Assalamualaikum Waromatullah Wabarokatuh nah udah baca part 1 nya dong? Kalau belum kalian harus baca dulu bagian part 1 nya, karena kalau langsung baca part 2, kalian gk bakalan dapat feel nya dan point dari cerita part 2, jangan lama-lama basa basinya ya, kuy di baca part 2 nya 👇
Setelah mengantar dia pulang di jalan menuju pulang aku nangis, ya nangis karena bahagia, akhirnya aku punya teman untuk berhijrah barjuang di jalan Allah, tiba di rumah aku kembali ngechat dia
Aku: yakin mau hijrah? Hijrah itu gk gampang, berat, kita harus ninggalin semua apa yang dilarang oleh Allah
Dia: Insya allah udah siap bg
Aku: ya udah abg kasih waktu 3 hari untuk mikir lagi ya
Dia: iya bg
Selama 3 hari aku mengirimkan video-video tentang islam yang berisi azab neraka, taubat, dosa dan lain-lain sembari menasehati dan meyakinkannya untuk siap dalam berhijrah
Setelah 3 hari aku bertanya
Aku: bagaimana?
Dia: insya allah udah yakin bg, udah siap
Aku: alhamdulillah
Di pertengahan tahun 2016 menuju akhir 2016 hijrah yang aku dan ia jalani terasa nikmat dan indah, bagaimana tidak, melakukan ibadah sama-sama, ngaji bareng, datang ke majelis taklim bareng, pergi jalan bareng dan semua itu di lakukan karena Allah
Aku mengatakan padanya, mungkin dulu kita berteman karena hal duniawi tapi sekarang kita berteman karena Allah dan bersama-sama menuju surganya Allah
Kebetulan ia bersekolah di ibu kota provinsi dan kebetulan juga aku berkuliah di ibu kota provinsi, jarak antara kos ku dan asramanya tidak lah jauh, hanya sekitar sepuluh menit dan kebetulan di depan asramanya ada masjid yang biasa aku kunjungi
Dia pun mengatur jadwal untuk tidur di kos ku, setiap hari rabu dia tidur di kos, dan kami pun melakukan ibadah sama-sama
Setiap kali dia ke kos, banyak hal yang ia ceritakan banyak hal yang ia tanyakan tentang hukum-hukum islam, betapa senangnya aku melihat adik sekaligua aku menganggap dia sahabatku begitu cepat berubah menuju ke hal yang baik
Siapa yang tidak bangga, senang, dan haru melihat sahabatnya menjadi orang yang lebih baik lagi menuju ke jalan Allah
Proses hijranya tidaklah berjalan dengan mudah, banyak rintangan yang ia lalui, dan rintangan itu ia dapatkan dari sekolahnya
Perlahan namun pasti, ia mulai meninggalkan hal-hal yang dilarang oleh Allah, dan pada hari minggu aku meminta ia untuk melakukan tantangan dari ku, ya itu tidak bersalaman lagi dengan wanita yang bukan mahram, akhirnya ia menyetujinya
Senin subuh aku mengantar ia kembali ke asrama, dan sebelum aku balik aku berpesan
Aku: ingat tantangan abg ya, jangan salam dengan perempuan yang bukan mahram
Dia: oke bg
Hari rabu kembali datang, pada waktu itu, hari rabu adalah hari yang aku tunggu-tunggu,karena aku bertemu kembali dengan sahabar ku dan bisa melakukan ibadah dan kegiatan lain bersama-sama, walaupun singkat
Pada hari rabu itu, ketika dia di kos, ia bercerita tentang hukum bersalaman dengan lawan jenis
Dia: bg aku mau cerita
Aku: cerita apa?
Dia: jadi setelah aku melakukan tantangan abg, aku bermasalah
Aku: maksudnya?
Dia: guru-guru perempuan memandang lain dengan ku, sampai aku di panggil guru BK dan di nasehati oleh guru agama ku, guru agama ku mengatakan, bapak tahu gk boleh dan haram, tapi kita harus liat situasi dan kondisi, kan dia guru kamu, dan dia bilang kalau hadistnya lemah
Aku: oke ujung dari cerita kamu abg sudah tahu, baiklah, hadistnya sudah jelas bukan? Terus kenapa di tenang, dan dia bilang hadistnya lemah? Siapa dia? Ulama hadistnya? Dia hanya seorang guru agama, kenapa dia begitu berani melemahkan hadist yang jelas-jelas hadist itu dari nabi dan Allah yang memerintahkan untuk tidak menyentuh, dan bersalam dengan lawan jenis
Dia: iya, aku sudah bilang sama bapak dan aku menangis di depannya
Aku: menangis? Karena apa?
Dia: aku menangis karena di paksa melakukan perbuatan dosa
Aku: (terdiam, ya allah betapa hinanya diri ku ini, lihat dia sampai menangis menceritak ini) tenang allah sedang menguji kamu, apakah kamu benar-benar berhijrah atau hanya sekedar dusta
Dia: tapi bapak itu bilang kalau kamu seperti ini lagi, orang tua kamu bapak panggil
Aku: ya Alkah segitunya kah? Tenang kalau orang tua kamu di panggil, abg yang akan datang duluan untuk menyelesaikannya, dan jikam orang tua kamu marah sama abg, karena abg menunjukkan jalan yang benar dan menyuruh kamu tidak berteman lagi dengan abg, tidak masalah, Allah tahu mana yang terbaik untuk hambanya
Bersambung...
Makasih sudah setia membaca part 2
Kuy lanjutkan membacanga ke part 3