Pagi ini Zofran, Mayra dan Rida tengah berkemas dan menata apa saja yang akan mereka bawa untuk menghadiri acara keluarga di villa milik keluarga Rida.
Selama ini Zofran enggan untuk datang karena pasti dia akan melihat wanita yang telah mencampakkan dan membuang cintanya begitu saja, Zofan bukan masih mencintai wanita yang telah bersama kakak sepupunya itu tapi, Zofran hanya tak sanggup menatap kebahagiaan di mata wanita yang seharusnya bahagia bersamanya.
"Mayra, Zofran kalian menunggu apalagi? bukankah semuanya telah siap ?" Tanya Rida yang sedari tadi menunggu mereka untuk turun dari kamarnya.
"Iya mam, sabar sebentar, menantu mami masih sibuk dengan suaminya." jawab Zofran yang di ikuti kekehan Mayra.
"Bisakah kau serius sedikit, jangan mengganggu ku terus, jika kau terus begini, mami akan semakin lama menunggu." kesal Mayra pada Zofran yang terus mengecupi pipi Mayra.
"Ya... baiklah, ayo turun."
Mereka pun berangkat menuju Vila, sesampainya di sana, wajah Zofran menjadi ragu, Mayra pun tak tau apa yang terjadi pada suaminya ini.
Pintu gerbang kayu tinggi itu di buka oleh dua orang penjaga, Mayra takjub dengan apa yang ia lihat kini.
"Kita akan terus bergandengan tangan, jangan pernah lepas genggaman ku." ucap Zofran.
Mereka disambut oleh beberapa orang disana, Mayra tersenyum dengan ramahnya, kali pertama nya mengenal seluruh keluarga Rida.
Mereka tidak hadir saat resepsi atau pernikahan Zofran yang terkesan dadakan dan sederhana itu.
"Perkenalkan, ini menantu ku." ucap Rida pada semua orang yang berada di ruangan itu.
"Rida, kapan Zofran menikah? mengapa kau tidak mengabari ku?" ucap seorang wanita yang tak lain adalah kakak Rida, yaitu Ratna, dia mertua dari Regina.
"Ceritanya panjang, aku akan menjelaskan pada kalian, pernikahan mereka terkesan buru buru, dan itu sangat sederhana."
"Apakah Zofran telah berbuat sesuatu, sehingga pewaris tunggal ini cepat mengambil keputusan?" Ucap satu diantara mereka.
"Zofran tidak pernah menyentuh seorang wanita pun, dia nakal tapi dia tidak akan pernah melukai atau mencemarkan nama baik Papi dan Maminya." ucap Rida ketus.
"Tante, Zofran datang hanya untuk menghargai mami, jadi jangan sampai Zofran membawa mami pergi dari sini, dan kalian tidak akan pernah menemuinya lagi, dan satu lagi, kami keluarga terhormat, kami akan menikah terlebih dahulu, karena kami tidak mau anak yang tidak berdosa menjadi anak haram." ucap Zofran menantang.
Mereka semua takut pada Zofran karena sebagian dari mereka bekerja di perusahaan yang Zofran bangun.
Alwi ayah Zofran adalah pria kaya dengan harta dan hati yang melimpah, semenjak menikahi Rida, Alwi lah yang menanggung semua pengeluaran keluarga Rida, mulai dari kakak serta kedua adik Rida.
Mereka semua memiliki rencana untuk menyingkirkan Zofran supaya mereka bisa menggerogoti harta Rida dengan mudah, Rida wanita baik hati yang mencintai keluarganya, namun ia tak tau jika ia hanya dimanfaatkan saja.
Semenjak Alwi meninggal, mereka semakin melunjak di perusahaan, dan ketika Zofran mengambil alih semua aset Alwi Zofran selalu bertindak tegas dan konsisten pada setiap pekerjaannya, keluarga Rida hanya takut pada Zofran.
Zofran menatap seorang wanita cantik di depannya, namun tangan Mayra masih di genggamnya, Zofran hanya berlalu dengan dingin menuju ke kamarnya yang berada dilantai 2.