Surah Al-Baqoroh ayat ke 207
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْرِي نَفْسَهُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ رَءُوفٌ بِالْعِبَادِ
wamina alnnaasi man yasyrii nafsahu ibtighaa-a mardaati allaahi waallaahu rauufun bial'ibaadi
Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.
"mengorbankan dirinya, maksudnya adalah, mengorbankan semua yang ia miliki demi untuk berhijrah di jalan Allah"
Surah ini menceritakan kisah seorang sahabat nabi yang rela berhijrah demi Allah dan Rasulnya, beliau adalah Shuhaib Bin Sinan Ar-Rumi, beliau salah satu sahabat yang awal-awal masuk islam, beliau berasal dari Italia, Roma, namun catatan sejarah menunjukkan, nenek moyangShuhaib sebetulnya berasal dari Arab, dan merupakan keluarga terhormat. Beliau salahsatu sahabat yang awal-awal masuk islam.
Suhaib Bin Sinan Ar-Rumi adalah seorang budak, kemudian ia di bebaskan oleh majikannya. Suhaib Bin Sinan Ar-Rumi datang ke Mekkah datang dalam keadaan miskin, Suatu ketika, Suhaib datang ke rumah Arqam bin Abu Arqam dan di depan pintu rumah Arqam bin Abu Arqam ia bertemu dengan 'Ammar bin Yasir . Saat itu Rasulullah masih berdakwah secara sembunyi-sembunyi di rumah tersebut.
'Ammar bin Yasir: engkau kenapa disini?
Suhaib Bin Sinan Ar-Rumi: aku ingin berjumpa dengan Muhammad ﷺ
'Ammar: terus?
Suhaib Bin Sinan Ar-Rumi: aku ingin mendengarkan Muhammad ﷺ
"salah satu pintu hidayah adalah kita mendengarkan, jika kita tidak ingin medengarkan kita tidak akan mendapatkan hidayah"
"Dr. Syafiq Riza Basalamah,M.A"
Lalu mereka masuk ke dalam rumah Arqam menemui Rasulullah. Keduanya mendengar secara khidmat penjelasan tentang aqidah Islam hingga petang hari. Setelah itu, keduanya menyatakan diri memeluk Islam. Secara sembunyi-sembunyi mereka kemudian keluar dari rumah itu.
Ketika Rasulullah hendak berhijrah ke Madinah, Shuhaib ikut serta. Ada yang mencatat bahwa Shuhaib telah menyembunyikan segala emas, perak, dan kekayaan yang dimilikinya sebagai hasil perniagaan bertahun-tahun di Makkah sebelum pergi hijrah. Catatan lain menyebutkan bahwa harta tersebut hendak ia bawa ke Madinah.
Rencananya, Shuhaib akan menjadi orang ketiga yang akan berangkat ke Madinah setelah Rasulullah dan Abu Bakar. Namun, orang-orang Quraisy telah mengetahui rencana tersebut. Mereka mengatur segala persiapan guna menggagalkannya.
Ketika hijrah akan dilakukan, pasukan Quraisy menyerbu. Malang nasib Shuhaib. Ia masuk perangkap dan tertawan. Akibatnya, kepergian Shuhaib ke Madinah tertunda, sementara para sahabat yang lain bisa meloloskan diri.
Saat orang-orang Quraisy lengah, Shuhaib langsung naik ke punggung unta dan memacu sekencang-kencangnya menuju gurun yang luas. Tentara Quraisy segera memburu dan hampir berhasil menyusulnya. Tiba-tiba Shuhaib berhenti dan berteriak:
"Hai orang-orang Quraisy, kalian mengetahui bahwa aku adalah ahli panah yang paling mahir. Demi Allah, kalian tak akan berhasil mendekatiku sebelum kulepaskan semua anak panah yang berada dalam kantong ini. Dan setelah itu aku akan menggunakan pedang untuk menebas kalian sampai senjata di tangan ini habis semua. Nah, majulah ke sini kalau kalian berani! Tetapi kalau kalian setuju, aku akan tunjukkan tempat penyimpanan harta benda milikku asal kalian membiarkan aku pergi."
Ibnu Mardaweh meriwayatkan dari Utsman an-Nahdiy dari Shuhaib bahwa pasukan Quraisy saat itu berkata, "Hai Shuhaib, dulu kamu datang kepada kami tanpa harta. Sekarang kamu hendak pergi hijrah sambil membawa pergi hartamu? Hal ini tidak boleh terjadi."
"Apakah kalian menerima tawaranku?"
Tentara Quraisy akhirnya tertarik dan sepakat untuk melepaskan Shuhaib sekaligus menerima imbalan harta. Reputasi Shuhaib sebagai orang jujur selama ini telah membuat tentara Quraisy itu percaya bahwa Shuhaib tak akan berbohong.
Setelah kaum Quraisy balik arah, lalu melanjutkan perjalanan seorang diri hingga menyusul Rasulullah yang sedang berada di Quba'.
Waktu itu Rasulullah sedang duduk dikelilingi para sahabat. Ketika mendengar salam dari Shuhaib, Nabi langsung berseru gembira, "Beruntung perdaganganmu, hai Abu Yahya!" Ucapan itu diulangnya sampai dua kali.
kenapa nabi mengatakan bahawa Shuhaib beruntung? karena ia telah berhijrah, memilih Allah dan Rasulnya, lalu Allah menggantikan untuk Shuhaib yang lebih besar dan lebih banyak daripada yang dia pernah tinggalkan.
"Allah tidak akan pernah mengecewakan orang-orang yang berhijrah, tinggalkan sesuatu yang haram karena Allah dan Allah akan ganti dengan yang lebih baik"
"ketika kita pergi dengan jaminan Allah, maka kita tidak akan kecewa, tetapi kalau kita tetap dalam pekerjaan yang haram dan meninggalkan jaminan Allah, kelak kamu akan tahu, Allah mengancam itu"
Wahai ukhuwa fillah, apa yang memberatkan mu untuk berhijrah? pekerjaan? teman? sahabat? pacar? orang tua? sekolah? lingkungan? atau kau takut akan CACIAN dan HINAAN MANUSIA? apakah kau ragu akan jaminan Allah? tidakkah kau bisa mengambil hikmah dari kisah Shuhaib bin Sinan Ar-Rumi?
Apakah kau takut ketika kau berhijrah mereka akan menjahui mu? mengatakan kau tak seasik dulu? mengatakan kau teroris? mengatakan kau seorang ninja? kau seperti kambing? dan kau kebanjiran? dan sekali lagi tanyakan pada dirimu sekali lgi, apakah kau ragu akan jaminan Allah?
Siapa saja yang mau berhijrah, Allah akan menerima hijrahnya.
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
"Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Az Zumar: 53).
Tentu saja setelah berhijrah, seseorang harus punya tekad menjadi baik dan bertekad tidak mengulangi lagi maksiat yang dahulu dilakukan.
ثَوَابُ الحَسَنَةِ الحَسَنَةُ بَعْدَهَا
"Balasan dari kebaikan adalah kebaikan selanjutnya."
Begitu juga dalam ayat disebutkan,
وَيَزِيدُ اللَّهُ الَّذِينَ اهْتَدَوْا هُدًى
"Dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk." (QS. Maryam: 76)
"ketahuilah bahwasannya dunia ini pergi menjauh sedangkan akhirat semakin mendekat"
"Ali Bin Abi Thalib"
Dulu kau pelaku maksiat
Tapi sekarang kau berusaha untuk taat
Walaupun ini sangatlah berat
Terkadang kau jatuh
Dan berusaha untuk bangkit
Tapi kau tetap berusaha untuk istiqomah.
Assalamualaikum Warohmatullah Wabarokatuh