Chereads / Kasih Melebihi Waktu / Chapter 16 - Dia Melihat Mata Mo Xigu Tertuju pada Chi Huan

Chapter 16 - Dia Melihat Mata Mo Xigu Tertuju pada Chi Huan

Sebelum Chi Huan sempat menjawab pertanyaan Mo Shiqian, ponselnya bergetar. Ia mengulurkan tangan untuk mengambil ponselnya. Ketika ia melihat ponselnya, tertera nama kontak Mama Mo Xigu di layar. Chi Huan menjawab telepon itu tanpa ragu dengan suara yang kini berubah menjadi manis, "Halo, Mama?"

"Chi Huan, apakah malam ini kamu ada waktu luang?"

"Apakah ada masalah, Mama?"

"Tidak ada apa-apa. Saat pulang hari ini, tiba-tiba aku ingin memasak. Jika malam ini kamu tidak ada janji, datanglah ke rumah Mama untuk makan bersama."

Meski Chi Huan belum mengenal banyak tentang ibu Mo Xigu, ia tahu bahwa wanita itu punya sifat yang lembut dan ringan tangan. Setiap ada waktu senggang, ibu Mo Xigu akan memanggil Chi Huan, dan kebanyakan untuk membicarakan masalah Su Yabing.

Chi Huan menjawab sambil tersenyum, "Jika ada waktu luang, aku akan datang."

Ketika Chi Huan menutup telepon, Mo Shiqian sudah mengerem mobil dan berputar balik. "Aku mau pergi ke mal karena aku akan datang membawa beberapa hadiah," perintah Chi Huan sambil memasukkan ponselnya.

——

Mobil Chi Huan berhenti di depan rumah keluarga Mo. Vila berwarna putih susu itu tampak indah karena pancaran cahaya jingga matahari yang mulai terbenam. Ketika Chi Huan memasuki ruang tamu, ia tak sengaja melihat Mo Xigu.

Chi Huan terkejut melihat Mo Xigu. Namun, ia lebih terkejut melihat Su Yabing juga berada di sana. Di akhir musim gugur ini, ia mengenakan sweter berwarna ungu muda dengan rambut panjang yang tersampir di bahu. Kepalanya tampak dibalut perban putih. Ia meremas-remas jarinya dengan gelisah.

Mo Xigu mengerutkan alisnya begitu melihat Chi Huan datang. "Kenapa kamu ada di sini?"

Chi Huan yang saat itu masih membawa hadiah di tangannya segera memalingkan wajah dari Su Yabing dan menjawab dengan ringan, "Ibumu menyuruhku datang kemari untuk makan bersama."

Ketika mendengar suara Chi Huan, tiba-tiba Su Yabing tersadar dan menoleh kearah Chi Huan. Ia lalu menyapa dengan lembut, "Nona Chi..."

Chi Huan sangat terkejut saat Su Yabing menoleh. Terakhir kali Chi Huan melihat Su Yabing, wajahnya masih sedikit memar. Memang tidak parah, tapi tetap tampak menyedihkan. Namun sekarang, kondisi Su Yabing tampak semakin buruk. Sudut-sudut matanya berwarna biru keunguan, begitu juga dengan sudut bibir dan dahinya. Terdapat pula goresan di wajahnya. Chi Huan yang saat ini melihat Su Yabing tampaknya mulai merasa tidak enak. Terlebih lagi Mo Xigu, ia tidak tahu seberapa kuat ia menahan diri ketika melihat Chi Huan.

"Nona Chi, saya benar-benar minta maaf untuk kejadian semalam," kata Su Yabing dengan perasaan bersalah.

Chi Huan meletakkan hadiah yang dibawanya di atas meja dan berkata santai, "Anda adalah Anda, sedangkan suami Anda adalah suami Anda. Apa yang terjadi padaku semalam tidak ada hubungannya dengan Anda. Jadi, Anda tidak perlu meminta maaf pada saya."

Su Yabing memandang Chi Huan, seperti ingin mengatakan sesuatu. Tapi kemudian, ia tidak jadi berbicara dan kembali menundukkan kepalanya. Mo Xigu yang duduk sendirian di sofa diam-diam menyaksikan mereka.

Chi Huan menerima teh yang dibawa oleh pelayan. Kemudian, ia menyandarkan punggungnya ke kursi dan meniup teh dengan santai. Karena teh itu masih panas, ia pun meletakkannya di meja. Saat menyandarkan diri, Chi Huan pria yang duduk di seberangnya lalu dengan tersenyum berkata, "Kenapa melihatku seperti itu? Kamu berpikir bahwa aku menyuruh ibumu untuk memanggil Nona Su Yabing kemari?"

Melihat wajah ceria Chi Huan, Mo Xigu tertawa dingin. "Kamu ingin memberitahuku bahwa itu bukan kamu?"

"Memang bukan aku. Tapi menurutku, sebelum situasi ini mencapai puncaknya, ibumu harus maju. Termasuk masalah skandal dengan Nona Su, masalah itu juga tidak ada hubungannya denganku! Aku akui bahwa aku memiliki catatan buruk sebelumnya dan aku bisa memaafkanmu jika kamu mencurigaiku. Tapi, kamu juga harus memberikan bukti. Tidak bisa hanya dengan menemuiku, lalu kamu sangat memojokkanku. Apakah salahku sangat banyak?"

"Bukan kamu yang melaporkan ke media?" tanya Mo Xigu.

"Kamu bisa mengeceknya jika kamu tak percaya. Aku percaya... banyak sekelompok orang yang menyampaikan berita."

Su Yabing yang saat itu duduk di sofa seperti tidak dianggap kehadirannya. Mendengar penjelasan Chi Huan, Su Yabing menoleh ke arah Chi Huan. Ia bisa melihat wajah Chi Huan yang tampak bersinar dan lembut, begitu berbeda dengan Mo Xigu. Ia melihat mata Mo Xigu tertuju pada Chi Huan dengan pandangan yang dingin dan suram.

Beberapa saat berlalu, sebelum kemudian seorang pelayan datang dan memberitahu mereka, "Tuan Mo, Nona Chi, dan Nona Su. Nyonya meminta saya untuk mempersilahkan kalian makan."

Di ruang makan, ibu Mo Xigu sudah bersiap. Ia mengenakan pakaian yang anggun dan elegan. Ia tersenyum ramah, lalu berkata, "Duduklah."

Chi Huan tersenyum dengan manis. Mo Xigu masih acuh tak acuh. Sedangkan, Su Yabing masih berusaha berhati-hati dengan kondisi seperti ini. Setelah ibu Mo Xigu duduk, ia mengambil semangkuk sup lalu memberikannya kepada Chi Huan, "Chi Huan, ini adalah sup yang sengaja Mama masak untukmu. Sup ini bagus untuk para gadis."

Chi Huan menundukkan kepalanya untuk mencicipi sup tersebut. Setelah itu, ia berkata, "Baunya begitu harum dan rasanya sangat enak. Mama benar-benar semakin hebat."

"Hm… Gombal..." balas ibu Mo Xigu sambil tersenyum. "Mama mendengar dari Xigu bahwa kamu hari ini ujian. Apakah ujiannya lancar?"

Chi Huan memutar matanya. "Yah… Jika profesor itu tidak membuat saya malu, ya, seharusnya lancar. Saya akhir-akhir ini mengebut belajar."

Mo Xigu yang mendengarnya langsung menoleh ke arah Chi Huan dan berkata pelan, "Mengebut belajar? Dalam mimpi?"

Mo Xigu berpikir dalam diam. Ia jelas-jelas ingat bahwa akhir-akhir ini mereka membuat janji ke hotel Wensea. Lalu, Chi Huan pergi ke 1999 untuk bertemu dengan teman-temannya. Belum lagi, Chi Huan tidak pernah ingat jika ada ujian. Chi Huan hanya diam dan tidak menjawab. Ia hanya bisa membatin, Haruskan Mo Xigu menghancurkan reputasiku di depan ibunya?

Ibu Mo Xigu melirik putranya sambil tersenyum. "Chi Huan adalah gadis muda yang menyenangkan. Kamu adalah tunangannya. Jangan mendesaknya untuk mengatakan sesuatu yang tidak ingin dia katakan di sini. Lagi pula, dia adalah aktris. Kita juga tidak tahu apa-apa tentang aktris."

Su Yabing memegang sumpitnya erat-erat, lalu berkata dengan lembut, "Iya, saya juga telah menonton film yang dimainkan Nona Chi. Dia sangat cantik dan aktingnya sangat bagus," begitu pujinya. Siapapun dapat melihat kalau sebenarnya saat ini Su Yabing sedang tersenyum dengan terpaksa.

Mo Xigu memandang ke sampingnya, yakni ke arah Su Yabing, lalu berkata, "Yabing, jangan terlalu gugup. Ibuku hanya salah paham tentang skandal yang beredar akhir-akhir ini. Tidak akan ada yang macam-macam padamu. Makanlah yang banyak. Kamu terlalu kurus."

"Iya, akhir-akhir ini media kurang profesional. Lagi pula, Mo Xigu akan segera menikah. Oh, iya. Aku membaca berita di koran bahwa Nona Su telah menikah dengan orang China perantauan di Amerika. Apa Nona Su berencana kembali ke Amerika, atau tinggal di sini dulu untuk menghadiri pernikahan Mo Xigu?" kata ibu Mo Xigu sambil tersenyum kepada Su Yabing. Namun, tatapannya tajam.