, lalu kembali berkata, "Kamu berjanji untuk menjemputku nanti malam. Jika nanti terjadi masalah padaku karena wanita itu, aku tidak bisa menjamin kalau ibumu tidak akan tahu bahwa dia telah mempengaruhi hubungan kita!"

Setelah berkata begitu, Chi Huan langsung menutup teleponnya. Ia memegang ponselnya erat-erat dan menggigit bibirnya hingga meninggalkan bekas yang jelas. Ning Youran yang saat itu menatapnya dengan hati-hati bertanya, "Chi Huan?"

Chi Huan meletakkan ponselnya dan menundukkan kepala. Ia kembali mengambil pisau dan garpunya, lalu berkata, "Tidak apa-apa. Ayo kita makan lagi."

"Jadi, Mo Xigu punya wanita lain di luar sana?" tanya Ning Youran.

"Su Yabing kembali."

"Su Yabing? Yang mana?"

"Mantan pacar Mo Xigu."

"Bukankah itu adalah wanita yang pergi keluar negeri? Setelah ditolak oleh Mo Xigu karena latar belakangnya yang tidak jelas?"

"Iya."

"Chi Huan, kamu akan menikah. Apakah kamu yakin nanti akan bahagia jika sikap Mo Xigu seperti ini?"

Tangan Chi Huan yang memegang garpu seketika menjadi kaku. Ia menurunkan pisaunya, kemudian mengambil anggur merah dan menyesapnya. "Selama 4 tahun ini, aku sudah melewati semuanya. Selama ini juga, belum pernah ada saingan. Pernikahanku sudah semakin dekat. Apa nanti aku akan kalah karena mantan pacarnya yang sudah menikah?" tanya Chi Huan dengan pandangan nanar.

———

Pukul 4 sore seusai ujian, Chi Huan keluar kampus dengan menenteng tas dan mencari-cari mobil yang dikenalnya. Entah itu mobil Ferrari maupun mobil Lamborghini. Namun, setelah melihat-lihat sekitar, ia tidak menemukan apa yang ia cari. Ia justru menemukan banyak gadis dari jurusan akting sedang bergosip setelah menemukan mobil hitam mewah yang diparkir di parkiran. Semua hal yang ada di kampus ini pasti selalu dinilai dan dijadikan pembicaraan. Bahkan, hal-hal mewah pun akan mengundang penilaian orang-orang.

"Aku belum pernah melihat mobil ini. Sepertinya mobil ini baru pertama kali di sini."

"Ini karena statusnya yang tinggi. Kamu ingin mencari perkara dengan Nona Chi?"

"Kamu jangan asal bicara. Dia sekarang ada di belakang sana. Lagi pula, siapa yang peduli dengan hal seperti itu?"

"Kecilkan sedikit suaramu. Nanti dia dengar. Dia hari ini datang karena ujian."

Melihat mereka, Chi Huan hanya bisa memutar bola matanya dengan kesal. Ia mengerutkan kening, lalu mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Mo Xigu. Panggilan pertama tidak dijawab. Untuk pertama kalinya, Chi Huan merasa diabaikan. Ia menelepon lagi, tapi masih belum dijawab. Saat panggilan Chi Huan akhirnya diangkat, ia berkata seperti biasa, "Aku sudah selesai ujian. Kamu sudah sampai mana?"

"Chi Huan! Permainan apa yang sebenarnya kamu mainkan? Apa kamu tidak takut dengan efek yang kamu perbuat? Atau kamu ingin aku membencimu?" tanya Mo Xigu dengan dingin.

Chi Huan hanya terdiam. Baru lima detik kemudian, ia kembali angkat suara. "Apa maksudmu?" tanya Chi Huan tidak mengerti. Menurut Chi Huan, hari ini ia ada ujian dan tidak ada waktu untuk melakukan kesibukan lain seperti itu.