Chereads / Woman In My Life / Chapter 39 - Pertemuan Kembali

Chapter 39 - Pertemuan Kembali

Hari berjalan seperti biasa, bulan pun berlalu begitu cepat, tak terasa hidup harus terus berjalan, aku kembali memulai semuanya, hampa rasa yang akan selalu melekat didalam hidup ku.

Aku kembali pada aktivitas, sama seperti saat sebelum aku hamil, aku datang ke cafe, membereskan dokumen penjualan, bahkan segala hal yang tak pernah tersentuh tangan ku beberapa waktu lalu.

"Selamat siang mbak Mayra, bagaimana apakah ada yang ingin anda tanyakan?" tanya seorang karyawati, yang tak lain adalah Aruna.

"Tidak, saya akan bertemu dengan seseorang siang ini, apakah dia sudah datang?"

"Belum mbak, sedari tadi belum ada yang menanyakan mbak."

"Baiklah, nanti jika ada yang mencari saya segera hubungi saya ya."

Aruna meninggal kan ruangan Mayra, seperti menyiksa dirinya, Mayra bekerja dengan kerasnya, bahkan makan siang pun selalu ia tinggalkan, Mayra bahkan seperti orang yang tak memiliki orang lain disekitarnya, dia berubah menjadi egois, Zofran pun berubah menjadi seorang yang dingin, setelah Mayra kembali bekerja, Zofran tak menemukan Mayra yang hangat seperti dulu.

"Mbak May, tamunya sudah datang."

"Baik, saya akan segera turun."

Mayra datang ke sudut ruangan menemui seorang pria yang dia tunggu sejak tadi.

"Sudah lama menunggu." ucap Mayra dengan mata berbinar.

"Hay, El lama tidak bertemu? kau baik baik saja kan?"

"tentu, setelah wisuda dan pindah kau banyak berubah ya Dev."

Ya pria itu adalah Devano, pria yang sudah dianggap kakak oleh Mayra.

"Ya, seperti yang kau lihat, kau juga banyak berubah El."

"Aku masih sama seperti dulu, hanya waktunya yang berubah, keadaannya yang salah."

"Keadaan yang salah?"

"Ya, oh ya, bagaimana keadaan Sinta?"

"Dia baik, bayi kami juga lahir dengan sangat sehat El."

"Bayi? kalian memiliki bayi?"

Mayra kaget karena tidak pernah mendengar kabar tentang pernikahan mereka.

"Ya bayi, meski itu bukan milik ku."

"Maksud mu?"

"Panjang ceritanya El, Jadi Sinta mengaku telah hamil 8 Minggu setelah pernikahan tanpa restu dari mama."

"Kau tau siapa yang menghamili nya, dan kau masih menerima perempuan itu?"

"El, aku naif dan bodoh, aku mencintai Sinta dengan sempurna tanpa perduli apapun tentangnya, El aku bertanggung jawab hanya karena kasihan, seandainya aku mendengarkan mama, aku tidak akan terperangkap dengan tanggung jawab yang bukan untuk ku."

"Maaf Dev, aku tak tau dibalik senyum mu terdapat rasa yang tak bisa kau gambarkan."

"El, mama meminta ku untuk bertemu dengan mu dan membawa mu bertemu dengannya setelah Minggu lalu kau menelpon ku."

"Dimana aku bisa menemuinya?"

"ikutlah dengan ku."

Akhirnya Mayra datang menemui mama Devano, Mayra tersentak saat tau orang yang selama ini menganggap nya sebagai putri kini terbaring lemah.

"Mama, Mayra datang untuk menemui mu." ucap Devano.

Wanita renta itu membuka matanya menatap Mayra.

"Mama, Mayra datang, kenapa mama seperti ini ma?"

"Mayra, berjanjilah untuk tinggal sementara bersama mama, mama ingin melihat mu lebih lama dan bahagia dengan Dev."

Mayra menangis karena tidak bisa mengabulkan semua permintaan mama Devano.

"Dev, bisa kita bicara?" mereka pun keluar dari ruangan itu.

"Dev, maaf untuk kali ini, aku tidak bisa menolong mu, aku milik seseorang sekarang, aku tidak bisa tetap di sini."

"Maksud mu apa?"

"Aku sudah menikah!"

Devano terhentak, dia tak tau apapun tentang Mayra selama satu tahun Mayra menghilang.

"Siapa dia?"

"Dia Zofran Aryaka, pemilik Sunset Group, keponakan dari ibu Maria."

"Pria itu?"

"Iya."

"Apakah dia mencintai mu?"

"Aku dan dia tidak saling mencintai, tidak aku atau pun dia, tapi kami berusaha untuk mempertahankan pernikahan ini."

"Bodoh, mana ada pernikahan tanpa cinta seperti ini Elmayra!"

"Aku telah ia beli, seluruh hidup ku miliknya sekarang, dia membiayai seluruh pengobatan ayah ku, dan sebelum itu dia telah menyelamatkan beberapa properti milik ayah ku agar tak di sita bank, dengan menikahi ku, aku tidak bisa berbuat apapun untuknya sementara ia berbuat banyak untuk kehidupan keluarga ku."

"El, kau berubah, kau bukan sahabat ku yang ku kenal, yang mempertaruhkan jiwa dan raganya untuk mengatakan tidak pada setiap bantuan orang."

"Dev, aku sudah menolak semuanya, namun aku tak berdaya, semuanya ada pada Zofran, aku mengenalnya perlahan dan dia tidak seperti apa yang ku kira, dia membeli ku, tapi dia memberi ku kehidupan, dan keluarga, hal yang sejak dulu ku impikan, jadi maaf Dev, aku harus pergi, Zofran telah selesai dari urusan kantornya."

Mayra pun pergi dengan mengunakan taksi. Dalam perjalanan ia merasa tidak percaya bahwa Dev akan berkata seperti itu.