Chereads / Woman In My Life / Chapter 24 - Memperbaiki

Chapter 24 - Memperbaiki

Aku menyadari ketika ku bangun dari rengkuhan Zofran, aku membalikan badan dan menatap wajahnya.

"Tampan, kau begitu baik sebenarnya lalu apa yang membuat mu menjadi dingin pada ku, apa rencana mu sebenarnya." Aku mengelus wajahnya dan dia terbangun.

"Sudah puas menatap ku? jangan bilang kau jatuh cinta pada ku, karena tidak akan pernah ada cinta dalam hubungan ini."

"Lalu apa yang kau lakukan tadi kepada ku, kau memperlakukan ku dengan lembut, bahkan kau masih memeluk ku sampai saat ini."

Zofran diam dan pergi menuju kamar mandi, Mayra mengikuti langkah Zofran, Mayra masuk kedalam kamar mandi bahkan tanpa penghalang sedikit pun, begitu pula dengan Zofran mereka telanjang saat ini.

Zofran menyalakan air shower, tubuhnya terguyur air, Mayra memeluknya dari belakang.

"Apa salah ku?Ku mohon, katakan aku tidak sanggup dengan sikap mu lagi."

"Maaf."

Zofran malah mencumbui Mayra tanpa menjawab pertanyaan nya.

Mayra menikmati dan membalas semua perlakuan Zofran, Zofran yang tak tahan memasukan penisnya kedalam Vagina istrinya itu tanpa aba aba, Mayra mengerang di bawah guyuran air shower, meremas rambut Zofran yang bermain begitu lembut dan membuai Mayra.

"Apa kau menikmati ini semua?" Mayra mengangguk, "Apakah cara ku memperlakukan mu nikmat." Mayra mengerang, dan menjawab dengan terbata di saat orgasme menyelimuti dirinya.

"Emmmhhh.... ini... ini sangat Nikmat, ku mohon jangan hentikan, aku menginginkan mu." ucap Mayra tanpa sadar.

"Aku tau itu, jangan pernah bertanya lagi tentang apakah aku mencintaimu atau apa aku menginginkan mu, nikmati saja apa yang ku berikan, jangan pernah bertanya lagi atau aku akan mengambil semua kenikmatan yang dapat kau rasakan sekarang."

Mereka pun menyudahi permainan mereka Zofran tau Mayra masih merasa sakit saat bercinta tadi akhirnya memandikan Mayra dan memakaikan baju Mayra bahkan dia mengendong Mayra.

Ajaib itu yang Mayra rasakan saat Zofran berlaku lembut padanya, meski Zofran dingin dan menolak untuk mengatakan bahwa Mayra yang dia inginkan namun Mayra mengerti mungkin suaminya itu butuh waktu.

Mayra dan Zofran pun kembali ke kota mereka, ayah Mayra sudah berada di dalam pesawat yang akan membawanya menuju Singapura dan menjalani perawatan disana.

Suasana rumah sepi karena Rida sedang berada di luar negri, kemarin adiknya Rida menghubunginya bahwa Rida harus segera mengurus pendirian yayasan amal miliknya.

"Pak, rumah terasa sepi tanpa mami."

"Bisakah jangan memanggil ku pak? aku bukan bos mu."

"Lalu apa?"

"Suami ku!" Jawab Zofran refleks.

"Baik." Mayra pun pergi menuju kamar nya dan mengganti pakaian.

Mayra menyiapkan semuanya sendiri untuk makan malam, karena bi Juju harus pulang kampung anaknya sedang sakit.

Mayra gugup mengingat apa yang terjadi pada hubungan mereka.

Zofran duduk untuk menikmati makan malamnya, dia berfikir saat Mayra hanya makan sedikit malam ini.

"Kau sakit?"

"Tentu, kamu menyerang ku dua kali, bahkan perihnya masih berasa saat aku berjalan, tak bisakah kau mengecilkan ukuran mu?" Hah? Zofran hanya bisa diam mau ketawa namun dia akan merasa sangat bodoh jika itu dia lakukan.

"Maksud ku bukan yang itu?"

"Lalu?"

"Porsi makan mu sangat sedikit, kau sakit?" Zofran menjelaskan, namun Mayra justru malu mendengar penjelasan Zofran.

"Tidak, hanya sedikit tak berselera."

"Makan yang banyak, jika tidak kau tidak akan kuat menghadapi ku malam ini." Zofran berkata begitu karena memang penis nakalnya itu sudah menegang saat menatap gundukan dada Mayra yang terbalut kaos tipis ketat milik nya.

"kau akan melakukannya lagi?"

"Tentu, kau ingin segera hamil bukan? semakin sering kita melakukannya maka akan lebih banyak potensi untuk kau hamil." jawab Zofran enteng.

"Vagina ku masih terasa sakit, aku tidak bisa sekarang, tapi jika kau mau, jangan terlalu kasar, masuklah dengan pelan dan lembut."

Zofran tak menghiraukan perkataan Mayra, dia pergi menuju kamarnya dia masuk kedalam kamar mandi karena jujur penisnya kini butuh Mayra.

Mayra menyadari erangan yang terdengar dari dalam kamar mandi.

Mayra membuka pintu kamar mandi yang tak terkunci dia kaget saat tau Zofran sedang duduk di closet tanpa sehelai benang pun menutup tubuhnya, mereka saling bertatap, Mayra sadar penis Zofran butuh sentuhan dan Zofran tersiksa akan itu.

Mayra menyentuh dada kekar suaminya, dan duduk dipangkuan Zofran. Mereka melakukan hubungan itu lagi kali ini lebih lembut, dan Mayra menyadari kelembutan itu, Zofran adalah imajinasi terliar Mayra yang tak akan pernah dia dapat dari pria lain.