Chapter 10 - chapter 10

setelah leo dibawa keluar oleh security rio langsung menghampiri nadira yang terduduk ketakutan

"apa ada yang luka" tanya rio khawatir

"ini tangan kananku sepertinya keseleo" jawab nadira sambil menahan sakit

"tunggu sebentar" ucap rio lalu berdiri menuju kamar mandi untuk mengambil kotak p3k lalu kembali lagi

"biar aku urut dulu" ucap rio nadira meringis kesakitan karna pijatan rio setelah dipijat rio memasangkan perban pada pergelangan tangan nadira

"kok kamu bisa sampai disini" tanya nadira setelah rio menyimpan kembali kotak p3k nya

flashback on

hari ini rio merasa gelisah dengan keadaan nadira dia takut jika leo melakukan sesuatu terhadap nadira agar nadira kembali dengannya. setelah menyelesaikan pekerjaannya rio menyuruh asistennya untuk menghandle meeting siang ini

rio langsung menghampiri nayla saat dia melihat nayla akan pulang

"nayla" panggil rio nayla menoleh

"kenapa" tanya nayla singkat

"nadira dimana" tanya rio

"gak tau" jawab nayla

"kasih tau gue" paksa rio

"di taman belakang" jawab nayla lalu pergi

setelahnya rio langsung berlari menuju taman belakang saat ingin menuju tempat nadira tiba tiba ada leo sehingga rio mengurungkan niatnya saat dia ingin pergi ada rasa khawatir meninggalkan nadira bersama leo berdua akhirnya rio hanya mengamati keduanya dari kejauhan

lama rio memperhatikan mereka sampai leo membekap mulut nadira hingga pingsan rio mulai panik tapi dia tidak juga menghampiri nadira dia hanya mengamati saja. saat leo akan menuju ke arahnya rio langsung bersembunyi

rio masih mengikuti nadira dan leo sampai akhirnya mereka berhenti di sebuah villa

"inikan villanya papa" gumam rio

"kok leo punya akses keluar masuk sih" gumam rio lagi lalu keluar dari mobilnya dia masuk melalui pintu samping dan meminta dua security mengikuti nya

rio langsung naik kelantai dua menuju kamar yang dimasuki nadira dan leo saat rio baru sampai didepan pintu rio mendengar teriakan seorang perempuan yang diyakini rio suara nadira

rio langsung membuka pintunya dan menarik leo kasar hingga tubuh leo terhempas kebelakang

"rio" gumam nadira

rio menoleh lalu tersenyum ke arah nadira rio langsung memukul wajah leo hingga babak belur setelahnya leo langsung dibawa paksa security penjaga villa untuk keluar

****

"masih sakit tangannya" tanya rio lembut membuat nadira terenyuh

"masih" jawab nadira gugup

"tunggu sebentar" ucap rio lalu keluar dari kamar nadira hanya diam menunggu rio kembali

15 menit menunggu akhirnya rio kembali membawa sepiring nasi goreng dan air putih

"kamu yang buat" tanya nadira

"iya" jawab rio lalu meletakkan nampan di nakas samping tempat tidur

"nih makan dulu baru nanti aku anter kamu ke kampus ambil mobil kamu" ucapnya namun nadira tetap pada posisinya

'tanganku sakit tapi dia menyuruhku untuk makan bagaimana caranya' gumam nadira dalam hati

leo yang melihat nadira tetap pada posisinya langsung duduk berhadapan dengannya

"biar aku yang suapin" ujar rio lalu menyuapkan se sendok nasi nadira hanya menurut saja

****

"mau aku temenin" tanya rio saat sudah di depan gerbang kampus

"gak usah" jawab nadira singkat lalu turun dari mobil

****

"apa?!!" teriak mama tak terima dengan keputusan nadira

"kenapa kamu pengen pindah" tanya papa

"gak papa dira cuman pengen pindah aja udah gak nyaman disini" jawab nadira sambil menunduk

papa menghela napas panjang "ya sudah besok papa akan booking kan tiket pesawat ke london" kata papa lalu mengeluarkan ponselnya dan mengetikkan sesuatu

"pesawat mu besok adalah pesawat malam,,,oh ya papa akan beritahu om agung agar menjemputmu di bandara nanti" ucap papa lalu berdiri dari duduknya dan masuk ke kamar

****

"eh nadira lo ada kelas pagi" tanya nayla saat mereka bertemu di depan ruang dosen

"gue mau ngasih surat undur diri" jawab nadira sambil tersenyum kecut

"hah??!!! lo mau pindah kemana" tanya nayla kaget

"nanti gue jelasin lo tunggu di taman belakang aja nanti gue nyusul" ujar nadira lalu masuk ke ruang dosen

"permisi pak" kata nadira

"ehh nadira silahkan" ujar pak bagas

"ada apa nadira" tanya pak bagas

"saya ingin mengundurkan diri dari kampus ini" ucap nadira

"hah???kenapa" tanya pak bagas terkejut

"saya hanya ingin mengikuti tante saya untuk pindah" jawab nadira sambil menunduk

"bukankah ada orang tua kamu disini" ucap pak bagas

"maaf pak tapi keputusan saya sudah bulat untuk pindah" ucap nadira tanpa menunggu jawaban pak bagas nadira keluar dari ruangan pak bagas dan menuju taman belakang

"loh,,kok lo masih disini nay" tanya nadira saat keluar dari ruangan pak bagas

"gue nungguin lo gue ga sabar nunggu penjelasan lo" jawab nayla

"ya udah kita ke taman belakang dulu" ujar nadira sambil menarik tangan nayla menuju taman belakang

"sekarang ceritain ke gue kenapa lo mendadak pengen pindah" tanya nayla

nadira menceritakan semuanya kepada nayla

"what??!! kak leo selingkuh dari lo dan rio itu sepupunya leo" tanya nayla diakhir cerita nadira. nadira hanya mengangguk lesu

"ternyata bener kata orang dunia itu sempit" ucap nayla

"ya udah gue pulang dulu ya,,,oiya salamin gue sama om davero sama tante rena" ucap nadira

"iya nanti gue sampein salam lo" jawab nayla. nadira pun pergi meninggalkan nayla sendiri