Zofran dan Elmayra kini berada di sebuah kamar hotel milik Zofran. Kamar President suite itu memiliki sebuah balkon yang sangat indah, kamar VVIP tersebut memang sering sekali digunakan Zofran untuk sekedar melepas lelah.
Zofran memang dulu suka berganti wanita, namun dia tidak pernah membawa wanitanya ke kamar tersebut, kamar itu hanya untuk dirinya pribadi.
"Mandilah, jika kau ingin mandi, setelah itu layani aku, karena sejujurnya aku sudah tidak sanggup El menahannya lagi." ucap Zofran yang kini hanya memakai celana pendeknya, tanpa kaos.
Mayra segera masuk ke kamar mandi, membersihkan badan dan sedikit merilekskan pikirannya yang entah terjun kemana.
Setelah keluar dari kamar mandi, Zofran secara tiba-tiba merengkuh tubuh Mayra yang hanya menggunakan baju mandi, tersentak sampai ikatan bajunya terbuka, itu tentu saja memudahkan Zofran untuk mengakses semua bagian sensitif Mayra.
Sambil bercumbu, dan meremas segala aset milik Mayra, Zofran berbicara dengan lembut.
"Kau tau, aku hancur saat Regina meninggalkan ku dan memilih Adi, saat itu aku mempermainkan semua wanita menganggap mereka semua bodoh dan rela memberikan tubuhnya untuk lelaki mana pun, namun saat aku bersama mu, aku tidak akan bisa menyentuh wanita lain karena aku menganggap mereka sama seperti mu terhormat."
Mayra tersenyum mengelus puncak kepala Zofran dengan lembut, dan Zofran memainkan payudara Mayra dengan mulut nya.
"Emhh... Aku mencintai mu, aku tidak akan pernah meninggalkan mu, aku akan selalu bersama mu, walau kau penuh dengan luka dan tanda tanya." ucap Mayra dengan lembut menahan sensasi yang Zofran berikan.
"Bolehkah aku ke menu utama sekarang?" Mayra hanya mengangguk.
Zofran melesatkan kejantanannya pada milik Mayra yang sudah basah, Zofran begitu bersemangat, dia sangat menikmati penyatuan mereka.
"El, aku akan membuat mu tidak bisa berjalan besok pagi, jadi lebih baik hubungi bawahan mu sekarang." sarkas Zofran.
"Aku tidak bisa menghubungi mereka saat sedang meregang nikmat seperti ini sayang ku."
"Emhh... Elmayra!!"
Zofran menumpahkan benih benih itu kedalam rahim Mayra lalu mencium perut rata Mayra kemudian tumbang di samping Mayra sambil mengecup mesra Mayra.
Pukul 3 dini hari Zofran terbangun dikarenakan istrinya itu menghilang dari pelukannya, Zofran menatap ke arah balkon kamarnya, dia melihat Elmayra berada di sana dengan baju mandinya tadi.
Zofran memeluk dan mengecup pelipis Elmayra dari belakang.
"Ini masih jam 3 pagi, ada kah yang mengganggu tidur mu istri ku?"
Mayra mengelus tangan Zofran yang masih merengkuh dirinya dari belakang.
"Aku ingin buang air kecil tadi, jadi aku terbangun, kau sendiri mengapa berada di sini? lanjutkan tidur mu."
"Bagaimana bisa aku tidur tanpa istri ku di pelukan ku? El, jangan meminta ku hangat kepada semua orang lagi, karena aku hanya ingin hangat bersama mu." ucap Zofran yang masih setia mencium leher Mayra.
"Terserah kau saja, selagi itu membuat mu nyaman dan bahagia, aku mendukung mu." Mayra tersenyum dan membalik badannya dia memeluk Zofran bersandar di dada bidang miliknya.
"El, mau di teruskan?"
"Apa?"
"Menghangatkan rahim mu." jawabnya singkat lalu mengangkat Elmayra ke ranjang.
"Kamu boleh melakukannya, tapi aku mau kelembutan mu, yang lebih lembut dari biasanya." ucap Mayra dengan suara seraknya karena Zofran sudah hampir memasuki nya.
"Seperti ini?" Zofran memasukkan miliknya dan menghentak dengan lembut, Mayra yang merasakan kenikmatan menjadi sangat mendambakan Zofran.
"uhh... ahhh... Zofran, I Love You, my Husband."
Zofran hanya bisa diam menahan gairah yang tak bisa ia tahan dalam posisi ini.
Mereka melewati sisa waktu dengan saling mengenal memberikan kenyamanan dengan cinta, karena itulah yang di sebut bercinta.