"Ini Liana bukan yaaaa!? dasar ngagetin doank"
"Bodo amat, di mana Kapasnya?, aku mau ngomong, nie siapa siii ..?"
"Kapasnya gi ngambek …"
Dan Lianapun mulai mengenal suaranya
"Oh ini Padi to!"
"Hahahahahaaa"
"Hati-Hati loooo itu Hpnya bidadari"
"Siap Bu… akan saya jaga dengan segenap jiwa ragaku!"
"Haha... lebay ah!"
"Eeh iyaaa kenapa telfon ada perlu penting mungkin ..? bisa saya bantu …?"
"Enggaklah .. cuma mau nanyain besok jadi gak mau cari baju ma aku?"
"Ooooooh …. besok … ?"
"Enggak tau itu baru rencana doank"
"Ya udah lah besok ku sampaikan, ngantuk dah malam"
"Iyaaaa dech…!"
Dan telfon terputus
"Ok! Kapas aku akan isikan nomernya cowok tertampan di seluruh permukaan lantai kamar ini, yaitu nomer ku .. hahaha.."
Keesokan harinya
Dengan rasa campur aduk Kapas menunggu Padi di depan kelas
''Mana nie anak awas aja kalau Hp ku baret-baret!" namun perasaannya justru makin enggak karuan saat dia melihat Padi dari kejauhan.
''Padi … ooohhh tampannya …" gumam
nya dalam hati
"Ciee pasti nungguin aku yaaaaa …. kamu ini enggak bisa apa.....kalau gak kangen bentar aja apa… hihihi" ucap Padi yang mulai menggodanya
"Eh pede amat .. aku nungguin Hp ku buatku titipkan di kantin, bukan buat nungguin yang orang yang bawain!"