Chapter 7 - chapter 7

"ri rio" panggil nadira gugup sedetik kemudian dia sadar dan melepaskan genggaman tangan rio lalu berlari keluar dari mall nadira sudah tidak peduli orang orang yang memperhatikannya nayla pun mengejarnya hingga ke tempat parkir

"nay,,,gue gak mau pulang dalam keadaan kayak gini bawa gue ke tempat yang bisa bikin gue tenang" pinta nadira nayla hanya mengangguk lalu m.elajukan mobilnya keluar dari area parkir mall

20 menit menempuh jarak nadira dan nayla sampai di pinggir sebuah danau. udaranya yang sepoi sepoi membuat pikiran tenang nadira duduk disalah satu kursi yang memang disediakan di dekat danau

"nay,,," panggil nadira lirih nayla menoleh lalu memeluk nadira dan saat itulah tangis nadira pecah

"kenapa dia harus balik sih nay kenapa!!" ucap nadira setengah berteriak

"ya udah tenang dulu oke hapus air mata lo" ucap nayla lalu menyodorkan tisu dari tas nya

"kenapa disaat kayak gini dia harus balik sih" ucap nadira

"sekarang gue tanya sama lo,,,lo masih sayang sama dia" tanya nayla nadira terdiam tidak menjawab

nadira pun bingung mengapa dia bisa menangis melihat rio kembali bukankah dia sudah tidak punya rasa lagi dengan rio

"kenapa diem" tanya nayla lagi

"ehh,,gue gak tau juga cuman refleks aja liat dia balik" ucap nadira

"gue yakin seorang nadira pranata itu cewek kuat dan juga berani,,,,lo seharusnya hadepin dia buktiin ke dia kalau lo baik baik aja" jelas nayla

"thanks ya nasehat nya lo emang sahabat gue yang paling baik" ucap nadira lalu memeluk nayla

"ya udah lo udah baikan kan sekarang gue antar lo pulang udah sore nih nanti kemaleman" ujar nayla lalu mereka berdua kembali ke mobil

****

"dira" panggil seseorang dari luar kamarnya

"iya kak mirza kenapa" tanya nadira saat pintu kamar terbuka

"makan malam" ujarnya

"iya kak bentar" jawab nadira lalu masuk lagi kekamarnya tak lama nadira keluar kamarnya lalu menuju ruang makan

setelah makan malam nadira kembali masuk ke kamarnya setelah menutup pintu lalu menguncinya nadira menuju kamar mandi setelah dari kamar mandi nadira membaringkan tubuhnya dikasur tak lama nadira sudah tertidur pulas berlayar ke alam mimpi

****

"nadira" panggil seseorang membuyarkan lamunan nadira. nadira menoleh memutar bola matanya malas lalu kembali fokus ke novel yang dibaca

" kemaren kenapa lo gak turun" tanya leo

"bukannya lo udah tau ya dari nayla" jawab nadira cuek sambil tetap fokus ke novelnya

"nayla cerita sama lo" tanya leo

"hmm" jawab nadira semakin cuek

leo mengehela napas cukup panjang "jadi lo tau kalo gue suka sama lo" tanya leo menatap nadira nadira yang melihat tatapan leo dari ekor matanya mencoba menetralkan detak jantungnya

'duh ni jantung kenapa sihh' gumam nadira dalam hati sambil memegang dadanya

"iya" jawab nadira singkat

leo menghela napas panjang sekali lagi mungkin memang nadira tidak akan pernah menaruh perasaan padanya

"ya udah gue pergi dulu" pamit leo lalu berdiri dari duduknya meninggalkan nadira yang terpaku menatap kepergian leo