Chereads / Hijrah Sang Pendosa / Chapter 10 - inni uhibbuka fillah "Aku mencintaimu karena Allah" Part 2

Chapter 10 - inni uhibbuka fillah "Aku mencintaimu karena Allah" Part 2

Assalamualaikum Waromatullah Wabarokatuh nah udah baca part 1 nya dong? Kalau belum kalian harus baca dulu bagian part 1 nya, karena kalau langsung baca part 2, kalian gk bakalan dapat feel nya dan point dari cerita part 2, jangan lama-lama basa basinya ya, kuy di baca part 2 nya 👇

Setelah mengantar dia pulang di jalan menuju pulang aku nangis, ya nangis karena bahagia, akhirnya aku punya teman untuk berhijrah barjuang di jalan Allah, tiba di rumah aku kembali ngechat dia

Aku: yakin mau hijrah? Hijrah itu gk gampang, berat, kita harus ninggalin semua apa yang dilarang oleh Allah

Dia: Insya allah udah siap bg

Aku: ya udah abg kasih waktu 3 hari untuk mikir lagi ya

Dia: iya bg

Selama 3 hari aku mengirimkan video-video tentang islam yang berisi azab neraka, taubat, dosa dan lain-lain sembari menasehati dan meyakinkannya untuk siap dalam berhijrah

Setelah 3 hari aku bertanya

Aku: bagaimana?

Dia: insya allah udah yakin bg, udah siap

Aku: alhamdulillah

Di pertengahan tahun 2016 menuju akhir 2016 hijrah yang aku dan ia jalani terasa nikmat dan indah, bagaimana tidak, melakukan ibadah sama-sama, ngaji bareng, datang ke majelis taklim bareng, pergi jalan bareng dan semua itu di lakukan karena Allah

Aku mengatakan padanya, mungkin dulu kita berteman karena hal duniawi tapi sekarang kita berteman karena Allah dan bersama-sama menuju surganya Allah

Kebetulan ia bersekolah di ibu kota provinsi dan kebetulan juga aku berkuliah di ibu kota provinsi, jarak antara kos ku dan asramanya tidak lah jauh, hanya sekitar sepuluh menit dan kebetulan di depan asramanya ada masjid yang biasa aku kunjungi

Dia pun mengatur jadwal untuk tidur di kos ku, setiap hari rabu dia tidur di kos, dan kami pun melakukan ibadah sama-sama

Setiap kali dia ke kos, banyak hal yang ia ceritakan banyak hal yang ia tanyakan tentang hukum-hukum islam, betapa senangnya aku melihat adik sekaligua aku menganggap dia sahabatku begitu cepat berubah menuju ke hal yang baik

Siapa yang tidak bangga, senang, dan haru melihat sahabatnya menjadi orang yang lebih baik lagi menuju ke jalan Allah

Proses hijranya tidaklah berjalan dengan mudah, banyak rintangan yang ia lalui, dan rintangan itu ia dapatkan dari sekolahnya

Perlahan namun pasti, ia mulai meninggalkan hal-hal yang dilarang oleh Allah, dan pada hari minggu aku meminta ia untuk melakukan tantangan dari ku, ya itu tidak bersalaman lagi dengan wanita yang bukan mahram, akhirnya ia menyetujinya

Senin subuh aku mengantar ia kembali ke asrama, dan sebelum aku balik aku berpesan

Aku: ingat tantangan abg ya, jangan salam dengan perempuan yang bukan mahram

Dia: oke bg

Hari rabu kembali datang, pada waktu itu, hari rabu adalah hari yang aku tunggu-tunggu,karena aku bertemu kembali dengan sahabar ku dan bisa melakukan ibadah dan kegiatan lain bersama-sama, walaupun singkat

Pada hari rabu itu, ketika dia di kos, ia bercerita tentang hukum bersalaman dengan lawan jenis

Dia: bg aku mau cerita

Aku: cerita apa?

Dia: jadi setelah aku melakukan tantangan abg, aku bermasalah

Aku: maksudnya?

Dia: guru-guru perempuan memandang lain dengan ku, sampai aku di panggil guru BK dan di nasehati oleh guru agama ku, guru agama ku mengatakan, bapak tahu gk boleh dan haram, tapi kita harus liat situasi dan kondisi, kan dia guru kamu, dan dia bilang kalau hadistnya lemah

Aku: oke ujung dari cerita kamu abg sudah tahu, baiklah, hadistnya sudah jelas bukan? Terus kenapa di tenang, dan dia bilang hadistnya lemah? Siapa dia? Ulama hadistnya? Dia hanya seorang guru agama, kenapa dia begitu berani melemahkan hadist yang jelas-jelas hadist itu dari nabi dan Allah yang memerintahkan untuk tidak menyentuh, dan bersalam dengan lawan jenis

Dia: iya, aku sudah bilang sama bapak dan aku menangis di depannya

Aku: menangis? Karena apa?

Dia: aku menangis karena di paksa melakukan perbuatan dosa

Aku: (terdiam, ya allah betapa hinanya diri ku ini, lihat dia sampai menangis menceritak ini) tenang allah sedang menguji kamu, apakah kamu benar-benar berhijrah atau hanya sekedar dusta

Dia: tapi bapak itu bilang kalau kamu seperti ini lagi, orang tua kamu bapak panggil

Aku: ya Alkah segitunya kah? Tenang kalau orang tua kamu di panggil, abg yang akan datang duluan untuk menyelesaikannya, dan jikam orang tua kamu marah sama abg, karena abg menunjukkan jalan yang benar dan menyuruh kamu tidak berteman lagi dengan abg, tidak masalah, Allah tahu mana yang terbaik untuk hambanya

Bersambung...

Makasih sudah setia membaca part 2

Kuy lanjutkan membacanga ke part 3