Chereads / Hijrah Sang Pendosa / Chapter 2 - Proses

Chapter 2 - Proses

Hari demi hari...

Minggu demi minggu pun berlalu...

Kewajiban di kampus pun sudah menanti, dan tibalah saatnya untuk melaksanakan tugas itu. Ya KKN (KULIAH KERJA NYATA) adalah sebuah kewajiban yang harus di laksanakan ataupun di jalankan bagi setiap mahasiswi atau mahasiswa ketika di semester enam.

Sebelum melaksanakan KKN, aku mengisi lokasi tempat KKN yang aku inginkan, aku pun mengisi lokasi yang tak jauh dari kecamatan ku, setelah aku isi, aku pun mulai mencari nama teman-teman KKN yang satu lokasi dengan ku, aku pun mulai berselancar di FB, mengetik satu persatu nama mereka, dan akhirnya aku pun dapat mengetahui wajah mereka, tapi....

Teman perempuan satu KKN dengan ku, tak dapat aku lihat seperti apa wajah mereka, hanya beberapa saja yang aku tahu seperti apa wajah mereka. Pertemuan dengan teman satu desa KKN pun tiba, kami pun perkenalan satu per satu dan akhirnya aku pun mengetahui wajah mereka.

Tibalah hari dimana aku pun melaksanakan KKN. Di KKN aku bertemu dengan orang orang yang dimana sebagian dari mereka sudah berhijrah dan sebagian belum, ya teman KKN ku waktu itu adalah wanita-wanita yang berjilbab dalam, hanya beberapa saja yang tidak, tapi mereka taat akan ibadah.

Dikala itu ada seorang teman KKN ku yang dimana jurursan kuliahnya adalah tafsir hadist internasional, dia itu pintar, cantik dan baik hati, dengan dialah aku mulai mengenal apa itu ilmu nahwu dan apa itu ilmu shorof, namanya adalah MARIA ULFAH PULUNGAN

Aku pun mulai bertanya-tanya dengannya, seperti apa belajar tafsir hadist internasional itu, dan apa saja syarat untuk masuk kesana, dia pun kaget dan bertanya,

Kak Maria: kenapa? Mau masuk sana?

Aku: Iya kak, rencana mau lanjut kesana, setelah tamat s1

Kak Maria: Serius itu? (dengan logat batak campur indo)

Aku: Serius kak

Setelah di jelaskan syarat2 untuk masuk ke jurusan tafsir hadist international, aku pun tambah bersemangat untuk melanjutkan kembali s1 ke tafsir hadist internasional.

Suatu hari pun ketika sedang membuka instagram aku melihat sebuah akun yang dimana aku tersebut memposting program TAHSIN, hati ku mulai tergerak untuk belajar tahsin kembali, aku sudah berhenti mengaji sejak tamat SMP, dan ketika disaat kuliah aku benar-benar berhenti mengaji dan sibuk dengan urusan dunia, setiap malam keluar, nongkrong di cafe-cafe, mencoba makanan sana-sini, pulang sampai jam 2 malam, walaupun aku dan teman-teman ku hanya berkeliling kota sampai jam 2 malam, tak ada hal negatif yang kami lakukan.

Kemudian aku bertanya kepada kak maria

Aku: kak tahsin itu seperti apa?

Kak Maria: oo tahsin itu memperbaiki bacaan al-qur'an

sontak aku berkata

Aku: kak coba simak bacaan ku dong

Kak Maria: oo iya silahkan

aku pun membaca surah al-fatihah

Kak Maria: masya Allah, bagus bacaan mu ya

Aku: hehehe tapi itu masih banyak salahnya kan?

Kak Maria: enggak terlalu sih, hanya beberapa

Aku: kalau aku ikut tahsin, lama gak ya bacaan tahsin ku untuk bagus lagi?

Kak Maria: tergantung kamu dan niat kamu

Aku: baiklah kak, makasih kak

Kak Maira: tetap semangat

Perlahan lahan aku mencari video murottal al-qur'an di youtube, ketika itu aku mencari murottal al-qur'an syaikh mishary rasyid, setiap hari ku dengarkan, semangat untuk hijrah pun semakin bertambah, dukungan dari teman-teman KKN pun membuat ku samakin semangat. Hari demi hari di jalani, program kerja selama KKN pun padat, terkadang harus melaksanakan piket ke kantor desa, sebarin undangan, ngajar ke sekolah, yahh namanya KKN (kuliah kerja nyata), kalau gue bilang sih itu namnya bukan kuliah tapi... Jadi babu nya masyarakat dan bahasa halusnya pengabdian kepada masyarakat.. KKN itu asik, seru, banyak pengalaman hidup yang di dapatkan.

Karena padatnya program kerja salam KKN, aku pun terpaksa mencuri-curi waktu untuk belajar ilmu nawhu dan shorof ke pada kak Maria, tapi panggilan akrabnya di KKN mamah. Terkadang aku pun meminta kak Maria untuk memberikan PR, soalnya pun tidak susah, hanya soal mendasar saja yg ia beri, yang penting aku mengerti pokok dasar ilmu nawhu dan shorof.

Perjalanan menuju hijrah pada saat KKN belum terlalu terasa, karena padatnya jadwal KKN, tapi aku tidak lalai dengan tujuan utama. Yah pada saat KKN lah transisi itu dimulai, satu-persatu musik yang ada di hp mulai di hapus, karena aku tahu musik dan al-qur'an tidak bisa bersatu/sejalan, namun tidak semua musik yang ku hapus, hanya dua musik yang tidak ku hapus, namun setelah KKN selesai seluruh musik di hp pun di hapus, hati pada saat itu menolak untuk malakukannya, berat rasanya tapi harus dilaksanakan, kenapa tidak, bisa dikatakan lagu bagian dari hidup ini, berat namun harus dilakukan.

Suatu hari aku pergi ke kantor ibu ku untuk meminta uang saku karena uang saku ku sudah mulai menipis, kebetulan jarak antara posko KKN dengan kantor ibu ku tidak juah sekitar 20 menit menggunakan kendaraan, setibanya di kantor aku berbicara dengan ibu ku

Aku: Ma aku berencana setelah tamat S1 pengen melanjutkan kuliah di jurusan agama, aku pengen ke madinah, pengen fokus ke agama

Pada saat itu ibu ku hanya terdiam mendengar perkataan ku, dan mata nya sedikit basah dengan air

mata nya, akhirnya ibu ku berbicara

Mama: Alhamdulillah, mama mendukung semua apa yang kamu lakukan asalkan itu baik dan di jalan yang benar dan sesuai dengan agama, tapi pikirkan kembali baik-baik keputusan kamu ini

Aku: Tekad aku sudah bulat ma, aku ingin serius ke agama

Mama: Baiklah nak itu terserah kamu, mama hanya mendoakan yang terbaik untuk kamu

Aku: Terimakasih ma

Akhirnya aku kembali ke posko, selama di jalan aku menangis mengingat semua dosa-dosa yang aku lakukan dan dengan mendapatkan dukungan dari ibu ku, tekad ku untuk berhirah semakin kuat.