Zofran, Mayra,dan Rida sekarang dalam perjalanan kembali ke rumah mereka.
Xafie dan juga Regina kini juga sedang dalam perjalanan menuju kediaman Rida.
"Hallo, Bi? Mayra bisa minta tolong?"
"iya nona Mayra, apa yang bisa bibi bantu?"
"Tolong siapkan kamar untuk tamu kami ya Bi."
"Baik nona ada lagi?"
"Sudah, itu saja, terimakasih ya Bi."
lalu sambungan telepon terputus, Mayra memang selalu begitu, menyiapkan segala sesuatunya agar terlihat baik.
"May, kamu jangan terlalu baik dengan Regina dan Xafie." Rida berbicara dengan begitu ringannya.
"Loh, kenapa mi? Regina kan juga keponakan mami, lagi pula juga dia tamu, kita harus juga menghormati tamu bukan mi?" jawab Regina.
"Mami, menantu mami yang satu ini kan memang kelewat baik dan bodoh." ucap Zofran sedikit kasar.
"Maksud mu?" ucap Mayra.
"Kamu ini memang kelewat bodoh, El, mana ada perempuan yang tetap memperlakukan tamu, yang notabene nya ingin merebut suami mu? atau kau memang ingin aku di rebut ya?" ejek Zofran dengan kepercayaan dirinya.
"Aku tidak akan pernah mau berbagi apapun, apalagi setitik saja dari dirimu, aku akan menjadi orang jahat jika itu berkaitan dengan mu, mangkanya jangan mengubah malaikat menjadi iblis tuan Zofran Aryaka." ucap Mayra sarkas.
Zofran terkekeh, dengan senyum manis dan hangatnya membuat Rida juga semakin senang bahwa anaknya kini telah normal.
Mobil Zofran berhenti di sebuah restoran ternama di kota itu, di ikuti Mayra yang turun dari mobil dan juga Rida.
Kemudian Regina dan Xafie juga ikut memberhentikan mobil mereka untuk menyusul Zofran makan malam.
"Kamu mau makan apa ICE MAN ku?" tanya Mayra yang memang sedang menggoda Zofran.
"Terserah kamu, tapi aku mau lemon Tea."
"Mami mau makan apa?" tanya Mayra.
"Mami mau Roasting Chicken Mushroom sauce saja May."
Mayra memesankan makanan melalui waiters yang kini sedang mencatat aneka pesanan mereka.
Regina dan Xafie juga ikut memesan makan di satu meja yang sama.
Xafie bicara banyak dengan Zofran, dia bercerita tentang ayahnya yang selalu pulang malam, hingga dirinya kesepian, dia juga bercerita bahwa Regina sering bersedih, Regina tidak pernah ada dirumah, sehingga Xafie merasa sendiri.
Regina berusaha mengalihkan pembicaraan Xafie, namun itu gagal.
"Om Zofran, nanti Xafie mau tidur sama om Zofran boleh tidak?"
"Xafie, nanti tidur dengan mami, karena om setelah ini ada pekerjaan lain." jawab Zofran tenang.
"Pekerjaan apa om?" Xafie kembali bertanya.
"Pekerjaan bersama dengan Tante Elmayra, mungkin baru selesai besok pagi atau siang."
Mayra melotot, bertanya apa maksudnya?
"Terus om segera pergi ke kantor dong?"
"Iya, tapi tenang nanti kalo om pulang, Xafie om belikan mainan deh."
"Benar ya om."
Mereka menyudahi makan di restoran, Setelah sampai di kediaman Rida, Zofran menurunkan koper dan beberapa barang dari mobil, menyusul Mayra kedalam.
"Nah, Xafie kamu sama Mami kamu bisa tidur dikamar ini, karena kamar lain belum di bersihkan." ucap Rida.
Sementara di kamar Zofran, Mayra sedang menyiapkan baju ganti untuk mandi.
"Bawa saja baju mu ke Hotel, mandi disana saja."
"Maksud mu? Kita mau apa di hotel?"
Mayra masih memilah baju, namun baju Mayra segera di ambil Zofran, di masukan kedalam paper bag.
"Ayo berangkat sekarang!"
"Jelaskan dulu kau mau apa di hotel? memang kamu besok tidak bekerja?"
"El, aku bekerja di hotel yang akan kita datangi."
"Iya, tuan Pemaksa, tapi kamu mau apa?"
"Aku mau melepas rindu dengan mu."
Mayra memutar bola matanya.
"Bilang saja kau minta minta jatah!" ucap Mayra sedikit kesal dengan Zofran yang bertele-tele, Zofran hanya tersenyum, lalu mencium pipi Mayra.
"Sudah lama El, semenjak kau..." tak sempat melanjutkan perkataannya tangan Zofran segera ditarik Mayra.
"Ayo! Disini saja." ucap Mayra.
"Tidak, aku mau di hotel, aku mau tidak ada yang mengganggu, tidak mami, tidak bibi, dan tidak akan ada yang membela mu jika kau tidak dapat berjalan besok pagi!" ucap Zofran yang merengkuh tubuh Mayra.
Dan setelah sedikit bujukan Mayra akhirnya menurut dan ikut pergi bersama Zofran.