Chapter 6 - chapter 6

leo melamun setelah kepergian nayla dia bingung bagaimana caranya mengetahui rumah nadira tanpa bantuan nayla lama berpikir akhirnya leo mendapatkan sebuah ide

dia akan mengikuti mobil nayla karena leo yakin nayla pasti akan membezuk nadira dia berlari menuju parkiran tempatnya memarkir mobil sambil harap harap cemas nayla belum pergi saat leo sudah sampai diparkiran leo tersenyum puas karena nayla belum pergi

setelah 10 menit mengikuti nayla akhirnya leo sampai di perumahan elite. nayla berhenti di salah satu rumah yang diyakini leo sebagai rumah nadira. nayla menyembunyikan klakson mobilnya tak lama ada seorang pria yang berpakaian security tersenyum ramah ke nayla saat nayla membuka kaca mobilnya. setelahnya mobil nayla langsung masuk ke pekarangan rumah nadira. leo langsung turun dari mobilnya mendekati security tersebut

"pak,,,,,apa benar ini rumah nadira pranata" tanya leo

"iya benar ini rumah nadira pranata. adek ini siapanya non nadira ya" tanya security itu bingung karena setaunya nadira tidak mempunyai teman cowok

"saya temannya nadira pak,,,apa saya boleh masuk menemui nadira" tanya leo

"mmm sebentar saya bilangin sama non nadira nya dulu" ucap security itu lalu security itu menutup sedikit gerbang setelahnya security itu masuk menemui nadira

(end pov leo)

nadira membukakan pintu rumahnya ketika ada yang memencet bel rumahnya. dibukanya pintu rumahnya lalu muncul sosok nayla

"hai" sapa nayla sambil tersenyum manis

"lohh,,,,kok lo ada disini" tanya nadira heran melihat nayla sudah ada dirumahnya pasalnya nayla tadi bilang ia akan datang sore hari tapi sekarang masih siang

"iya,,,,soalnya dosen mata kuliah gue lagi sakit jadi diundurin deh jadi besok" ucap nayla seakan tau apa yang akan nadira tanyakan kepadanya

"ohhh,,, ya udah ayo masuk" ajak nadira nayla pun mengikuti nadira masuk ke dalam rumahnya.

"lo duduk disini aja dulu gue mau ngambil sesuatu" ucap nadira nayla hanya menurut sedangkan nadira berlalu menuju dapur

"nih coba rasain enak gak" suruh nadira sambil menaruh kuenya di atas meja

"wihhh kayaknya enak nihh,,,siapa yang buat" tanya nayla sambil mengambil satu potong kue

"gue yang buat,,,gimana enak gak" tanya nadira saat nayla mengunyah kuenya

"mmm,,,enak ra enak banget" ucap nayla sambil mengacungkan kedua jempolnya

"syukur deh" ucap nadira tersenyum lega

saat nadira dan nayla sedang asyik mengobrol pak security masuk

"non nadira" panggil security tersebut

"iya ada apa pak tono" tanya nadira sambil menoleh ke arah pak tono

"itu non ada cowok yang mengaku temannya non" ujar pak tono

"siapa pak" tanya nadira bingung setaunya dia tidak pernah memberitahu alamat rumahnya pada orang lain selain orang orang terdekatnya

"namanya kalo gak salah tadi leo non" jawab pak tono

"hah,,,leo" nadira semakin bingung lalu nadira menoleh ke arah nayla sambil menautkan alisnya

"lo yang ngasih tau kak leo alamat rumah gue" tanya nadira dengan tatapan mengintimidasinya

"gak kok gue gak ngasih tau kak leo" jawab nayla gugup

"ya udah pak suruh pulang aja" ucap nadira pak tono hanya menurut lalu dia keluar dari rumah dan kembali menghampiri leo

(pov leo)

"maaf dek non nadira nya lagi gak pengen di ganggu" ucap pak tono

"oh,,, ya udah pak,,,maksih" ucap leo lalu berjalan menuju mobilnya awalnya dia ingin sekali menerobos masuk ke rumah nadira tapi dia juga tidak ingin jika nadira tambah berfikiran jelek tentangnya akhirnya dia mengalah mungkin besok saat kuliah dia akan bertanya pada nadira pikirnya begitu

leo melajukan mobilnya meninggalkan rumah nadira setidaknya dia tau dimana rumah nadira sekarang

(end pov leo)

"sekarang ceritain ke gue kenapa kak leo bisa sampe tau rumah gue" tanya nadira masih dengan nada mengintimidasinya

"gak tau gue sumpah" jawab nayla sambil mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk huruf V

"ceritain apa aja kejadian di kampus tadi" paksa nadira akhirnya nayla pun menceritakan semuanya kepada nadira

"trus lo ngasih tau kenapa gue bisa anti cowok" tanya nadira

"ya gak lah gue pasti jaga rahasia lo" jawab nayla meyakinkan nadira

"makasih ya lo emang sahabat gue yang paling gue sayang" ucap nadira lalu memeluk erat nayla

"iya iya tapi jangan jangan kenceng kenceng juga dong meluknya sesak napas ni gue" ucap nayla

"heheh maaf ya" ucap nadira sambil melepaskan pelukannya

"eh kita le mall yuk lo temenin gue belanja" ajak nayla

"ya udah ayo,,tapi gue siap siap dulu lo tunggu sini" ucap nadira lalu beranjak dari duduknya menuju kamarnya

setelah sepuluh menit bersiap siap nadira turun dari kamarnya. nadira menggunakan celana jeans berwarna hitam dengan kaos oblong hitam dipadukan dengan kemeja putih kotak kotak yang ujung kemeja bawahnya diikat dan lengan bajunya digulung sampai siku rambutnya dikuncir wajahnya hanya dipoles make up natural nadira menggunakan sepatu ket berwarna putih dengan garis hitam dan membawa ransel hitam kecil kesayangannya

"yuk nay" ajak nadira saat sudah siap

"yuk " ucap nayla lalu berjalan menuju mobil nayla

setelah menempuh jarak selama 10 menit akhirnya nadira dan nayla sampai di salah satu mall di kota A. tujuan pertama mereka adalah toko baju wanita lalu toko make up

"ra makan dulu yuk" ajak nayla

"ya udah yuk kita makan disitu aja" jawab nadira sambil menarik tangan nayla menuju restoran yang ditunjuknya

saat memasuki restoran tersebut nadira tidak sengaja menabrak seorang pria

"eh maaf saya gak liat tadi" ucap nadira lalu membantu pria itu berdiri saat nadira melihat wajah pria itu

"lo" pekik nadira lalu membekap mulutnya tak percaya tak lama air mata nadira meluncur dipipinya

"nadira" ucap pria itu sambil menggenggam erat tangan nadira