Chereads / Woman In My Life / Chapter 41 - Terimalah Maaf Ku

Chapter 41 - Terimalah Maaf Ku

Setelah cukup lama berfikir kurang lebih selama 3 hari terakhir, Mayra memberanikan diri untuk meminta maaf pada Zofran, Mayra datang ke kantor Zofran, tidak ada yang mengetahui siapa Mayra.

Mereka semua tertegun dengan kehadiran Mayra. Wanita cantik bertubuh proporsional, mengenakan kemeja hitam serta celana coklat susu dengan rambut yang di tata rapi, mirip seperti seorang wanita yang akan melamar pekerjaan rapi dan cantik.

"Mohon maaf, mencari siapa ya?" ucap seorang resepsionis.

"Saya mencari pak Zofran Aryaka, apakah bisa bertemu dengannya sekarang?"

"Apakah anda sudah membuat janji dengannya terlebih dahulu?"

"Belum, nona tapi..."

"Maaf kalau begitu, anda tidak bisa menemuinya sekarang, beliau sedang rapat."

Bagi Mayra hanya percuma jika terus berdebat dengan wanita ini.

Lalu seorang pria bertubuh gagah menghampiri resepsionis tersebut.

"Siapa dia?"

"Entahlah, mencari tuan Zofran."

"Suruh dia masuk saja, siapa tau penting."

"Juna, kau tau dia lebih mirip sebagai asisten pribadi tuan Zofran."

"Ya, mungkin saja dia akan melamar untuk itu, ya... mungkin Tuan Zofran merasakan penderitaan ku selama ini yang harus mengurusi dirinya."

Lalu pria bernama Juna itu pergi menuju sebuah lift.

"Nona" teriak resepsionis tadi.

"Ya, ada apa?"

"Kau bisa menemuinya, dia ada di lantai 15 ruangan paling pinggir."

"Baiklah terimakasih."

"Sama sama, semoga berhasil di interview pertama mu." Mayra menggeleng dan tersenyum.

"Ya, semoga berhasil Mayra melunakan hati ICE MAN mu lagi." ucap Mayra penuh semangat dalam hatinya.

Zofran sedang mengetik beberapa dokumen untuk di kirim ke kantor cabang di luar negri, Zofran sudah mulai lelah dengan matanya, dia menyingkirkan kaca matanya dan mengelus pangkal hidungnya.

Tok... tok...

"Masuk." ucap Zofran.

"Juna, kau membawakan kopi untuk ku?" ucap Zofran tak melihat siapa yang sekarang ada di hadapannya.

"Siapa Juna? kau minum kopi?" Zofran bingung mendengar suara wanita yang sangat familiar di telinganya, dan itu lembut.

"Mayra? untuk apa kau datang?" ucap Zofran yang mencoba fokus.

"Untuk menemui dirimu."

"Hanya itu? kau bisa bertemu dengan ku di rumah bukan?" ucap Zofran kembali dingin.

"Apakah tawaran mu untuk memperbaiki hubungan ini masih ada, dan apakah aku masih bisa memberi mu kesempatan akan janji mu?"

Zofran masih kaget dengan apa yang Mayra ucapkan, bahkan beberapa hari lalu Mayra berkata kasar padanya.

"Lalu apa yang kau tawarkan untuk ku?" ucap Zofran menyeringai.

"Aku tidak punya apapun?" ucap Mayra, sejuta akal licik Zofran muncul.

"Bagaimana jika temani aku di kantor untuk beberapa hari?"

" Maksud mu?"

"Aku butuh asisten pribadi, untuk mengurusi semua kebutuhan ku, tinggalkan semua sangkut paut mu terhadap Cafe, biar Aruna dan Kevin yang mengurusnya, kau hanya urusi aku mau?"

Mayra berfikir keras, tak ada cara lain untuk meminta maaf pada manusia ice seperti Zofran.

"Aku setuju."

"Baiklah, sekarang siapkan kopi untuk ku." ucap Zofran sengaja.

"Dimana pantry nya?"

"Di dalam ruangan sana ada pantry."

Mayra masuk kedalam ruangan yang Zofran sebut tadi, Mayra terkejut dengan apa yang ia dapati, ternyata bukan hanya sebuah dapur kecil, namun ini lebih mirip seperti apartemen yang dilengkapi ruang kerja.

"Lama sekali dia? aku akan menyusulnya." ucap Zofran.

Zofran menemukan Mayra yang menatapi seluruh isi ruangannya, namun kopinya sudah tersaji sempurna di atas meja marmer. Zofran menyeringai, Mayra tak pernah tau jika Zofran sangat menginginkan Mayra mengerang di bawahnya.

"Kau sedang apa?" ucap Zofran sambil memeluk Mayra dari belakang.

"Ti...Tidak."

"Kau mau istirahat sebentar bersama ku di sini, kasur itu belum pernah mendapatkan sentuhan siapapun selain aku." Zofran mengecupi pelipis Mayra dan mengelus lembut perut Mayra.

"Aku ingin mencoba memperbaiki semuanya Elmayra, aku..." Zofran mencium bibir Mayra yang begitu mengiurkan untuk Zofran.

Mayra hanya diam tak membalas, setelah hampir 6 bulan Mayra dan Zofran tidak pernah bersentuhan seintim ini, Zofran tak tau siapa yang bisa menampung segala birahinya selain Mayra, Zofran terus menahannya.

Perlahan Mayra mulai membuka diri dengan membalas perlakuan Zofran, namun Zofran semakin menuntut, tangan Zofran mulai melucuti pakaian Mayra, dan Zofran dengan bebas melakukan apa yang ada dalam pikiran nya.

Mayra menahan erangan nya, dan kini mereka berdua larut dalam sentuhan masing masing, Mayra memekik saat mikik Zofran menerobos masuk.

"A... au... Ah... hentikan, ini sangat menyakitkan, ku mohon..."

Zofran mencabut miliknya, padahal Zofran belum merasakan apapun.

"Ada apa?"

"Ini sangat menyakitkan." Mayra menangis, rasanya sangat ngilu, sama seperti pertama kali ia melakukannya, namun ini terasa lebih sakit.

"Mayra milik mu semakin sempit, aku pun merasakan sakit, tapi bisakah ku coba sekali lagi?" Mayra tau apa yang Zofran inginkan, Mayra mengizinkannya.

Akhirnya Zofran kembali menerobos milik Mayra dan Mayra berteriak menahan sakit, bahkan bahu Zofran menjadi pelampiasan Mayra.

Mereka pun jatuh saat pelepasan muncul diantara keduanya.

"Aku akan memulai semuanya dari awal, percayalah sayang." ucap Zofran.

"Kau telah mengambil semuanya dari ku , hidup, diri ku dan hati ku, Zofran Aryaka."

"Elmayra kau milik ku." Mereka pun tertidur dengan lelap, meski mereka tau dimana sekarang mereka berada.