Chereads / Woman In My Life / Chapter 46 - Pengakuan

Chapter 46 - Pengakuan

Sore itu semua keluarga besar Rida berkumpul di halaman belakang villa dimana mereka menikmati kudapan dan minum teh bersama, suasana lebih tenang sekarang.

Zofran si ICE MAN itu masih dengan wajah batu es nya, menatap lurus menikmati suasana hangat yang tercipta, Regina menyaksikan ketampanan Zofran yang baru disadarinya, Zofran memang lebih segalanya dari Adi suaminya.

"Andai aku tidak jatuh pada orang yang salah, aku akan sangat beruntung memiliki mu Zofran, namun sayangnya aku terbutakan akan semua angan semu yang Adi janjikan." ucap Regina dalam hati kecilnya.

Elmayra datang membawakan teh untuk Zofran, Zofran menghadiahkan sebuah kecupan ringan di kening Elmayra, tanpa senyum atau sapaan lainnya.

"Bisakah wajah mu berubah menjadi hangat lagi saat di hadapan ku?" ucap Elmayra yang bosan menatap Zofran dengan wajah datarnya.

"El, kenapa kau selalu protes?"

tanya Zofran yang masih asik menyesap teh dan menikmati cookies buatan istrinya itu.

"aku tidak nyaman dengan ekspresi mu, kau hanya terlihat ramah dan hangat saat ada maunya saja, aku kan juga mau melihat mu hangat saat berada di sekitar orang banyak."

"El, ramah kepada semua orang hanya akan membuat mu dianggap biasa, aku ini sangat luar biasa." Mayra tertawa mendengar penuturan suaminya itu.

Hari sudah larut, Mayra dan Zofran yang masih terjaga turun kelantai dasar, mereka berdua mendengar suara gaduh, seperti orang bertengkar.

Mereka mendapati Adi dan Regina yang saling memaki.

"Jika aku tau sejak awal, kamu tidak pernah mencintai ku, dan menikahi ku hanya karena kamu ingin merebut semua yang Zofran miliki, maka dari awal Xafie ada di kandungan, maka saat itu juga aku sudah meninggalkan mu!"

ucap Regina mantap, namun Adi seperti kalap malah menampar Regina.

"Tampar aku ka... bunuh aku, biar Xafie tau ayah yang selama ini ia anggap malaikat, adalah iblis yang sebenarnya!"

"Regina!! Kau mencintai Zofran, kau mencintai laki laki lemah itu! dengar Regina, aku memang menghamili mu terlebih dahulu, karena jika tidak begitu Zofran akan tetap mencari dan memaksa mu menjadi miliknya, Regina mengapa sampai saat ini, sampai Xafie sudah berusia 10 tahun kau masih saja membandingkan aku dengan Zofran!"

Zofran sudah mulai kesal melihat wanita diperlukan seperti itu.

"Diam! Kak Adi! jadi selama ini kau memperlakukan Regina seperti ini? kau gila? bertahun tahun aku berusaha menerima pernikahan mu dengan Regina berfikir bahwa ini kebahagian dan pilihan Regina, namun aku salah melepaskan dia bersama mu! jika kau hanya ingin menang dari ku, tidak perlu kau melibatkan kesakitan orang lain, ada apa dengan mu Kak Adi! aku menghormati mu seperti kakak ku sendiri, dengan tidak mengganggu kehidupan mu bersama dia, tapi apa? aku salah!"

Elmayra kaget mendengar semua ucapan Zofran, terbuka sekarang apakah Zofran sudah melupakan Regina atau belum.

"Kau dengar Regina? pria itu masih memiliki sedikit hatinya untuk mu, jika kau mau kembali padanya silahkan, aku tidak perduli pada mu lagi." ucap Adi, lalu Adi pergi entah kemana, menyisakan Regina yang bersimbah air mata, dan Elmayra yang masih diam terpaku.

Zofran menuntun Regina menuju sofa untuk menenangkan nya.

"Aku memang masih perduli pada mu, namun hanya sebatas mahluk sosial, aku sudah memiliki El sebagai istri ku, wanita yang mampu memahami dan menerima ku, walau tanpa cinta."

Regina masih terdiam, Zofran menarik nafas, bangun dari tempat duduknya.

"Istirahat lah ini sudah malam, kunci pintu agar aman, Xafie butuh kamu di dalam, jadilah ibu yang kuat untuk putra mu itu."

Zofran pun berlalu, menuju kamarnya mendapati Elmayra terjaga di ranjang, tanpa banyak bicara Zofran menutup selimut dan memeluk Elmayra.

"Tidak ada yang lain lagi, setelah mu El, aku milikmu selamanya."